Share

Akhir

Satu tahun kemudian.

“Nona, sudah siap?” tanya Naren.

Rara mengangguk. Ia meletakkan sendok dan garpunya di atas piring dan membalikkannya, tanda sudah selesai.

“Bi, aku sudah selesai. Tolong bawa ini,” ucap Rara.

Bibi Ica mengangguk. Wanita itu mengambil piring kotor Rara lalu meninggalkan ruang makan.

“Lo duduk dulu. Kita ngobrol,” ujar Rara menatap Naren yang berdiri tak jauh.

Naren mendekat pada Rara dan duduk di depan gadis itu.

“Besok jam delapan ya?” tanya Rara.

“Iya. Jangan sampai terlambat,” jawab Naren.

“Lo yang ngantar gue kan?” tanya Rara.

“Nona, sudah lebih dari tiga kali anda bertanya,” tanggap Naren terkekeh kecil.

Rara mengulas senyum. Ia menghela napas panjang.

“Gue cuman gak nyangka aja akan begini jadinya,” balas Rara.

“Nona sendiri yang ingin pergi,” kata Naren lembut.

“Yah..gue cuman…” Rara menjeda ucapannya. Ia memilih tidak melanjutkan ucapannya.

Keheningan melanda keduanya. Rara dan Naren sama – sama bungkam. Naren melirik Rara yang sibuk memainkan jemari tanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status