Share

106. Aku tidak baik tanpamu

Sepulang kerja aku pergi ke festival tempo dulu yang diadakan kota kecil ini setiap tahunnya. Penasaran dengan keseruan di dalamnya, aku pun mencoba mengunjungi seorang diri masih dengan memakai setelan kerja. 

Banyak penjual barang barang model lawas yang membuat pengunjung merasa bernostalgia. Begitu juga dengan makanan yang dijual. 

"Lampion harapan mbak? Cuma dua puluh ribu." 

Warna merahnya menyala dengan gambar bunga sakura. 

"Make a wish lalu terbangkan mbak."

Di jaman seperti ini mana ada menerbangkan harapan di lampion lalu terkabul. Ada ada saja. 

Padahal jika ingin harapan terwujud maka seseorang itu harus berusaha keras. 

Tapi kira kira, what hope do I want? 

"Berdoa demi kesehatan orang tua juga salah satu harapan mbak." 

Aku ingat retaknya rumah tangga mama dan papa karena pihak ketiga, juga papa yang tidak bisa menjaga komitmen pernikahan. Serta pen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Windi Sumarni
sabar ya baray
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status