Short
Resiko Pekerjaan Pengasuh Menyusui

Resiko Pekerjaan Pengasuh Menyusui

By:  LuelaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9Chapters
3views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Nyonya di keluarga kaya tak punya ASI untuk menyusui. Mereka pun memperkerjakan aku yang masih dalam masa menyusui untuk datang ke rumah. Hari ini, saat sedang menyusui si kecil, suaminya yang kaya itu malah salah sangka, mengira aku adalah istrinya….

View More

Chapter 1

Bab 1

Namaku Kathy, anakku berusia lima bulan dan suamiku kehilangan pekerjaan akhir-akhir ini, membuatnya murung sepanjang hari di rumah.

Untuk membantu keuangan keluarga, aku terpaksa menitipkan anakku pada ibu mertua dan keluar mencari pekerjaan.

Untungnya, keberuntungan berpihak padaku. Aku kebetulan melihat sebuah keluarga kaya yang sedang mencari pengasuh bayi dengan gaji yang sangat tinggi.

Saat aku datang untuk wawancara, nyonya sedang duduk di ranjang, sambil menggendong bayinya dengan wajah yang tampak cemas.

Sementara mertuanya terus mengeluh tentang bagaimana bisa seorang ibu tak punya ASI dan suaminya hanya berdiri di samping, tanpa bicara sepatah kata pun.

Pria itu bertubuh tinggi, mengenakan kacamata berbingkai emas, terihat kalem dan berwibawa.

Aku melangkah masuk dengan gugup, merasa diriku benar-benar tidak pantas berada di rumah semewah itu.

“Kamu Kathy?” tanya nyonya, sambil menatapku dari atas ke bawah. Akhirnya, tatapannya pun berhenti di dadaku, “Perekrut bilang kamu masih dalam masa menyusui?”

“Iya,” jawabku pelan.

Ibu mertuanya langsung maju dan hendak menarik bajuku, “Anakku ini dokter, biar dia periksa dulu. Jangan sampai cucuku minum ASI yang nggak bersih.”

Karena akhir-akhir ini dadaku memang sering terasa bengkak dan nyeri, jadi hari ini aku tidak memakai bra, hanya baju dengan lapisan busa tipis.

Tiba-tiba ditarik wanita tua itu, pakaian longgar itu tidak mampu menahan bagian dadaku yang membengkak dan malah terbuka sebagian besar, bahkan bergetar di depan pria itu.

Entah itu hanya perasaanku saja, aku seperti mendengar pria itu terkekeh pelan. Aku merasa malu dan segera menarik kembali pakaianku. Setelah berpakaian rapi, aku tak berani langsung mengangkat kepalaku.

“Bu, apa yang kamu lakukan? Perekrut sudah membawanya pergi periksa. Dokter bilang ASI-nya nggak bermasalah.”

Barulah ibu mertuanya melepaskan tangan, dengan nada sinis berkata, “Cucuku sangat berharga, jadi perhatikan baik-baik saat kamu menyusuinya.”

Setelah nyonya menyuruh yang lain pergi, barulah dia berbicara dengan lemah, “Aku nggak ada ASI dan ibuku nggak mengizinkan kami memberi susu formula untuk si kecil. Makanya kami mencari pengasuh bayi, agar ada yang bisa menyusui anak kami. Kalau kamu keberatan, aku juga bisa mengerti. Aku bisa cari yang lain.”

Dia mengatakannya dengan sangat terus terang. Aku ragu sejenak, tapi mengingat kondisi keluargaku, aku pun terpaksa menyetujuinya, “Aku bersedia.”

Begitulah, aku pun mendapatkan pekerjaan ini. Tugas harianku sangat mudah, makan tiga kali sehari dan pekerjaan rumah sudah dikerjakan oleh orang lain, bahkan makanan yang kukonsumsi sekarang sudah diatur oleh ahli gizi khusus.

Yang harus kulakukan hanyalah menyusui anak itu saat dia lapar.

Hari ini, aku sedang duduk di kursi kamar utama, menyusui anak nyonya dan terdengar suara dari pintu di belakangku, ada orang yang masuk.

Aku mengira itu nyonya, jadi tidak menoleh. Saat aku sedang dengan sabar membujuk bayi di pelukanku untuk melepaskan mulutnya, sebuah tangan besar seorang pria terulur dari belakang.

“Eny, sebelumnya aku nggak menyadari, payudaramu jadi jauh lebih besar setelah melahirkan.”

Tangan itu dengan lembut membelai dadaku dari belakang. Sebelum hamil, ukuranku sudah cup D dan setelah melahirkan, ukuranku bahkan sudah hampir cup E.

Tangan besar pria itu bahkan tak bisa menggenggam setengahnya.

Aku terkejut dan berdiri, menoleh melihat pria itu. Bayi dalam pelukanku terkejut karena gerakanku, lalu dengan enggan melepaskan puting merah muda yang ada di mulutnya.

Agar mudah menyusui, pakaianku dilepaskan sampai ke pinggang. Di bawah tatapan terkejut pria itu, ASI-ku perlahan merembes keluar.

“Sayang, kok kamu pulang secepat ini hari ini?”

Tepat saat wajahku memerah karena malu, nyonya pun masuk ke kamar dan terkejut melihat pria itu.

“Iya, karena aku sangat merindukan kamu dan si kecil,” ujar pria itu, tapi matanya menatapku lekat-lekat. Aku bahkan melihat jakunnya bergerak naik turun.

Merasa ASI-ku hampir menetes, aku pun menunduk malu dan berkata pelan, “Kak Eny, bisakah kamu menggendong sebentar? Aku harus membersihkan ASI-ku dulu.”

Barulah Nyonya menyadari keberadaanku dan segera maju untuk menggendong bayinya.

Dengan sedikit panik di bawah tatapan membara pria itu, aku buru-buru memakai bajuku dan berlari ke kamarku, lalu segera mengambil beberapa lembar tisu untuk membersihkan.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status