Share

Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku
Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku
Author: Kennedy

Bab 1

Author: Kennedy
Setelah mengantar anak kami ke playgroup, aku dan suami pergi ke tempat spa di sebelahnya.

Di ruang pijat spa itu, tangan terapis laki-laki perlahan menyentuh setiap bagian kulit di tubuhku.

Terutama saat melewati area-area tertentu, terapis itu sengaja menambah tekanan, membuatku tak bisa menahan diri dan mendesah pelan.

“Nyonya, pelan-pelan suaranya, suamimu masih ada di sebelah, lho.”

Sambil bicara begitu, jari-jari terapis itu bergerak semakin berani tanpa ragu.

“Nggak… nggak boleh….”

Aku berusaha keras mendorong lengan kuat terapis laki-laki itu, tapi sia-sia.

“Nyonya, dengan tekanan dan kedalaman seperti ini, tubuh dan pikiranmu baru bisa terelaksasi dengan lebih baik. Jangan bergerak, ya.”

….

Namaku Rosa, aku baru selesai melahirkan tahun lalu.

Belakangan ini, ada playgroup yang baru buka di dekat rumah dan ada promo pendaftaran.

Aku dan suami berdiskusi, lalu memutuskan mendaftarkan anak kami yang berusia satu tahun ke sana.

Hari ini adalah hari pertama kami mengantarnya ke kelas. Suamiku menemani anak dan aku baru sadar kalau ternyata ada sebuah spa di samping playgroup itu.

Mendaftar kelas akan mendapat kartu spa gratis, lumayan sekali.

Playgroup ini cukup perhatian, para ibu bisa spa dulu dengan santai sebelum menjemput anak pulang.

Di depan, aku melihat papan iklan terapis terbaik.

[Teknik pijat turun temurun, membantu kamu kembali seperti gadis]

Aku pun tertarik.

Sejak melahirkan, kondisi tubuhku sudah tidak sebaik dulu. Ditambah harus mengurus anak, aku dan suami sudah lama tidak berhubungan.

“Halo, nyonya. Perkenalkan namaku Fajar, terapis terbaik di sini.”

Fajar berdiri di depanku sambil membawa sebuah kotak. Aku pikir terapis terbaik dengan teknik turun temurun itu pasti om-om paruh baya, ternyata dia seorang pria muda yang kalem.

Baju kerja spa terlihat agak aneh dipakainya.

Entah kenapa, aku merasa sedikit lebih gugup.

Ini adalah ruang pijat tunggal yang tertutup. Tirai tebal menghalangi cahaya dari luar.

“Nyonya, silakan lepas pakaianmu dan masuk ke bak mandi.

Aku tahu betul bahwa spa harus mandi dan ganti baju, tapi tidak ada jubah mandi di sini, itu membuatku sedikit malu.

Namun, aku tetap menuruti, melepas semua pakaianku. Air sudah terisi di dalam bak. Aku duduk dan uap air yang mengepul membuat wajahku memerah.

Fajar menggulung lengan bajunya dan mendekat. Sambil menyiram air ke tubuhku, dia memijat punggung dan bahuku dengan tekanan yang pas.

Aku mendesah nyaman, tubuhku yang tegang mulai rileks perlahan.

Fajar memijat bahu dan leherku. Tenaganya sangat kuat, aku seperti adonan yang lembut, dibentuk menjadi berbagai rupa di tangannya.

Setelah selesai berendam, dia membawakan handuk untukku.

“Nggak ada jubah mandi?”

“Nyonya, spa kami nggak menyediakan jubah mandi.”

Fajar membantu mengeringkan air di tubuhku, lalu menuntunku berbaring di ranjang pijat.

Tanpa air sebagai penghalang, aku benar-benar terbuka sepenuhnya di hadapannya, membuatku semakin gugup.

“Nyonya, aku mulai, ya.”
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 8

    Dan baru sekaranglah, Fajar si serigala berbulu domba itu menunjukkan ekornya.Suatu hari, aku kembali dari rumah sakit dan bertemu seorang pria muda yang terluka.Kening pria itu berdarah dan langsung jatuh di depanku. Aku segera memanggil ambulans untuknya.Siapa sangka, pria muda itu ternyata mencariku, tidak hanya memberiku banyak buah dan hadiah, tapi juga memberiku plakat penghargaan.Dia bahkan menambahkan Whatsappku. Dengan alasan berterima kasih, dia mengirimiku pesan-pesan perhatian setiap pagi.Kemudian, dia pun langsung mengajakku keluar.Aku sempat menolaknya beberapa kali dan setelah merasa waktunya tepat, aku pun menyetujuinya.Pria ini seperti seorang pemula, pertemuan pertama saja sudah mengajakku ke hotel.Aku tahu ini jebakan, tapi aku tetap datang sesuai janji.Semua ini difoto oleh orang suruhan Fajar, lalu disebarkan ke internet melalui akun-akun pemasaran.Dalam video itu, Fajar menangis tersedu-sedu, menuduh aku menyelingkuhinya dan mengkhianati ketulusannya.Ne

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 7

    Aku mendongak lagi dan melihat Fajar berdiri di pintu kelas. Jelas dia sudah berdiri lama di sana. Melihat aku menoleh, dia pun melambaikan tangan padaku.Aku mencari alasan untuk keluar dari kelas. Fajar langsung membawaku ke kamar mandi dan dengan paksa menekanku ke pintu.“Kok kamu nggak datang mencariku?”Terdengar napas berat Fajar, hawa panas menyebar di leherku.Aku juga terbawa oleh nafsu dan bereaksi mengikuti gerakannya.“Anakku… aku harus menemani anakku….”Fajar tidak melakukan apapun padaku, tapi mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan langsung menyelipkannya ke bawahku.Begitu menyadari benda apa itu, wajahku langsung memerah.“Keluarkan!”Bisikku pelan.“Karena hari ini nggak bisa pijat, benda ini yang harus menggantikannya!”Fajar menekan remote di tangannya. Getaran pun muncul dan tubuhku langsung menegang tanpa sadar.Melihat reaksiku, Fajar mengangguk puas dan dengan penuh perhatian merapikan pakaianku.“Pergi, bersenang-senanglah.”Selama kelas berlangsung, benda itu

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 6

    Kemudian, dengan alasan perjalanan dinas, aku langsung menginap selama tiga hari bersama Fajar di ruangan bawah spa.Selama tiga hari itu, Fajar tidak mengizinkanku memakai pakaian dalam dan aku hanya boleh mengenakan gaun setiap hari, agar dia bisa mengaksesku kapan saja.Terkadang, sambil menerima telepon dari klien, dia menekan pinggangku ke bawah, memintaku bertumpu pada tepi meja.Suamiku yang mengira aku sedang perjalanan dinas, dengan tenang menjaga anak di rumah.Pada hari keempat, aku pulang ke rumah. Sore harinya, aku kembali melihat wajah yang kukenal di ruangan sebelah.“Dasar jalang, aku sangat merindukanmu!”Suamiku langsung memeluk pinggang guru itu, kedua tangannya dengan tak sabar menjelajahi tubuhnya.“Kok kamu bisa datang mencariku?”“Harimau betina itu sudah pulang, sudah ada yang menjaga anak.”Jawab suamiku dengan suara tercekat, sambil membenamkan kepalanya di tubuh guru itu.“Aku dan istrimu, siapa yang lebih membuatmu nyaman?”Guru itu memeluk kepala suamiku, t

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 5

    Fajar membawaku turun menggunakan lift. Barulah aku tahu ternyata spa dan playgroup itu berada di dua lantai yang berbeda.Dia membawaku masuk ke sebuah ruangan. Dekorasi ruangan itu sangat sederhana, seperti perabotan hotel.“Suamiku sedang menemani anakku di kelas, apa yang bisa dia lakukan?”Fajar meraihku, menekanku di atas ranjang dan membungkam mulutku.Lalu dia menarik tirai. Ada ruangan lain di balik tirai.Suamiku sedang menindih di atas guru playgroup.“Ini….”Aku membeku di tempat.“Kenapa? Suamimu bahkan sudah meniduri guru anakmu!”Fajar melucuti pakaianku dalam beberapa gerakan, lalu menarikku ke sisi kaca, tepat menghadap suamiku dan wanita itu.Aku bahkan bisa melihat cairan lengket yang keluar dari persetubuhan mereka.“Fajar! Kamu sudah gila?!”Aku ingin berdiri, tapi dia menekanku erat-erat ke ranjang.“Tenang saja, ini kaca satu arah. Orang di luar nggak bisa melihat ke dalam.”Fajar mengeluarkan minyak esensial dari saku dan menaburkannya ke tubuhku, lalu mulai mem

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 4

    Tanpa halangan, dia pun melumuri seluruh area itu. Fajar naik ke ranjang dan mengangkat kedua kakiku.Sore itu pun berlalu begitu saja. Setelah semuanya selesai, Fajar menyiapkan air mandi untukku.Duduk di bak mandi, aku masih belum pulih sepenuhnya, sementara ekspresi Fajar tampak biasa saja.Aku merasa sangat bersalah dan tidak berani menatapnya. Sambil membersihkan tubuhku, Fajar berbisik di telingaku.“Kamu yakin mau pergi?”“Dan nggak datang lagi?”Wajahku memerah, aku tidak berani melihat ekspresi Fajar.Namun, dia memaksaku untuk mendongak.Melihat ekspresi Fajar yang memancing, aku merasa sangat malu. Tapi, karena diriku berada dalam kuasanya, aku hanya bisa mengikuti gerakannya.Bentuk tubuh Fajar sangat bagus dan dia juga sangat kuat. Aku ditekan di dalam bak mandi dan mencapai puncak hasrat lagi…. Saat keluar, hari sudah hampir gelap. Suamiku sudah mengantar anak pulang. Dalam hati, aku berpikir ini tak boleh terjadi lagi.Ini mengkhianati suamiku dan mengkhianati diriku

  • Akhir Cerita Terapis Di Playgroup Anakku   Bab 3

    “Tenang saja, ini kaca satu arah, orang di luar nggak bisa melihat ke dalam.”Fajar menjelaskan sambil tersenyum, barulah aku merasa agak lega.Melihat wajah suamiku yang fokus menemani anak, aku kembali merasa sedih.Namun, tubuhku yang lemah ini malah memberi respon yang besar. Aku bahkan bisa mendengar bunyi air yang dihasilkan oleh gerakan Fajar.Gerakan Fajar semakin cepat. Aku menggigit bibir bawah, tidak berani mengeluarkan suara sedikit pun. Tak lama kemudian, tubuhku tiba-tiba menegang, cahaya putih berkelabat di depan mataku dan seluruh tubuhku terasa lemas tak berdaya.Suami dan anakku menungguku di depan spa. Saat aku keluar, anakku tertawa ceria dan ingin digendong olehku.“Sayang, kenapa wajahmu merah sekali?”Aku agak merasa bersalah sambil menyentuh wajahku.“Nggak apa-apa. Ayo, kita pulang saja.”Malam harinya, setelah menidurkan anak, suamiku mendekatiku. Aku tahu dia menginginkannya.Namun, pikiranku dipenuhi dengan bayangan bersama Fajar tadi, jadi aku pun menolak s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status