Share

Bab 2

Author: Kennedy
Fajar langsung menuangkan minyak esensial di atas perutku. Cairan dingin itu membuatku sedikit tersentak.

Kemudian, telapak tangannya yang kasar mulai bergerak perlahan, menelusuri sepanjang tubuhku.

Tenaganya kuat sekali. Tak lama kemudian, tubuhku terasa kesemutan dan aliran panas berkumpul di bagian perut bawahku.

Napas kami berdua perlahan mulai memberat. Aku memejamkan mata, mencoba untuk tidak melihatnya, tapi aku sedikit merapatkan kakiku.

“Nyonya, kamu sudah nggak tahan lagi?”

Suara Fajar terdengar di telingaku. Dia menjilat daun telingaku dan aku tanpa sadar mengerang.

Aku membuka mata dan terlihat Fajar sudah mencondongkan tubuhnya di badanku. Aku pun langsung menegang.

Tepat saat jari-jarinya mulai merayap ke bawah tubuhku, ponselku berdering.

“Kring….”

Aku mengambil ponsel dan ternyata itu panggilan dari suamiku.

“Halo, kamu di mana sayang?”

Suara suamiku terdengar dari ponsel. Fajar menuangkan sedikit minyak esensial lagi di perutku. Dengan minyak yang licin, jari-jari panjangnya pun merayap ke bawah….

“Aku… aku lagi di spa sebelah. Sudah lama… nggak bersantai….”

Aku merapatkan kedua kakiku agar dia tak bisa masuk lebih dalam. Sambil menjawab suamiku, aku menggunakan satu tanganku lagi berusaha untuk mendorong lengan Fajar yang kuat.

“Oh boleh, pijat yang santai, ya. Kamu sudah terlalu lelah belakangan ini.”

“Iya….”

“Aku akan selesai sekitar satu jam lagi, nanti kita pulang bersama, ya.”

Setelah itu, suamiku menutup telepon. Aku menghela napas lega dan saat diriku lengah, Fajar sudah mengambil kesempatan menerobos masuk.

“Le…lepaskan aku! Kamu mau apain?”

Mataku memerah. Sejak lahir, aku belum pernah diperlakukan serendah ini.

“Nyonya, titik meridian di tubuhmu tersumbat sangat parah. Ini menyebabkan masalah besar pada kesehatanmu. Harus ada teknik khusus untuk menyelesaikan masalah ini.

Sambil bicara, Fajar pun sambil menambahkan kekuatan tangannya. Punggungku bahkan agak terangkat dibuatnya dan butiran keringat muncul di hidungku.

“Bagaimana cara menyembuhkannya?”

“Perlu perawatan selama tiga puluh hari sampai titik-titik meridianmu lancar. Dijamin kamu akan pulih seperti gadis remaja.”

Kata-kata Fajar membuatku merasa menginginkannya sekaligus bersalah. Suamiku masih sibuk menemani anak di kelas, tapi aku malah di sini melakukan pijatan yang sangat intim.

Namun, memikirkan janji akan pulih seperti gadis remaja, aku merasa pantas melakukan pengorbanan ini.

“Kalau begitu….”

“Ssstt, pelankan suaramu. Kamu pasti nggak mau suamimu mendengarnya, ‘kan?”

Aku menatap mata Fajar yang terlihat senyum mengejek, rasa panik pun menjalari tubuhku. Dia mengambil remote dan tak lama kemudian, tirai otomatis itu terbuka. Di balik tirai itu bukan sinar matahari, melainkan kelas playgroup anakku!

Seketika, seluruh darah terasa membeku di tubuhku.

Di kelas itu, guru sedang mengajak anak-anak bermain dan bersenang-senang. Suamiku duduk di samping, memeluk anak sambil mengikuti arahan guru. Dia hanya perlu mengangkat sedikit kepalanya, sudah bisa melihat diriku yang sedang terbaring di ranjang pijat dan disentuh oleh orang lain….
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 8

    Dan baru sekaranglah, Fajar si serigala berbulu domba itu menunjukkan ekornya.Suatu hari, aku kembali dari rumah sakit dan bertemu seorang pria muda yang terluka.Kening pria itu berdarah dan langsung jatuh di depanku. Aku segera memanggil ambulans untuknya.Siapa sangka, pria muda itu ternyata mencariku, tidak hanya memberiku banyak buah dan hadiah, tapi juga memberiku plakat penghargaan.Dia bahkan menambahkan Whatsappku. Dengan alasan berterima kasih, dia mengirimiku pesan-pesan perhatian setiap pagi.Kemudian, dia pun langsung mengajakku keluar.Aku sempat menolaknya beberapa kali dan setelah merasa waktunya tepat, aku pun menyetujuinya.Pria ini seperti seorang pemula, pertemuan pertama saja sudah mengajakku ke hotel.Aku tahu ini jebakan, tapi aku tetap datang sesuai janji.Semua ini difoto oleh orang suruhan Fajar, lalu disebarkan ke internet melalui akun-akun pemasaran.Dalam video itu, Fajar menangis tersedu-sedu, menuduh aku menyelingkuhinya dan mengkhianati ketulusannya.Ne

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 7

    Aku mendongak lagi dan melihat Fajar berdiri di pintu kelas. Jelas dia sudah berdiri lama di sana. Melihat aku menoleh, dia pun melambaikan tangan padaku.Aku mencari alasan untuk keluar dari kelas. Fajar langsung membawaku ke kamar mandi dan dengan paksa menekanku ke pintu.“Kok kamu nggak datang mencariku?”Terdengar napas berat Fajar, hawa panas menyebar di leherku.Aku juga terbawa oleh nafsu dan bereaksi mengikuti gerakannya.“Anakku… aku harus menemani anakku….”Fajar tidak melakukan apapun padaku, tapi mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan langsung menyelipkannya ke bawahku.Begitu menyadari benda apa itu, wajahku langsung memerah.“Keluarkan!”Bisikku pelan.“Karena hari ini nggak bisa pijat, benda ini yang harus menggantikannya!”Fajar menekan remote di tangannya. Getaran pun muncul dan tubuhku langsung menegang tanpa sadar.Melihat reaksiku, Fajar mengangguk puas dan dengan penuh perhatian merapikan pakaianku.“Pergi, bersenang-senanglah.”Selama kelas berlangsung, benda itu

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 6

    Kemudian, dengan alasan perjalanan dinas, aku langsung menginap selama tiga hari bersama Fajar di ruangan bawah spa.Selama tiga hari itu, Fajar tidak mengizinkanku memakai pakaian dalam dan aku hanya boleh mengenakan gaun setiap hari, agar dia bisa mengaksesku kapan saja.Terkadang, sambil menerima telepon dari klien, dia menekan pinggangku ke bawah, memintaku bertumpu pada tepi meja.Suamiku yang mengira aku sedang perjalanan dinas, dengan tenang menjaga anak di rumah.Pada hari keempat, aku pulang ke rumah. Sore harinya, aku kembali melihat wajah yang kukenal di ruangan sebelah.“Dasar jalang, aku sangat merindukanmu!”Suamiku langsung memeluk pinggang guru itu, kedua tangannya dengan tak sabar menjelajahi tubuhnya.“Kok kamu bisa datang mencariku?”“Harimau betina itu sudah pulang, sudah ada yang menjaga anak.”Jawab suamiku dengan suara tercekat, sambil membenamkan kepalanya di tubuh guru itu.“Aku dan istrimu, siapa yang lebih membuatmu nyaman?”Guru itu memeluk kepala suamiku, t

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 5

    Fajar membawaku turun menggunakan lift. Barulah aku tahu ternyata spa dan playgroup itu berada di dua lantai yang berbeda.Dia membawaku masuk ke sebuah ruangan. Dekorasi ruangan itu sangat sederhana, seperti perabotan hotel.“Suamiku sedang menemani anakku di kelas, apa yang bisa dia lakukan?”Fajar meraihku, menekanku di atas ranjang dan membungkam mulutku.Lalu dia menarik tirai. Ada ruangan lain di balik tirai.Suamiku sedang menindih di atas guru playgroup.“Ini….”Aku membeku di tempat.“Kenapa? Suamimu bahkan sudah meniduri guru anakmu!”Fajar melucuti pakaianku dalam beberapa gerakan, lalu menarikku ke sisi kaca, tepat menghadap suamiku dan wanita itu.Aku bahkan bisa melihat cairan lengket yang keluar dari persetubuhan mereka.“Fajar! Kamu sudah gila?!”Aku ingin berdiri, tapi dia menekanku erat-erat ke ranjang.“Tenang saja, ini kaca satu arah. Orang di luar nggak bisa melihat ke dalam.”Fajar mengeluarkan minyak esensial dari saku dan menaburkannya ke tubuhku, lalu mulai mem

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 4

    Tanpa halangan, dia pun melumuri seluruh area itu. Fajar naik ke ranjang dan mengangkat kedua kakiku.Sore itu pun berlalu begitu saja. Setelah semuanya selesai, Fajar menyiapkan air mandi untukku.Duduk di bak mandi, aku masih belum pulih sepenuhnya, sementara ekspresi Fajar tampak biasa saja.Aku merasa sangat bersalah dan tidak berani menatapnya. Sambil membersihkan tubuhku, Fajar berbisik di telingaku.“Kamu yakin mau pergi?”“Dan nggak datang lagi?”Wajahku memerah, aku tidak berani melihat ekspresi Fajar.Namun, dia memaksaku untuk mendongak.Melihat ekspresi Fajar yang memancing, aku merasa sangat malu. Tapi, karena diriku berada dalam kuasanya, aku hanya bisa mengikuti gerakannya.Bentuk tubuh Fajar sangat bagus dan dia juga sangat kuat. Aku ditekan di dalam bak mandi dan mencapai puncak hasrat lagi…. Saat keluar, hari sudah hampir gelap. Suamiku sudah mengantar anak pulang. Dalam hati, aku berpikir ini tak boleh terjadi lagi.Ini mengkhianati suamiku dan mengkhianati diriku

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 3

    “Tenang saja, ini kaca satu arah, orang di luar nggak bisa melihat ke dalam.”Fajar menjelaskan sambil tersenyum, barulah aku merasa agak lega.Melihat wajah suamiku yang fokus menemani anak, aku kembali merasa sedih.Namun, tubuhku yang lemah ini malah memberi respon yang besar. Aku bahkan bisa mendengar bunyi air yang dihasilkan oleh gerakan Fajar.Gerakan Fajar semakin cepat. Aku menggigit bibir bawah, tidak berani mengeluarkan suara sedikit pun. Tak lama kemudian, tubuhku tiba-tiba menegang, cahaya putih berkelabat di depan mataku dan seluruh tubuhku terasa lemas tak berdaya.Suami dan anakku menungguku di depan spa. Saat aku keluar, anakku tertawa ceria dan ingin digendong olehku.“Sayang, kenapa wajahmu merah sekali?”Aku agak merasa bersalah sambil menyentuh wajahku.“Nggak apa-apa. Ayo, kita pulang saja.”Malam harinya, setelah menidurkan anak, suamiku mendekatiku. Aku tahu dia menginginkannya.Namun, pikiranku dipenuhi dengan bayangan bersama Fajar tadi, jadi aku pun menolak s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status