Home / Fantasi / Aku Dan Tuan Duke / 10. Dansa Kami

Share

10. Dansa Kami

Author: cyllachan
last update Last Updated: 2024-05-03 20:00:44
Paras yang rupawan, ia semakin terlihat gagah. Rambut emasnya rapi, wajahnya tak menyiratkan amarah atau hal yang menakutkan sama sekali. Ia begitu tenang. Yah ... wajar saja. Dia sudah pernah melakukan ini kan?

Sedang aku, ini lumayan membuatku gugup.

Di altar telah berdiri pendeta agung dengan baju yang paling ramai. Topinya yang tinggi dengan tunik putih dan bolero merah terlihat cukup mencolok.

Saat aku tiba dan berdiri sejajar dengan Lord Korzakov musik dan paduan suara berhenti. Pendeta agung mulai berucap.

"Alexey Korzakov, apa Anda menerima wanita ini sebagai istri, dan hidup bersama dalam nama Tuhan, akan mencintainya, menghormatinya, dan menjaganya dalam sakit dan sehat, selama Anda hidup?"

"Saya terima."

"Anya Levitski, apa Anda menerima pria ini sebagai suami, dan hidup bersama dalam nama Tuhan, akan mencintainya, menghormatinya, mematuhinya dan menjaganya dalam sakit dan sehat, selama Anda hidup?"

"Saya ... terima."

"Dengan ini kunyatakan kalian sebagai sua
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Dan Tuan Duke   72. Lelaki Liar

    Santo Peterkov kota yang cukup gemerlap. Ini tempat para orang kaya dan orang-orang ambisius berkumpul. Jika mentalmu lembek seperti spageti yang terlalu matang, jangan coba-coba datang kemari. Itulah yang kulihat. Bahkan bangsawan-bangsawan di sini begitu serius, tidak bisa santai sedikit saja.Meskipun begitu ada satu tempat di seantero Santo Peterkov yang menjadi tempat kesukaan para bangsawan. Zolotoy Orel. Ini adalah kelab super elit di Santo Peterkov. Hanya orang-orang yang punya ijin dan kartu akses khusus yang diberikan oleh Master Klub ini saja yang bisa datang. Di antaranya adalah para bangsawan seperti Alexey, Grand Duke Vladimir Romanov dan Duke Felix Yusupov. Kami berempat, tentunya dengan undangan dari Grand Duke Romanov sudah memesan satu tempat di klub eksklusif yang mahal ini.Fasad bangunannya memancarkan kemegahan neoklasik, dengan pilar marmer putih yang menopang balkon berukir lambang elang berkepala dua. Begitu melangkah masuk, kami bisa meraba ar

  • Aku Dan Tuan Duke   71. Anak Perempuan

    Santo Peterkov, 1 NovemberTemanku tersayang dan tak tergantikan, Bapa Grigori,Betapa sunyinya tanpa dirimu, tanpa kata-katamu, tanpa doamu. Aku merasa dingin di dalam hati saat engkau jauh. Hanya engkaulah yang memberi kekuatan dan penghiburan, hanya engkau, sahabat Tuhan yang manis.Engkau tahu betapa sakit hatiku karena anak kecilku, dan bagaimana doamu sekali lagi menyelamatkannya — aku percaya, dan akan selalu percaya, bahwa Tuhan berbicara melalui dirimu. Tak ada dokter yang bisa melakukan apa yang kau lakukan. Ini adalah misteri Tuhan, yang tak semua orang bisa pahami.Nikolai membaca kata-katamu dan merasakan kedamaian. Ia mempercayaimu. Kami berdua percaya. Jangan dengarkan para pembenci — mereka buta dan tak tahu bahwa engkau adalah orang pili

  • Aku Dan Tuan Duke   70. Para Negarawan

    "Tuhan menjadikanku perantara ... karena tidak semua orang bisa membuka hati untuk kehadiran Tuhan. Kesombongan adalah salah satu dosa, my lady," tandasnya. Kini ia beralih lagi kepada semua orang di ruangan. "Namun pertobatan tak bisa dilakukan jika kita bukanlah pendosa. Mari saudari-saudariku ... gunakanlah diriku sebagai perantara kalian dengan Tuhan! Sadarilah rasa sakitmu di hadapan Tuhan! Melalui aku ... Tuhan akan menyembuhkanmu."Berikutnya, Rasputin beranjak ke tangga lantai atas. Lilia mengantar lelaki itu. Aku yakin beberapa sorot mata memandangiku sinis. Yang lain agak takut dan memilih tak bicara denganku."Y-Your Grace ...," seorang wanita bangsawan lebih muda menghampiriku. Ia terlihat cemas. "Perkenalkan, nama saya Tiana Orlov. Istri Countess Orlov.""Ah

  • Aku Dan Tuan Duke   69. Batyushka Rasputin

    Ruang tamu ini sejuk nan teduh. Sangat berkesan nyaman layaknya rumah-rumah bangsawan lainnya. Sayang itu semua tak berarti karena jantungku kini berdenyut-denyut ngeri. Aku melihat sosok serba hitam yang berjalan dari balik pintu besar bagian dalam rumah Lady Starkov. Langkahnya sunyi seakan ia mengambang di atas lantai. Aku seperti sulit bernapas, begitu tegang hingga tulang belakangku rasanya kaku. Namun beberapa wanita di perkumpulan doa ini ... mereka terlihat bersemangat. Tak terkecuali Lilia Starkov. Ia begitu bersuka cita.Mata hitam kelam Rasputin ... aku bisa melihatnya lebih jelas lagi. Sepasang mata cekung dengan kantung mata yang kendur, seakan dia selalu berdoa setiap malam. Janggut lebat sepanjang dada di seluruh pipi, begitu kompak acak-acakan dengan kumis di atas bibirnya. Sementara rambut panjang tipis di kepala terlihat lepek sehabis diminyaki, berusaha ditata rapi sebisanya.Aroma Rasputin mendahului langkahnya—tajam seperti dupa gereja

  • Aku Dan Tuan Duke   68. Orang-orang Suci

    Setelah puas berbelanja, wajahku masih merah. Entahlah. Mungkin pramutamu itu memang sudah biasa menangani klien seperti Alexey. Suami-suami bangsawan kaya yang membelikan istri atau kekasihnya baju-baju tidur memalukan. Kami kini sedang makan di sebuah restoran mahal di pusat kota Santo Peterkov."Kau marah?" tanya Alexey. Ya. Sedari tadi aku tidak bicara. Aku malas menjawab. "Kau tidak suka bajunya?""Baju itu ... memalukan! Kau cuma ingin mengerjaiku saja, iya kan?" protesku. Masih teringat rasanya menempel di tubuhku, pakaian-pakaian transparan yang kurang bahan itu.Alexey terkekeh di bawah rambut pirangnya. "Tapi kau cantik sekali. Itu semua cocok denganmu. Aku tidak sabar melihatmu memakainya nanti malam."Se

  • Aku Dan Tuan Duke   67. La Belle

    Sepasang mata biru yang tajam, mata biru yang selalu membuatku terpana. Alexey menyapukan seluruh pandangannya padaku. Entah apa yang dia lihat dariku. Dari tubuh kecil konyolku yang sudah basah kuyup karena anggur mahal. Mungkin aku terlihat seperti seorang tahanan yang habis dipenggal. Ya. Mirip begitu.Alexey menghampiriku. Ia berlutut. Sejenak seperti ia berpikir akan melakukan apa padaku. Kemudian tangannya meraba paha basahku yang tak berbalut apapun. Ia mengelus, seperti meratakan semua anggur yang menempel dikulitku."A-Alexey ... apa yang kau lakukan?!" aku merintih. Laki-laki ini menjilati paha kananku buas. Lidahnya yang kasar, aku bisa rasakan di bawah sana. Aku tak tahu wajah apa yang dibuatnya sekarang. Aku cuma bisa melihat kepala pirangnya naik turun."Me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status