Share

Aneh

“Nona kenapa panik begitu?” Naren sedikit bingung dengan Rara.

“Gimana gak panik, kita lagi bahas bokap gue,” jawab Rara tampak berniat tidak menjawab panggilan telepon.

“Jawab saja, Non,” saran Naren melihat layar ponsel Rara yang masih menyala.

“Gak deh,” tolak Rara menyimpan ponselnya di atas meja. Ia menatap layar ponselnya hingga tidak ada panggilan lagi.

Naren menggelengkan kepala melihat tingkah Rara. Ia memilih kembali mengetik laporan.

Rara segera mengambil ponselnya begitu melihat ada notifikasi pesan dari Ayahnya. Ia membulatkan matanya saat membaca isi pesan.

“Bokap gue ngajak ketemu akhir pekan nanti buat jelasin semuanya,” ucap Rara sembari menunjukkan layar ponselnya pada Naren.

“Syukurlah. Setidaknya Nona menemukan titik terang,” tanggap Naren tenang.

Rara mengangguk, “Gue gak sabar mau cerita ke Jevan besok!”

“Oh iya, tentang Jevan…” Rara menutup mulutnya. “Gak jadi deh, lupain aja.”

Gadis itu kemudian berdiri dan meninggalkan Naren. Naren mengangkat alisnya
Anavya

Terima kasih sudah membaca ~ Jangan lupa tinggalkan jejak~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status