Share

Bahagia

Hari yang dilalui Rara tampak biasa saja. Hubungannya dengan kedua orang tuanya berjalan normal. Rara pun sudah berusaha menerima keadaan, walaupun saat ia berdiam diri di kamar, ia memikirkan orang tuanya yang tidak bersama lagi.

“Nona, ada panggilan masuk,” kata Bibi Ica seraya mengetuk pintu kamarnya.

Rara bangkit dari duduknya. Ia membuka pintu untuk Bibi Ica.

“Kenapa Bi?” tanya Rara.

“Tuan besar menelopon lewat telepon rumah. Beliau kebingungan karena nona tidak menjawab panggilannya,” tutur Bibi Ica.

“Baterai HP aku habis,” ucap Rara. “Bilang aja ke ayah, aku akan membalasnya setelah HP aku penuh.”

Bibi Ica mengangguk kecil. Wanita itu tampaknya ingin mengatakan sesuatu.

“Kenapa Bi?” tanya Rara.

“Nona, dibawah ada pengawal nona. Dia tetap datang hari ini,” ucap Bibi Ica.

“Ngapain Naren kesini? Bukannya aku udah bilang kalau hari ini libur untuknya?” tanya Rara bingung.

“Saya tidak tahu. Dia katanya hanya ingin melanjutkan kegiatan menjaga keselamatan nona saja,” sahut Bibi Ica.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status