Share

Chapter 22

“Ma –Mas Tio?” ucapku terkejut ketika melihat pria aneh yang baru masuk bersama dengan Andreas membuka kacamata dan juga topi yang dia pakai. Bahkan kumis yang tadinya melekat juga dia lepas.

“Apa aku harus menunggu selama itu untuk menemuimu, Dara?” ujar Mas Tio terdengar marah.

Aku yang masih terkejut dengan kedatangan pria yang aku cintai itu hanya berdiri mematung. Karena aku tidak pernah melihat Mas Tio melakukan hal itu sebelumnya, dan kali ini?

“Bu Andara,” tegur Andreas menyadarkanku.

Setelah menegurku, Andreas keluar dan meninggalkan aku bersama dengan Mas Tio yang kini sudah duduk di kursi santai yang ada di ruanganku. Terlihat sekali dari raut wajahnya dia terlihat kesal, hingga aku merasa takut untuk mendekatinya.

“Apa akmu akan tetap berdiri di sana?” ketus Mas Tio.

Akhirnya dengan langkah berat aku menuju di mana Mas Tio berada, dan kami duduk seperti dua orang yang sedang bertengkar.

“Mangapa Sovia ada di sini? Apa kamu menemuinya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status