Share

Bab 193: Emergency Contraception

Author: Duvessa
last update Last Updated: 2025-08-08 00:18:43
Beberapa belas menit kemudian, pintu penthouse terbuka kembali. Suara langkah cepat terdengar di lantai bawah, lalu semakin mendekat ke tangga. Isvara langsung duduk lebih tegak di ranjang.

“Mas?” panggilnya pelan.

“Iya, Cantik.” Suara Alvano terdengar agak terengah. Tidak lama, tubuh jangkungnya muncul di ambang pintu kamar, rambut sedikit berantakan, dan tangan kanannya menggenggam plastik putih kecil dari apotek.

“Dapat?”

“Dapat. Masih ada satu apotek yang buka 24 jam di bawah flyover,” ujar Alvano sambil mendekat. Dia duduk di sisi ranjang, membuka plastik itu dan mengeluarkan kotak kecil berwarna putih. “Ini emergency contraception. Diminum maksimal 72 jam setelah hubungan. Tapi makin cepat makin efektif. Jadi, sebaiknya kamu minum sekarang.”

Isvara mengambil kotaknya, membaca sekilas keterangan yang tertera, lalu menatap Alvano. “Aman, ya?”

Alvano mengangguk cepat. “Udah aku pastiin. Ini yang paling sering dipakai. Tapi tetap ada efek samping, Ra. Bisa bikin mual, pusing, kadang
Duvessa

Sisain cowok kayak Alvano sebiji :(

| 41
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
A Mufti Nurhabib
ini saatnya Isvara membuktikan kualitas dirinya di atas rata-rata karyawan Valora. Bukan sebagai istri CEO.
goodnovel comment avatar
andrea febrika
ini terakhirkah ? ...
goodnovel comment avatar
Aniek Oktari Keman
tambah lg dong
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 231: Tidak Ada yang Sempurna

    “Mas!” Isvara spontan mendorong dadanya sambil tertawa. “Apa? Aku cuma nyaranin,” jawab pria itu santai.“Nyaranin atau ngajak?”“Dua-duanya.”Tawa mereka menyatu dengan suara air yang beriak pelan. Isvara akhirnya pasrah kembali bersandar di pelukannya. Meski dia tahu, kalau Alvano sudah bilang ‘dua-duanya’, artinya hari ini belum benar-benar selesai.Beberapa saat mereka hanya diam, hanya ada suara napas dan riak kecil air di sekitar mereka. Sampai akhirnya Isvara bertanya pelan, hampir seperti gumaman, “Mas, kalau aku hamil, gimana?”“Gimana apanya?” Suara Alvano terdengar santai, dia menunduk sedikit untuk melihat wajah wanitanya.“Aku takut aku belum siap,” ucap Isvara lirih. Ada getar di ujung suaranya, seolah kalimat itu berat sekali untuk diucapkan.Alvano terdiam sejenak. Lalu tangannya yang sejak tadi melingkari pinggang Isvara bergeser perlahan, mengusap perut istrinya di bawah air. Gerakannya pelan, hati-hati, seakan menyampaikan jawaban lebih dulu lewat sentuhan.“Ra, da

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 230: Pertimbangkan

    Uap hangat mulai memenuhi kamar mandi hotel. Air di bathtub beriak pelan, mengeluarkan aroma sabun khas hotel yang menenangkan. Isvara bersandar di dada suaminya, matanya terpejam, tubuhnya perlahan reda dari gemetar tangis sebelumnya. Wajahnya masih sembab, tapi uap hangat membuat pipinya bersemu samar, menambah kesan rapuh sekaligus manis.Alvano duduk di belakangnya, tubuh besar itu setia membungkus istrinya dengan kedua lengan dari bawah air. Dagu dan bibirnya sesekali menyentuh bahu Isvara, kecupan ringan yang lebih mirip permintaan maaf daripada godaan.“Enakan, ‘kan?” bisik Alvano pelan, seolah takut memecah keheningan.Isvara hanya mengangguk kecil. “Hmm … jauh lebih enak.”Alvano menutup mata sebentar, jemarinya mengusap lembut perut istrinya di bawah air. “Aku janji, mulai sekarang aku nggak akan bikin kamu ngerasa sakit lagi. Aku cuma mau kamu kayak gini aja. Tenang, nyaman, dan selalu ada di pelukan aku.”Keheningan menyelimuti, hanya suara air yang bergemericik. Isvara m

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 229: Jangan Ulangi

    Alvano terperanjat, tubuhnya terhempas ke sandaran sofa. Sementara Isvara langsung bangkit dengan kaki yang sedikit goyah, lalu berjalan cepat ke arah ranjang hotel. Dia meraih selimut di atasnya, kemudian membungkus diri rapat-rapat. Punggungnya membelakangi Alvano, bahunya bergetar hebat menahan tangis.Air mata jatuh deras, membasahi selimut yang ditekan kuat ke wajahnya. Semua amarah, sakit hati, dan lelah yang perempuan itu tahan akhirnya pecah jadi tangisan.“Ra …” panggilnya serak. Tidak ada jawaban. Hanya tangisan yang semakin menohok daripada teriakan.Pelan, Alvano berdiri. Dia meraih bathrobe yang tergantung di sisi kamar, memakainya cepat. Tubuhnya masih panas, tapi dia tidak peduli. Lalu dia membuka lemari kecil di samping meja, mengambil satu bathrobe lain yang masih terlipat rapi.Dengan langkah hati-hati, pria itu mendekati ranjang. Tangannya sempat terhenti di atas selimut yang membungkus tubuh Isvara, ragu untuk menyentuh. Akhirnya dia hanya meletakkan bathrobe itu di

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 228: Kamu Jahat!

    Dengan langkah berat, Alvano menggiring Isvara mundur hingga betis perempuan itu menyentuh tepi sofa. Tangannya terulur, menarik scarf dari leher Isvara dengan gerakan tegas, melemparkannya asal ke lantai. Baru setelah itu jemarinya menyusup ke rambut hitam istrinya yang terurai, kali ini menarik kuat hingga lehernya terekspos. Bibirnya turun ke sana, mencium, menggigit, menghisap, meninggalkan jejak merah basah yang membuat Isvara mendesis.“Jangan–” suara Isvara lemah, nyaris rintihan.Alvano menahan bibirnya di kulit Isvara lebih lama, suaranya pecah rendah di antara helaan napas. “Kamu boleh marah, boleh jauhin aku … tapi jangan pernah bikin aku ngerasa kamu udah bukan milikku lagi.”Dorongan di bahu membuat Isvara terduduk di tepi sofa. Punggungnya tegak, napasnya tidak beraturan, sementara tubuh Alvano menjulang di depannya. Hanya butuh satu langkah baginya untuk turun berlutut di lantai, tepat di antara kedua kaki istrinya, membuat posisi Isvara semakin tak berdaya.Resleting g

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 227: Amarah Bercampur Rindu

    Isvara akhirnya menoleh, tapi sudut bibirnya nyaris terangkat. Bukan karena lucu, tapi karena pria ini memang selalu tahu cara membuatnya kesal setengah mati.“Lihat ini, video dari CCTV lantai bawah.” Alvano menggeser ponselnya lebih dekat.Di layar, Isvara melihat sosok Alvano yang sedang mabuk di meja bar bersama Jefri, lalu seorang perempuan mendekat, menarik-narik lengannya. Gerakannya jelas memaksa.“Lihat gimana dia narik-narik aku. Bukan aku yang nyari dia, Ra. Dia yang maksa ikut,” ucap Alvano tegas.Isvara masih diam, matanya terpaku pada layar, tapi bibirnya terkatup rapat.“Lagian, ngapain aku beli pelacur sih? Kalau aku punya istri yang …,” Alvano mencondongkan tubuh, menatap Isvara lekat-lekat, “… jauh lebih cantik. Dan jauh lebih memuaskan.”Isvara langsung menoleh cepat, wajahnya memanas. “Kamu–”“Karena cuma kamu yang bisa bikin aku kehilangan kendali,” potong Alvano. “Nggak ada yang lain bisa bikin aku segila ini.”Isvara mengerjap, mencoba mempertahankan tatapan taja

  • Akad Dadakan: Suami Penggantiku Ternyata Sultan   Bab 226: Realistis

    Isvara tercekat. Kata-kata itu sederhana, tapi justru membuat dadanya berdenyut. Dia buru-buru memalingkan wajah, melanjutkan langkah dengan lebih cepat. Dan Alvano tetap mengikuti, tanpa menambah kata.Sekitar sepuluh menit kemudian mereka sampai. Isvara masuk, memesan secangkir matcha latte hangat. Alvano ikut masuk beberapa detik kemudian, hanya memesan kopi hitam, lalu duduk di meja terdekat.Mereka tidak duduk bersama, tapi posisi kursi mereka cukup dekat untuk tetap saling tahu.Isvara membuka novel yang dia bawa dari kamar, pura-pura sibuk membaca. Namun, dari sela-sela halaman, dia bisa merasakan tatapan Alvano yang kadang jatuh ke arahnya. Tidak menuntut, tidak mendesak. Hanya ada.Dan entah kenapa, jauh lebih sulit diabaikan daripada jika pria itu memaksa.Isvara menutup bukunya keras-keras, lalu mendengus. “Kalau kamu kira aku bakal luluh cuma karena kamu diem-diem ngikutin aku kayak gini … kamu salah besar.”“Aku nggak pernah bilang aku benar,” sahut Alvano lalu menyesap ko

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status