Share

BAB 9

Penulis: Zukma_Artajaya
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-27 10:02:20

Mereka terkejut melihat Alice dan Jasmine sudah terbaring lemas di lantai akibat perkelahian diantara keduanya. Mereka lari berinisiatif untuk menyelematkan keduanya. Saat itu kondisi keduanya sangat memprihatinkan. Wajah mereka dipenuhi dengan darah yang mengalir. Wajah Jasmine merah pucat dan darah mengalir di ujung bibirnya. Serta terdapat bekas cakaran Alice di pipi kirinya. Sedangkan Alice mengeluarkan darah dari kedua lubang hidungnya. Seketika mereka langsung pingsan.

Yoga segera mengangkat Jasmine dan Rudi mengangkat Alice. “ Ayo kita bawa ke rumah sakit.”

Rudipun mengangguk. “ Pakai mobilku “ Michelle mengajukan usul.

Keempatnya mengangguk pertanda setuju. Mereka lalu bergegas keluar ruang olahraga dan menuju rumah sakit.

***

Di rumah sakit,

“ Aku sudah menghubungi orang tua Jasmine. Sebentar lagi mereka pasti akan segera sampai di sini.” Ratu mengabarkan kepada teman-temannya.

“ Aku juga sudah menelpon orang tua Alice, mereka juga akan segera sampai. “ kata Anneth.

Alice dan Jasmine di tempatkan di kamar yang sama. Keduanya masih terbaring di  ranjang pasien dalam keadaan pingsan.

Tampak ada sepasang pria dan wanita berlari di koridor rumah sakit dengan tergesa-gesa. Mereka langsung memasuki kamar. “ Siapa yang berani mencelakai putriku! “

Keempat remaja sontak terkejut melihat seorang pria masuk dengan marah. Pria tersebut mengenakan baju putih berdasi pertanda dia adalah seorang pengusaha. Wanita yang bersamanya juga tampak anggun memakai perhiasan emas di pergelangan tangannya.

“ Sabar dulu pa, kita tanyakan apa yang terjadi “ kata wanita itu menunjuk ke para mahasiswa yang berdiri di depannya. Kemudian dia berpaling menuju ke Alice terbaring.

“ Hei kalian! Ceritakan semua apa yang terjadi! “ kata pria itu dingin.

Rudi kemudian menceritakan apa yang terjadi. Pria itu semakin marah.

Jadi gadis itu yang membuat Alice sepeti ini. Pria itu maju ke Jasmine yang masih pingsan saat itu. Mengangkat tangannya bersiap untuk memukul Jasmine. Sontak Yoga dan Rudi memegangi pria tersebut karena takut pria itu menambah rasa sakit Jasmine. “ Lepaskan aku! “

“ Jangan pak “ Yoga dan Rudi berteriak setempat. Ratu, Michelle dan Anneth berteriak ketakutan.

“ Lepas! Akan kuberi pelajaran anak ini! “ Pria itu geram.

“ Siapa yang berani menyentuh putriku! Dia harus berhadapan denganku! “ Seorang laki-laki masuk ke ruangan diikuti wanita cantik dibelakangnya.

“ Ratu, bagaimana kondisi Jasmine? “ Pria itu langsung bertanya dan mengabaikan pria yang tadinya berusaha memukul Jasmine yang sedang tertegun.

“ Jasmine masih belum bangun, om Farhan “ jawab Ratu sambil menundukkan kepalanya.

“ Oh jadi ini orang tua dari anak nakal ini! “ Pria itu mendengus melotot ke arah Farhan.

“ Ini anakmu? “ Farhan menunjuk ke arah Alice yang juga masih pingsan saat itu.

Helen yang berada dibelakang Farhan terkejut melihat sosok wanita yang sedang membelai rambut Alice. “ Linda? “

Wanita itu terkejut dan menoleh ke arah Helen. Tatapannya langsung dingin “ Ternyata kau Helen, lama tak bertemu.” Linda kemudian beranjak maju ke samping suaminya.

“ Ya lama sekali! “ Jawab Helen cuek.

“ Kau kenal dia? “ tanya Farhan penasaran.

“ Ya...aku kenal, dia sainganku waktu kami kuliah. Dia wanita yang sangat menjengkelkan dan di sebelahnya. Kalau tidak salah, pasti rico.”

“ Kau masih saja tidak berubah, selalu saja mengesalkan! “ Linda mengepalkan tangannya. Rico hanya menunduk ketika menyadari bahwa wanita itu adalah Helen.

“ Kau juga tak banyak berubah. Dan ternyata anakmu mewarisi kelakuanmu di masa lalu. Lihat saja, dia membuat anakku tak berdaya seperti ini! “ Helen mencibir.

“ Kau! “ Linda hendak maju tapi ditahan oleh Rico.

“ Aku tidak menyangka bahwa aku akan bertemu hari ini Helen. Tapi sayangnya pada saat seperti ini. Dan pria ini pasti suamimu. Sudahlah, kami minta maaf kalau anak kami membuat anak kalian seperti ini, kami akan mendidiknya ” kata Rico tersenyum.

“ Mas! “ Linda membentak.

Farhan mengangguk “ Maafkan kami juga, kami juga akan mendidik anak kami.”

“ Mas Farhan, untuk apa kita meminta maaf kepada mereka. Anak mereka seperti ini pasti juga didikan ibunya yang tidak tahu diri itu! “ Helen menunjuk ke Linda.

Wajah Linda memerah karena marah. “ Kau mau cari gara-gara denganku! “ Linda hendak maju ke arah Helen.

“ Sudah Hentikan! Bukan saatnya bertengkar saat ini! Yang terpenting adalah memikirkan bagaimana caranya agar keduanya sadar! “ Yoga tidak tahan melihat perilaku kedua orang tua tersebut.

Seisi ruangan terkejut olehnya. Farhan menarik kerah Yoga. Teman-temannya pun panik.

“ Maafkan saya om.”

“ Kamu berani-beraninya membentak kami, dasar sampah! Keluar kau dari sini berandal! “ kata Farhan dengan geram.

Farhan melepaskan tarikannya karena Helen menariknya. “ Tapi om “ Yoga berusaha menjelaskan.

“ Pergi!! “

Helen menganggukkan kepala ke Yoga. Dia pun segera keluar dan menoleh ke teman-temannya.

“ kalian disini saja, jika ada sesuatu terjadi pada Jasmine. Kabari aku. “

Rudi dan Ratu mengangguk. Yoga pun kemudian keluar dari ruangan itu.

“ Yoga tunggu aku “ Michelle berteriak kemudian mengikuti Yoga. Anneth tercengang melihat Michelle keluar juga. Diapun ikut keluar mengikutinya.

Sesampai di luar rumah sakit. Michelle terus mengikuti Yoga. Begitu juga Anneth.

Yoga merasa tidak nyaman diikuti mereka. Dia menoleh “ Biarkan aku sendiri. “

“ Dasar cowok tidak peka! Kami itu peduli padamu! “ hardik Michelle.

Yoga tak menghiraukannya. Anneth berbisik kepada Michelle “ Biarkan Dia sendiri dulu.”

Michelle mangangguk dan berbalik berjalan menuju parkiran rumah sakit. Tetapi mereka di hadang oleh beberapa preman yang ada didekat rumah sakit.

“ Hello cantik, berdua aja nih. Ayo temenin kita maen, Hahaha “ kata preman bertato naga di tangannya.

“ Mau apa kalian! “ Michelle berteriak waspada.

Anneth ketakutan berlindung di belakang Michelle.

“ Hahaha, jangan galak-galak sayang “ Preman itu tertawa dan langsung menarik lengan Michelle dan anneth.

“ Tolong! “ Teriak Michelle dan Anneth.

Yoga mendengar suara minta tolong. Dia menoleh dan terkejut melihat apa yang terjadi pada Anneth dan Michelle. Dia bergegas berlari untuk menolong mereka.

“ Tunggu! Lepaskan mereka! “

“ Yoga, Tolong “ Anneth berteriak.

Yoga mengambil sebuah batu kecil yang ada di jalan. Melemparkan batu itu ke kepala preman terebut.

“ Akhhh “ Teriak preman sambil menahan sakit dikepalanya. Melepaskan Anneth dan Michelle.

Dia menatap geram ke arah Yoga. “ Kamu ba**ngan. “

Preman itu mengeluarkan pisau kemudian menerjang Yoga. Yoga menghindar mundur tetapi dia tetap tertusuk di pahanya dan langsung jatuh.

“ Yoga!! “ teriak Michelle langsung berlari kearahnya.

Preman itu tersadar telah menusuknya. Dia menghampiri teman-temannya “ Ayo lari.”

Yoga mengeluarkan banyak darah dan akhirnya tak sadarkan diri. Michelle dan Anneth menangis. “ Yoga...Bangun “ teriak Michelle sambil menopang kepala Yoga dipangkuannya.

Seorang pria diikuti beberapa bodyguard menghampiri mereka. Dia gemetar melihat situasi di depannya. Dia menoleh ke arah bodyguard dibelakangnya. “ Bawa tuan muda segera ke rumah sakit. “

Para bodyguard itu langsung maju mengangkat Yoga. Anneth dan Michelle panik. “ Jangan bawa Yoga “ Teriak Michelle masih menangis.

Pria itu menghampiri Michelle, “ Nona, luka tuan muda sudah parah harus segera mendapatkan perawatan. Jadi ijinkan kami membawanya masuk ke rumah sakit. “

Michelle dan Anneth terkejut di tempat. “ Tu...tuan muda?”

Pria itu berbalik masuk ke rumah sakit. Michelle dan Anneth saling memandang dan kemudian mengikuti mereka ke dalam rumah sakit.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Aku Bukan Sampah   BAB 75

    Dalam perusahaan Yoga, masalah terus bermunculan, dan situasi semakin tak terkendali. Rangkaian sabotase mulai merusak reputasi perusahaan secara signifikan. Di balik semua ini, Yoga mulai mencurigai adanya pengkhianat dalam lingkup kerjanya. Setiap kali sebuah rencana perbaikan disusun, informasi krusial selalu bocor. Perusahaan yang dulunya dikenal kuat kini berada di ambang kehancuran.Yoga mulai merasa bahwa seseorang di dalam timnya sengaja menentang dan menyabotase setiap keputusan yang ia buat. Mulai dari kerugian finansial, kebocoran proyek, hingga strategi bisnis yang selalu saja gagal terlaksana sesuai rencana. Kecurigaan ini membuatnya terpaksa memikirkan langkah-langkah yang lebih bijak dan berhati-hati, karena musuh yang dihadapinya adalah orang dalam.Ratu, yang juga sahabatnya dan menjabat sebagai salah satu kepala divisi, turut merasakan ada kejanggalan. Ia menyadari bahwa beberapa rekan kerja kerap menghindari pertanyaan-pertanyaan spesifik atau menunjukkan reaksi ane

  • Aku Bukan Sampah   BAB 74

    Bayangan Hitam, dalang misterius yang penuh rahasia, mulai mempersiapkan rencana terakhir yang lebih gelap dan lebih mematikan daripada sebelumnya. Ia telah lama mengawasi setiap gerakan Yoga, Michelle, dan teman-temannya, memastikan bahwa segala sesuatu berjalan sesuai kehendaknya. Meskipun mulai ada kecurigaan dari pihak Michelle dan kawan-kawan, Bayangan Hitam tidak terpengaruh; justru ia melihat hal ini sebagai peluang untuk memperkuat strateginya. Dengan pion-pionnya yang setia dan rencana yang matang, Bayangan Hitam yakin kali ini ia akan berhasil menghancurkan segalanya tanpa menyisakan harapan sedikit pun.Bayangan Hitam menyadari bahwa serangan terhadap orang-orang terdekat Yoga telah menyebabkan kekacauan yang cukup besar, namun ia ingin memastikan bahwa kali ini tidak ada kesempatan bagi mereka untuk bangkit kembali. Rencananya melibatkan serangan di tiga the front sekaligus: bisnis, hubungan personal, dan ancaman fisik. Dengan cara ini, ia berharap dapat menghancurkan inte

  • Aku Bukan Sampah   BAB 73

    Bayangan Hitam, sosok misterius yang selama ini hanya terdengar lewat bisikan-bisikan samar, terus menjalankan rencananya untuk menghancurkan hidup Yoga dan orang-orang terdekatnya. Ia memiliki kekuatan dan pengaruh yang tak terlihat, memanipulasi orang-orang dengan strategi penuh kelicikan. Kali ini, Bayangan Hitam berusaha menggerakkan pion-pionnya dalam permainan jahat yang ia kendalikan dari balik layar.Bayangan Hitam bukanlah orang biasa. Dengan jaringan yang luas, ia mampu mengendalikan banyak orang dari jarak jauh, termasuk Mila, Vina, dan Anneth. Meski Anneth sudah kembali ke kelompoknya, Bayangan Hitam merasa perlu memastikan bahwa setiap langkah musuhnya tetap terpantau. Untuk itu, ia mulai menggerakkan para pionnya agar dapat mengacak-acak hidup Yoga dan orang-orang terdekatnya tanpa menimbulkan kecurigaan besar.Melalui pesan-pesan rahasia yang dikirimkan dalam bentuk kode sandi, Bayangan Hitam menyusun siasat manipulasi untuk mengendalikan pikiran Mila dan Vina. Ia mengi

  • Aku Bukan Sampah   BAB 72

    Ketegangan yang telah lama tersimpan antara Jasmine dan Vina akhirnya memuncak. Pertemuan yang seharusnya berlangsung singkat berubah menjadi ajang konfrontasi penuh emosi, di mana segala rasa sakit hati, cemburu, dan amarah yang selama ini mereka pendam mencuat tanpa terkendali.Jasmine sebenarnya tidak berniat bertemu dengan Vina. Namun, ketika ia sedang mengantar dokumen penting untuk perusahaan Yoga, ia melihat sosok Vina di seberang jalan. Tak disangka, Vina yang sedang dalam misi rahasia Bayangan Hitam juga terkejut melihat Jasmine berada di sana. Tatapan keduanya bertemu, dan dalam sekejap, suasana berubah tegang. Seperti api yang tersulut, ketegangan yang selama ini tersimpan di antara mereka pun seolah meledak.Jasmine langsung berjalan mendekati Vina dengan tatapan penuh amarah. Ia ingat bagaimana Vina dan Mila telah menyerang teman-temannya, bahkan berusaha menghancurkan hidup Michelle dan Yoga. Vina, di sisi lain, menyadari bahwa Jasmine adalah penghalang yang harus ia had

  • Aku Bukan Sampah   BAB 71

    Yoga yang begitu sibuk dengan ancaman dari luar, tak menyadari bahwa dalam perusahaannya sendiri mulai muncul riak-riak ketidakpuasan dan konflik inner. Perusahaan yang telah dibangunnya dengan jerih payah kini berada di tengah prahara yang perlahan mengancam kestabilan dan reputasi yang selama ini ia pertahankan.Ketidakpuasan mulai mencuat dari beberapa departemen penting, terutama sejak keamanan di perusahaan ditingkatkan secara signifikan. Setiap karyawan harus melewati proses verifikasi yang lebih ketat setiap kali mereka masuk, dan akses mereka ke region tertentu semakin dibatasi. Beberapa karyawan menganggap bahwa langkah-langkah ini adalah bentuk ketidakpercayaan dari manajemen, khususnya dari Yoga sendiri.Desas-desus mulai beredar bahwa Yoga terlalu berfokus pada ancaman dari luar tanpa memperhatikan kesejahteraan karyawan. Bahkan, beberapa orang dalam perusahaan merasakan bahwa kepemimpinan Yoga kini lebih tertutup dan penuh rahasia, yang menyebabkan kebingungan di antara p

  • Aku Bukan Sampah   BAB 70

    Yoga tahu ancaman yang mereka hadapi semakin serius setelah membaca surat dari Vina yang disampaikan Jasmine. Ancaman dari Bayangan Hitam dan sosok misterius di baliknya tidak hanya sekadar intimidasi—ini adalah ancaman yang mengincar hidup mereka semua dan juga kekuatan yang telah ia bangun. Keamanan bukan lagi hal yang bisa dianggap sepele, dan Yoga pun segera membuat rencana pertahanan yang matang demi melindungi orang-orang yang ia sayangi. Langkah pertama yang diambil Yoga adalah menambah lapisan keamanan di sekitar rumahnya yang luas, yang kini menjadi tempat perlindungan utama bagi Jasmine, Alice, Michelle, dan bahkan Ratu. Yoga memperkerjakan tim keamanan profesional dengan teknologi canggih yang mampu mendeteksi pergerakan atau ancaman sekecil apa pun di sekitar rumah. Ia memasang sensor gerak di semua sudut dan kamera tersembunyi di setiap vicinity strategis, termasuk pintu-pintu masuk dan halaman belakang. Yoga juga mengganti semua sistem alarm menjadi alarm anti-peretasan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status