Short
Fantasi Tersembunyi Bunga Kampus

Fantasi Tersembunyi Bunga Kampus

By:  AubreyCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9Chapters
6.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Putra tetangga adalah seorang pengintip. Aku sengaja memanggil namanya saat dia diam-diam mengintipku bermain dengan diriku sendiri. Saat aku memberinya les dan dia menahanku di kamarnya, sebenarnya aku sudah punya firasat. Namun, tidak kusangka, justru kakaknya yang menerobos masuk pada saat itu...

View More

Chapter 1

Bab 1

Namaku Tia Lewis. Di mata orang tua, aku adalah anak baik. Di kampus, aku dikenal sebagai primadona kampus yang polos.

Namun, sebenarnya, aku sangat menyukai tontonan yang membuat wajah memerah dan jantung berdebar tidak terkendali.

Terkadang, saat membeli barang-barang itu secara daring, aku tidak bisa menahan diri untuk menelan ludah..

Membayangkan betapa menyenangkannya diriku...

Setiap kali bertemu lawan jenis, bagian bawahku selalu basah dan gatal.

Selama ini aku pandai menyembunyikannya. Dengan gelar mahasiswa teladan yang kusandang, setiap kali liburan tiba, tante tetangga selalu memintaku untuk memberi les anak bungsunya.

Apa yang tidak diketahui tante tetangga adalah bahwa putra bungsunya, Owen Walsh, sebenarnya adalah seorang pengintip.

"Tante tenang saja, aku akan bantu mengajari Owen..."

Baru setengah kalimat, seorang pemuda berbaju hitam masuk dengan membawa bola basket, badannya basah oleh keringat. "Ibu."

Dia menatapku dan tertegun sejenak, lalu menyunggingkan senyum nakal. "Tia juga ada di sini?"

Sifat Owen sudah terkenal urakan.

Setelah setengah bulan tidak bertemu, Owen tampak lebih tinggi. Kaos tanpa lengan yang dikenakannya memperlihatkan otot perut yang samar, sementara beberapa helai rambutnya terlihat dari celananya yang longgar.

Tanpa sadar, aku menelan ludah.

Katanya, makin lebat rambut seseorang, makin kuat pula stamina mereka.

Itulah yang sering dikatakan oleh film-film dewasa. Aku tidak tahan untuk melirik Owen beberapa kali.

Owen meneguk air, ujung lidah yang kemerahannya menyapu sudut bibirnya...

Sangat menggairahkan...

Aku teringat bagaimana selama bertahun-tahun ini, dia selalu mengintipku diam-diam dari balik jendela, termasuk saat aku melakukan itu...

Setiap kali aku sengaja memulai setelah mandi, rasa tergoda karena diintip sungguh tidak tertahankan...

Bagian bawahku sudah tidak nyaman, aku mengalihkan pandangan.

Namun, mataku tetap tidak bisa menahan diri untuk melirik ke bagian tubuh Owen yang penuh gairah itu. Ukurannya benar-benar besar. Sebenarnya apa yang dia makan hingga bisa sebesar itu?

"Kalian lesnya di kamar Owen saja," ujar Tante Ratna.

"Oke," jawab Owen sambil tersenyum, lalu berjalan mendekat dan mencengkeram kerah bajuku, seperti mengangkat seekor anak ayam.

Owen dengan cekatan mengeluarkan tugas sekolah semester ini. Nama Owen tertera jelas di sampul buku. Dia menatapku dengan senyum nakal. "Ini tugasku, kerjakan semuanya untukku. Dengar nggak?"

Tangannya menyentuh punggungku, sensasi menggelitik langsung menyebar ke seluruh tubuhku.

Aku tidak memakai bra karena cuaca yang panas.

Puting susuku langsung mengeras dan bulu kudukku meremang.

Aku pura-pura tenang, lalu berdiri dan hendak pergi. "Owen, kita sudah dewasa. Aku nggak bisa lagi membantumu mengerjakan tugas."

"Kamu ulangi sekali lagi?"

Detik berikutnya, Owen mengunci pintu dan membuatku terjebak di dalam wilayah kekuasaannya.

"Sekarang berani sekali, ya."

Owen menatapku lekat-lekat.

Aroma maskulinnya langsung membanjiri indraku. Karena jarak kami yang begitu dekat, aku bahkan bisa melihat jelas keringat di pelipisnya yang belum kering setelah berolahraga. Tetesan keringat itu mengalir turun melewati garis rahangnya hingga ke jakunnya.

Mataku sedikit membelalak dan pandanganku mulai tidak fokus.

Kenapa jakun Owen bisa sebesar itu?

Katanya, pria dengan jakun besar ukurannya juga besar...

Pikiranku melayang, tiba-tiba Owen mencengkeram daguku. "Kenapa diam saja? Saat kamu main dengan benda itu, bukankah kamu menyebut namaku?"

Aku terkejut dan refleks membalas, "Dari mana kamu tahu?"

"Selama ini, kamu tahu aku mengintipmu, 'kan? Selain itu, kamu juga menikmatinya, setiap kali kamu nggak memakai..."

Owen menjilat bibirnya, lalu memandangi puting susuku yang mengeras dengan mata menggelap. Tangannya mencubit dan memelintirnya kasar.

"Sekeras ini? Pasti bawahmu sudah basah, ya?"

Aku buru-buru menutupi bagian bawahku, tapi dia malah menahan tanganku sambil tersenyum sinis.

"Waktu bermain sendiri kamu sampai begitu bergairah. Kenapa sekarang berpura-pura? Apa kamu takut ketahuan ibuku?"

Jantungku berdegup kencang, aku hampir lupa bahwa Tante Ratna juga masih di rumah.

Saat itu, sebuah suara tenang tiba-tiba terdengar, disertai ketukan di pintu, seolah mengetuk langsung ke dalam hatiku. "Tia, Owen, aku masuk ya."

Itu suara kakak Owen, Eric Walsh!
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status