Share

Kehilangan

Jevan berlari ke ruang ICU dengan napas tak beraturan. Ia mendekati Ayah Haris yang duduk termenung di kursi.

“Ayah!” panggil Jevan.

“Nak,” Ayah Haris berdiri dan memeluk putranya erat.

“Gimana keadaan Mamah. Yah?” tanya Jevan khawatir.

Ayah Haris menggeleng sebagai jawaban. Jevan mengerutkan dahinya menatap wajah sedih sang Ayah.

“Ibumu tidak bisa di selamatkan,” ucap Ayah Haris menatap putranya sendu.

Jarvis menggeleng ragu, “Gak mungkin! Ayah pasti bohong!” bentak Jevan kesal.

“Kamu bisa masuk ke dalam,” ucap Ayah Haris lirih.

Jevan menggigit bibir bawahnya, ia menatap Ayahnya berharap, “Tolong Tarik ucapan Ayah tentang Mamah,” pintanya.

“Nak, kalau kamu tidak percaya…” ucap Ayah Haris berusaha tersenyum untuk menenangkan putranya, “masuklah ke dalam.”

Jevan mengusap air matanya yang terjatuh dengan kasar. Ia melangkahkan kakinya ke ruang ICU. Makin mendekat ke ruang ICU, langkahnya makin berat.

Jevan membulatkan matanya melihat kondisi Ibunya. Tubuhnya kaku, dingin, dan
Anavya

Terima kasih sudah membaca ~ Jangan lupa tinggalkan jejak~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status