Short
Ketika Aku Menjadi Ibu Susuan Profesional

Ketika Aku Menjadi Ibu Susuan Profesional

By:  IflyCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
8Chapters
60.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Siapa sangka, karena ASI berlebih, aku menjadi seorang ibu susuan. Kupikir tugasku hanya sekadar menyusui bayi, tapi ternyata…

View More

Chapter 1

Bab 1

Anakku baru berusia tiga bulan.

Setiap kali dia kenyang, dadaku masih saja terasa penuh, sakit, dan nyeri tak tertahankan.

Aku mencoba memerasnya, tapi rasanya perih. Bahkan aku sempat memohon pada suamiku untuk membantu… tapi dia hanya menatapku jijik, menolak mentah-mentah.

Aku benar-benar putus asa.

Sampai suatu hari, mataku tertumbuk pada sebuah iklan di internet.

[Dicari Ibu Susuan – Syarat: ASI berlimpah, bisa membuat bayi kenyang. Bayaran: 600 ribu sekali menyusui]

Enam ratus ribu sekali menyusui!

Perasaan senang meluap tak terbendung, karena bukan saja bisa menghasilkan uang, tapi sekaligus menemukan jalan keluar dari kesulitanku sekarang.

Hari itu, usai aku menyusui bayi majikanku hingga tertidur pulas, Dimas melangkah masuk. Pandangan matanya melekat pada dadaku, begitu tajam hingga membuatku merinding. Dari tenggorokannya terdengar suara serak, berat, layaknya seekor serigala lapar yang baru saja mencium mangsanya…

Namaku Maya Kesuma, 26 tahun. Aku seorang istri sekaligus ibu muda dari bayi berusia tiga bulan.

Belakangan ini, aku menghadapi masalah klasik para ibu menyusui… ASI yang meluap tak terkendali.

Meski bayiku sudah kenyang, payudaraku tetap bengkak dan nyeri. Lengan pun menegang, seakan menolak beristirahat. Malam hari, rasa nyeri itu semakin menjadi-jadi, membuatku sulit tidur.

Baju menyusui yang biasa kupakai pun tak lagi muat. Area dada juga sering kali basah, membuatku terlihat lebih sensual. Siapa pun yang melihatku pasti akan hanyut dalam pikiran kotor mereka.

Sesudah melahirkan, tubuhku tidak kehilangan bentuk, justru bertambah elok dengan pesona yang lebih berisi.

“Sayang… tolong bantu aku. Aku sudah nggak sanggup lagi, ini benar-benar menyiksa,” bisikku sambil menatap suamiku, berharap dia mengerti.

Namun, tatapannya justru dingin dan penuh penolakan.

“Maya, apa kamu nggak punya malu? Itu tempat anak kita menyusu. Sekarang kamu malah minta aku mengisapnya?” jawabnya singkat, lalu pergi minum-minum bersama rekan kerjanya.

Ini bukan pertama kalinya suamiku bersikap seperti itu. Namun, setiap kali dia menolakku dengan dingin, hatiku tetap terasa sesak, sedikit demi sedikit hancur oleh kecewa.

Aku mencoba menggunakan pompa ASI, berharap bisa sedikit lega. Namun baru beberapa kali mencoba, rasa sakitnya membuatku menggertakkan gigi. Yang lebih menyakitkan, hanya sedikit ASI yang berhasil keluar.

Aku menatap payudaraku yang terasa penuh, seakan siap meledak kapan saja. Kucoba menekannya perlahan, terasa keras dan padat, tanpa sedikit pun kelembutan.

Aku menghela napas panjang…

Suami orang pasti akan tergoda melihat bagian tubuh seksi ini, tapi suamiku… malah menatapnya dengan jijik, bahkan enggan melirik.

Aku sempat mencicipi ASI-ku. Rasanya agak amis, tapi ada manisnya juga… lumayan enak.

Sedikit merasa lega, aku berbaring bosan di ranjang sambil main ponsel. Tanpa sengaja, aku menemukan sebuah iklan lowongan pekerjaan sebagai “Ibu Susuan”.

Persyaratannya sangat sederhana, memiliki ASI melimpah untuk membantu bayi kecil kenyang.

Enam ratus ribu sekali menyusui!

Melihat angka itu, hatiku langsung berbunga. Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi juga solusi bagi masalahku.

Tanpa ragu, aku menelepon sang pemberi kerja. Setelah berbincang sebentar, aku diminta datang untuk uji coba. Jika bayinya kenyang setelah disusui, aku akan langsung diterima.

Setelah sang pemberi kerja mengirimkan alamat rumahnya, sore itu juga aku bersiap. Rasa antusias meluap di dadaku. Aku mengenakan kemeja putih lengan pendek dan rok yang membalut tubuhku.

Karena menyusui, dadaku kini jauh lebih montok dari sebelumnya. Dua kancing teratas di kemejaku nyaris tak bisa dikancing. Aku sengaja tak memakai bra, sehingga bentuk payudaraku yang sensual terlihat samar-samar. Dengan penampilan seperti ini, aku terlihat lebih seksi dan menggoda daripada saat tak mengenakan apa-apa.

Melihat jam sudah larut, aku segera menitipkan bayiku pada ibu mertua dan bergegas pergi. Sebelum keluar, aku memotivasi diri sendiri dengan senyuman penuh percaya diri.

Bermodal alamat yang diberikan pemberi kerja, aku segera menemukan tempat yang dimaksud. Aku menarik napas dalam, merapikan pakaian, baru kemudian menekan bel pintu.

Pintu terbuka. Begitu sang pemberi kerja melihatku, matanya langsung berbinar dan menatap tajam ke arah dadaku.

Aku merasa canggung dan menunduk.

“Selamat sore, Pak. Nama saya Maya Kesuma. Maaf, apa Bapak Pak Dimas Setyo?” tanyaku sambil menyibakkan rambut ke belakang telinga.

Dimas tersadar lalu tersenyum tipis.

“Ya, aku Dimas. Silakan masuk, kita bicara di dalam,” ucapnya.

Di ruang tamu, aku duduk canggung di sofa. Ketika menengadah, mata Dimas yang membara terus menatapku, membuatku sangat malu.

Tatapan penuh gairah ini sudah lama tak kurasakan. Senasi panas seperti sebelum kehamilan kembali. Sesuatu di celana dalamku mulai terasa basah, dan perasaan itu datang lagi…

Saat aku menatapnya lagi… tatapan panas Dimas sudah lenyap entah ke mana.

Apa ini hanya perasaan sesaat saja?
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
95%(20)
9
5%(1)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
21 ratings · 21 reviews
Write a review
user avatar
edward manihuruk
bagus lanjutkan...
2025-09-29 19:28:37
0
default avatar
Septia
Cerita cukup menarik untuk di baca
2025-09-27 07:48:35
0
default avatar
Septia
Bagus tapi terkendala poin
2025-09-27 07:47:59
1
user avatar
Intan Kumalasari
bagus ceritanya
2025-09-26 18:08:49
0
user avatar
ana Ratnawati
cukup menarik
2025-09-26 10:33:10
0
user avatar
Vera Reno
bagus menarik
2025-09-25 17:47:21
0
default avatar
Rizki
Ok bagus menwrik
2025-09-25 09:43:47
0
default avatar
mohd afiz
gooddddddd
2025-09-25 09:34:16
0
default avatar
fitri Parida
Bagus ceritanya
2025-09-24 23:47:27
0
default avatar
shu wati
sayangnya harus ada syaratnya
2025-09-24 22:32:30
0
user avatar
Eka Novi
like sama ceritanya
2025-09-24 18:08:12
0
user avatar
IAT FUAD UIN MY
gimana cara buka bab IV nya?
2025-09-23 23:43:33
4
user avatar
Kadek Dewi
keren sekali
2025-09-23 19:50:00
0
default avatar
ratnayanibudiman
Bagus bacaannya
2025-09-23 15:39:50
0
user avatar
Nike Nik
mantap banget ceritanya
2025-09-23 08:36:21
0
  • 1
  • 2
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status