Share

Memancing Kebenaran

Rara menatap bangunan yang menjadi saksi tumbuh besar dirinya. Gadis itu menarik napas kemudian menghembuskan perlahan. Rara menenangkan dirinya terlebih dahulu, ia tidak mau pertemuannya dengan Bu Unike menjadi kacau akibat omongan Leo.

Setelah cukup tenang, Rara mengetuk pintu panti asuhan.

“Aku pulang!” seru Rara cukup keras.

Rara mencoba memegang kenop pintu panti asuhan. Gadis itu mengerutkan kening karena pintu panti tidak dikunci. Ia melangkah masuk ke dalam panti asuhan.

“Halo? Rara pulang,” ucap Rara.

Rara melangkah ke halaman belakang panti asuhan, “Bu Unike, aku pulang.”

Rara menghentikan langkahnya saat melihat punggung yang ia rindukan. Wanita itu terdiam, tampak tenggelam dalam lamunannya. Di depan Bu Unike ada secangkir teh dan beberapa kue kering.

“Bu Unike?” tanya Rara ragu.

Wanita cantik itu mengangkat kepalanya. Matanya melotot melihat sosok di depannya.

“Rara? Ini kamu Nak?” tanya Bu Unike langsung berdiri.

Rara tersenyum hangat, gadis itu mengangguk kecil.

“Kamu p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status