Dari Puteri Yang Terbuang, Menjadi Duchess Yang Berkuasa

Dari Puteri Yang Terbuang, Menjadi Duchess Yang Berkuasa

last updateLast Updated : 2025-10-29
By:  WintersnowOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
4Chapters
17views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di kehidupan pertamanya, Eleonora mendorong suaminya, Duke Killian Lockhart, ke tiang gantungan karena kebodohannya. Lalu keajaiban terjadi dan membuatnya mendapatkan kesempatan kedua untuk menebus dosa. Namun hal itu tidaklah mudah. Karena semakin lama, Eleonora menyadari bahwa ada rahasia yang lebih besar dan gelap, berada di balik kematian Killian. Mampukah ia menghadapinya?

View More

Chapter 1

1. Musim Dingin Berdarah

Eleonora Keller Lockhart selalu membenci musim dingin.

Tapi kali ini, rasa benci itu kian bertambah saat dua pengawal kerajaan menyeretnya keluar dari kastil Lockhart yang telah ia tinggali selama lima tahun ini, menuju alun-alun kota yang ramai. Para penduduk kota melihatnya sambil berbisik-bisik.

Perempuan itu tak lagi mengangkat dagunya sebagai seorang Duchess, melainkan sebagai saksi dari pelaku pemberontakan kerajaan yang merupakan suaminya sendiri, Duke Killian Eglias Lockhart.

Killian yang dulu selalu berpenampilan rapi dan selalu dielu-elukan sebagai pahlawan medan perang yang gagah berani, kini nampak lesu dan letih dengan kedua tangan yang diikat di belakang punggungnya. Pakaiannya compang-camping dan wajah tampannya tersamarkan dengan luka memar akibat proses interogasi yang kejam.

Saat Eleonora bertemu pandang dengan suaminya, ia tak menemukan amarah atau dendam disana. Melainkan sebuah ketenangan yang luar biasa.

Perempuan itu merasakan sesuatu yang menyesakkan bergerak di dalam dada. Air mata membeku di pipinya. Padahal, kedua tangan Eleonora-lah yang mengantar suaminya ke panggung eksekusi.

Surat-surat remeh yang diminta ayahnya, Raja Normand Algor de Elgresia, ternyata digunakan sebagai bukti yang menuduh suaminya merencanakan kudeta.

Bodohnya aku, pikir Eleonora dalam hati yang pahit. Kukira Ayah benar-benar mengkhawatirkanku saat ia memintaku mengirim surat tentang apa saja yang terjadi di Kastil Lockhart.

Komandan Gansius, yang dulu berada dibawah komando Killian, sekarang terlihat bengis saat memegang sebuah pedang panjang yang tajam. Seolah-olah ia sudah lama menantikan momen ini, “Apa kata-kata terakhirmu?”

“Wilayah Lockhart adalah tanah kelahiranku. Dan meskipun aku meninggal, wilayah ini takkan jatuh ke tangan Raja,” ucap Killian dengan suara yang serak karena tak ada setetes air yang masuk ditenggorokannya hari ini. Sepasang mata abu-abunya kini melihat ke arah istrinya. Pandangannya melembut saat ia berkata, “Eleonora, jaga dirimu baik-baik. Maaf, karena ternyata aku… tak cukup kuat untuk melindungimu.”

Tenggorokan Eleonora tercekat. Ia sama sekali tak menduga akan ucapan suaminya yang tulus dan penuh kasih. Baginya, akan lebih mudah jika Killian memperlakukannya seperti biasa. Kasar dan penuh kebencian. Agar Eleonora merasa impas dengan pengabaiannya selama ini. Agar rasa bersalahnya tak menelannya bulat-bulat.

Tapi, Killian malah meminta maaf terhadapnya.

Tatapan yang baru pertama kali dilihatnya itu seolah menyuruhnya untuk tetap hidup dengan baik. Seolah-olah, ia ingin Eleonora memaafkan dirinya sendiri.

Pernikahan politik yang mereka jalani selama lima tahun itu berjalan tanpa cinta. Killian sebagai panglima tertinggi di kerajaan, menghabiskan banyak waktu di medan perang, meninggalkan Eleonora sendiri yang tidak sadar jika ia adalah pion yang digerakkan ayah kandungnya  demi menguasai wilayah Lockhart.

Apa maksudnya dengan tak bisa melindungiku lagi, tanyanya dengan perasaan cemas. Aku harus mengetahuinya! Masih belum terlambat. Jika aku memohon pada Yang Mulia, mungkin Killian masih bisa sela—

“Demi kemuliaan kerajaan Elgresia!”

Whissh!

Pedang itu turun dan menebas leher suaminya. Seperti ranting kering yang patah, diikuti suara berat tubuh yang jatuh. Darah merah mengalir diantara permukaan panggung eksekusi yang tertutup oleh salju putih. Aroma logam menusuk hidungnya.

Eleonora merasa dirinyalah yang mati hari itu. Kepala suaminya menggelinding beberapa senti di salju. Matanya terbuka dan menatap dirinya, dengan kelembutan yang sama.

“TIDAAKK!!” sebuah jeritan lolos dari tenggorokannya saat ia berusaha melepaskan diri dari pengawalan. Namun, langkahnya ditahan oleh pengawal kerajaan.

Suara Komandan Gansius terdengar lagi, “Bawa dia pergi. Sampai dekrit kerajaan turun, perempuan itu harus dikurung di dalam kastil!”

*

Eleonora tak ingat berapa lama ia berada di kamarnya yang gelap dan suram, membiarkan makanan dan minumannya tak tersentuh. Bayangan tentang suaminya membuatnya tak mampu memejamkan mata barang sedetik.

Di dalam ruangan gelap itu, ia merasa seperti mayat hidup.

Kedua matanya bengkak karena terlalu banyak menangis. Meskipun demikian, Eleonora sadar bahwa sebanyak apapun air mata yang keluar  takkan bisa membawa suaminya kembali.

Ia lantas membuka lemari dan mengambil seluruh selendang yang ia miliki dan memilinnya hingga menjadi tali. Diambilnya sebuah kursi sebelum mengikat tali selendangnya di lampu kandil yang mahal di langit-langit kamarnya.

Eleonora memandangi cincin kawin di jari manisnya. Cincin perak polos tanpa hiasan apapun itu adalah salah satu saksi atas janji pernikahannya. Selalu bersama saat susah dan senang, sehat maupun sakit.

“Hingga maut memisahkan,” tambah Eleonora sambil mencium cincin itu. “Tapi, aku takkan membiarkanmu sendirian, Killian. Dimanapun kau berada, aku akan menemanimu dan menebus semua kesalahanku. Semua kebodohanku. Sungguh… maafkan aku.”

Setelah itu Eleonora mengalungkan selendang itu di lehernya sebelum ia menendang kursi dibawah kakinya.

Dalam beberapa detik yang terasa selamanya, perempuan itu menendang-nendang udara kosong saat tenggorokannya tercekik hingga membuat dadanya seolah dibakar oleh api yang panas.

Ditengah kesadarannya yang menipis, Eleonora melihat sebuah cahaya putih yang menyilaukan. Membuat tubuhnya terasa hancur berkeping-keping sebelum ia menyatu dalam kecepatan yang melampaui logika. Ia mendengar suara jeritan yang begitu memilukan.

Eleonora mengenali suara itu sebagai miliknya. Tapi perempuan itu yakin jika jeritan itu tidak keluar melalui tenggorokannya. Semua terasa begitu cepat dan membuat dunianya berjungkir balik.

Ketika segala kekacauan itu berhenti, keheningan menyelimuti dirinya.

*

Saat Eleonora membuka mata, ia menemukan dirinya sedang terbaring di atas ranjang mewah, beralaskan kain sutra biru. Ruangan ini sangat dikenalnya dengan baik, yaitu kamar tidurnya di Istana Elgresia, tempat tinggalnya sebelum ia menikah.

Belum sempat ia mencerna situasi, datanglah seorang pelayan yang mengatakan, “Duke Lockhart telah menunggu anda.”

Ucapan itu membuat jantungnya berdebar keras. Secara refleks, ia melihat jari manisnya. Tak ada cincin itu disana. Sebuah kesadaran menghantamnya, Eleonora telah terlahir kembali dan suaminya masih hidup!

Buru-buru, ia melompat dari kamar tidurnya menuju meja riasnya untuk bercermin. Wajahnya terlihat lebih muda dari yang ia ingat. Namun tak hanya itu yang berubah.

Air mukanya kini menjadi tegas dan kedua mata birunya memancarkan keberanian, hingga membuat jejak-jejak Eleonora yang lemah dan bodoh, tak terlihat dimanapun.

Tak ada keraguan dalam suaranya saat ia berkata pada pelayannya yang kebingungan, “Siapkan pakaian terbaik. Aku ingin tampil cantik saat menyambut calon suamiku.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
4 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status