Share

Jujur

"Mas ...." kupanggil namanya.

Kenapa tidak ada respon apapun darinya, tidak marah atau apa tapi diam saja. Aku berbalik dan menghadap padanya, dan ternyata dia tertidur. Pasti dia tidak mendengar apa yang aku katakan. Ada rasa lega di dadaku, entah kenapa aku tidak rela jika harus berpisah dengan laki-laki ini. Apakah taubatku sekarang tidak bisa menjadikanku bersamanya?

Ku dekatkan tubuhku padanya, aku memeluk tubuh tegap suamiku. Entah sampai kapan aku akan mendapatkan kesempatan untuk bisa bersamanya seperti ini.

***

Usahaku untuk berbicara dengan mas Damar belum terwujud juga, belum ada kesempatan lagi untuk melakukannya. Semakin aku mengulur waktu, semakin aku tak ingin mengatakannya. Apa aku mencari pendapatan dari seseorang saja ya.

Terlintas nama Alesha dalam pikiranku, dari ketiga temanku, dialah yang paling Solehah, dia yang paling banyak mengerti ilmu agama dan hanya dia juga yang memakai kerudung. Selain itu, di rumahnya juga sering diadakan pengajian.

Segera ku hubungi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bim Bim
Betul sekali, tapi mungkin demi kebaikan kedepannya juga yg membuat amel harus jujur pd suaminya, dari pada nanti zeyden yg membongkar semuanya
goodnovel comment avatar
Maridah
seru, lanjutthoooor
goodnovel comment avatar
Mayu Ratnasari Omara
harusnya aib tdk ush di umbar atau di beri tau kpd pasangan. hamil nya jg bkn hamil isi tp kosong n itu baik2 aja. demi mnjaga rmh tangga yg baik n itu jg atas ridho Allah brrti Allah mmbntu mnutupi aib amelia jd gk prlu disampaikan ke suami mestinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status