Share

Pelukan hangat yang menenangkan

Aku mengucapkannya dengan jelas, dengan menatap mata ibu Kian. Tanpa keraguan dan tanpa kebohongan.

Haruskah aku menyembunyikan hasil perbuatan kami berdua dari keluarga?

Tidak!

Setidaknya aku ingin Kian bertanggung jawab dan mulai mencintai darah dagingnya juga.

Perasaan lega menyeruak dalam hati setelah mengatakan apa yang menjadi bebanku beberapa hari ini. Bagai petir disiang bolong, ibu Kian hampir tidak percaya dengan ucapanku.

Beliau diam sambil memandangku penuh keterkejutan. Apakah setelah ini ia masih menyuruhku pergi? Padahal aku sedang hamil cucu pertamanya?

"Apa tante masih tega menyuruh saya pergi? Pergi tanpa jawaban siapa itu Amanda?"

"Apa bayi ini juga tidak berhak mendapat setitik kasih sayang dari nenek dan ayahnya?"

"Atau haruskah dia hanya mengenal saya sebagai satu-satunya orang tuanya?"

"Disini saya datang, mengemis cinta dan tanggung jawab dari Kian. Tidak peduli dengan harga diri saya sendiri tante."

Air mataku luruh dengan dramatis dan itu tidak luput
Juniarth

Klik bintang 5 nya ya? Dan tinggalkan komentar yang membangun. Makasiiihhhhh

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Sarti Lestari
smg mamay kian bneran ska ma khamilany sasha&kian mau tanggung jwb ya kak,,kasian sasha sll menderita
goodnovel comment avatar
Dwi Ani
cepat up jangan lama lama thor cerita nya yang panjang jangan nangung.
goodnovel comment avatar
Elly Astutik
semoga mamanya kian beneran baik thor.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status