Mahkota di Balik Tirai Cinta

Mahkota di Balik Tirai Cinta

last updateLast Updated : 2025-10-28
By:  Naya_13Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
13Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di bawah langit Kekaisaran Zhenhua, pernikahan bukan tentang cinta melainkan tentang kuasa. Li Xian, putri pejabat agung yang cerdas namun dingin, dipaksa menikah dengan Pangeran Kedua, Zhao Wei, seorang pewaris yang terkenal ambisius dan berhati batu. Bagi Li Xian pernikahan itu hanyalah takdir yang dipaksakan, tak ada kata “suka” sebelum cincin dan gelar itu melekat di tangannya. Tapi siapa sangka di balik benteng istana yang penuh tipu daya, cinta bisa datang tanpa permisi dengan pelan-pelan, dari tatapan curiga menjadi perhatian, dari amarah menjadi perlindungan. Sementara itu bayangan pengkhianatan, perebutan tahta, dan rahasia kelam keluarga kekaisaran mengancam segalanya. Ketika cinta mulai tumbuh, keduanya dihadapkan pada pilihan paling sulit: Cinta atau mahkota.

View More

Chapter 1

Bab 1. Pernikahan yang Tidak Diinginkan

Langit pagi itu berwarna kelabu, langit seolah tahu bahwa hari itu bukan hari bahagia. Kabut tipis menutupi ibu kota Kekaisaran Zhenhua, menelan deretan atap istana dan jalanan berbatu yang basah oleh embun. Di kejauhan terdengar suara lonceng istana berdentang tiga kali pertanda pernikahan kerajaan akan segera dimulai.

Namun bagi Li Xian, setiap dentang lonceng justru terdengar seperti palu pengadilan yang sedang menjatuhkan vonis. Ia berdiri di depan cermin perunggu dengan wajah yang pucat tapi matanya tetap menatap bayangannya dengan teguh. Ada gemetar halus saat pelayan memakaikan jubah pengantin berwarna merah darah yang berarti warna keberuntungan dalam pernikahan, namun bagi Li Xian pada hari itu merah adalah warna luka.

“Tuan Putri jika anda menangis, riasannya akan rusak,” bisik pelayannya dengan suara pelan.

Li Xian tersenyum tipis. “Aku tidak menangis, aku hanya menatap masa depan yang bukan milikku.”

Ia tahu benar kenapa pernikahan ini terjadi. Ayahnya Li Jian, Kepala Dewan Negara dituduh bersekongkol dalam pemberontakan di perbatasan utara. Demi menjaga keseimbangan antara kekuasaan keluarga Li dan keluarga kerajaan, Kaisar Zhen memutuskan jalan damai dengan menikahkan putri Li bersama Pangeran Zhao Wei yaitu putra keduanya yang terkenal tak pernah tersenyum bahkan pada hari kemenangannya sendiri.

Sebuah pernikahan yang bukan didasari dengan cinta, melainkan perjanjian antara dua kekuatan. Sebuah pernikahan yang ditulis dengan tinta politik bukan dengan hati.

Istana Timur telah berubah menjadi lautan merah oleh bunga peony, kain sutra, dan lentera yang bergoyang lembut tertiup angin. Para bangsawan berdiri rapi di sepanjang jalan menuju aula utama, semua wajah menampilkan senyum basa-basi tapi setiap pasang mata mengamati dengan hati penuh perhitungan.

Li Xian melangkah perlahan dengan wajah yang berselimbut cadar tipis berwarna merah, serta diiringi oleh musik lembut dari guzheng dan pipa bambu langkahnya mantap tapi dalam dadanya bergemuruh badai. Di ujung aula, berdiri seorang pria berbalut jubah hitam keemasan Pangeran Zhao Wei. Tatapannya dingin, tegap dan nyaris tanpa emosi. Ia menatap Li Xian tanpa senyum seolah sedang menilai, bukan menyambutnya.

Ketika mereka saling berhadapan, pendeta istana membaca sumpah suci pernikahan kekaisaran. Suara seremonial itu terdengar jauh, seperti gema yang kehilangan makna.

“Dua hati bersatu dalam restu langit, dua jiwa menjadi satu demi kekaisaran. Dalam suka dan duka, dalam damai dan perang taati perintah langit.”

Li Xian menunduk, dalam hatinya ia berbisik lirih. “Langit mungkin memberkati, tapi apakah hatiku bisa?”

Zhao Wei mengulurkan tangan, gerakannya sempurna tanpa cela tapi dingin seperti marmer, ia menyentuh tangan Li Xian hanya sekadar formalitas tanpa rasa, dan tanpa kehangatan.

Sesaat, Li Xian menatap mata itu dari balik cadar. Di sana ia melihat kesepian yang dalam, mungkin juga luka yang tak pernah disembuhkan. Namun sebelum ia sempat memikirkannya, Zhao Wei menarik tangannya kembali. Upacara selesai, para bangsawan bertepuk tangan dan musik kembali mengalun, tapi tak ada senyum sejati di antara mereka berdua.

Malam tiba, langit gelap dihiasi ribuan lentera namun udara istana tetap dingin, di ruang dalam Paviliun Jinghua Li Xian duduk di sisi ranjang pernikahan yang mewah dengan rambut panjang terurai dan gaun merah yang kini terasa terlalu berat.

Pangeran Zhao Wei masuk tanpa suara sambil melepas jubah luar dan duduk di kursi batu dekat jendela. Tak ada ucapan selamat malam, tak ada sapaan lembut hanya diam seperti kabut di luar jendela. Akhirnya Li Xian yang memecah keheningan.

“Yang Mulia,” katanya hati-hati, “hari ini kita diikat dalam nama keluarga, bukan karena kehendak kita. Aku tak akan menuntut cinta darimu, tapi izinkan aku menjaga kehormatanku sebagai istri sahmu.”

Zhao Wei menatapnya tanpa ekspresi. “Cinta? Aku tak percaya pada kata itu,” ujarnya dingin. “Dan kau tak perlu berusaha mendapatkan perhatianku. Aku menikah tak untuk hati, hanya untuk menjaga keseimbangan negeri ini.”

Kata-katanya seperti belati yang menusuk dada Li Xian, bukan karena ia mengharapkan kasih tapi karena kini ia tahu bahkan sebagai istri, ia hanyalah bagian dari permainan kekuasaan.

Li Xian menunduk. “Kalau begitu, aku akan memegang peranku dengan sebaik mungkin.”

Zhao Wei menatapnya sejenak, lalu berkata pelan. “Jangan mencampuri urusanku, jangan mendekat dan jangan pernah mencoba menafsirkan diamku sebagai perhatian.”

Setelah itu ia bangkit dan keluar, meninggalkan ruangan yang masih dipenuhi aroma dupa pengantin. Pintu tertutup perlahan, menandai awal pernikahan tanpa cinta namun juga awal kisah yang kelak mengguncang seluruh kekaisaran.

Beberapa hari berlalu. Li Xian hidup tenang di sayap timur istana, menjalankan peran sebagai putri mahkota kedua. Ia tak pernah menunjukkan kelemahan di hadapan pelayan atau dayang meski dalam hatinya kadang muncul tanya apakah semua perempuan di istana juga menikah tanpa cinta seperti dirinya?

Suatu malam ada kabar buruk datang, kediaman keluarga Li diserbu oleh pasukan istana dengan tuduhan baru yaitu penggelapan dana perang di utara. Li Xian tersentak mendengar kabar itu tapi tetap menahan diri, Ia tahu bahwa langkah gegabah akan menghancurkan keluarganya sepenuhnya. Ia memutuskan untuk menemui Zhao Wei meski ia tahu mungkin akan ditolak mentah-mentah.

Di aula pribadi sang pangeran, Zhao Wei tengah menulis laporan militer ketika Li Xian masuk. “Yang Mulia,” katanya, “aku memohon agar Anda memeriksa kembali tuduhan terhadap ayahku, beliau bukan pengkhianat.”

Zhao Wei menatapnya tajam. “Kau datang padaku bukan sebagai istri, tapi sebagai anak dari tersangka.”

Li Xian menatap balik, tanpa gentar. “Aku datang sebagai seseorang yang percaya pada keadilan, jika kau memang pewaris tahta maka tunjukkan bahwa hatimu tidak buta oleh politik.”

Ruangan menjadi sunyi, Lama sekali Zhao Wei tak menjawab, lalu akhirnya ia berkata dengan nada rendah namun tegas.

“Jangan uji kesabaranku Li Xian, dunia ini tak berjalan dengan keadilan melainkan dengan kekuasaan.”

Tapi sesuatu dalam nada suaranya membuat Li Xian tahu bahwa Zhao Wei bukan tak peduli, ia hanya menolak terlihat peduli. Malam itu sebelum pergi, Li Xian menatap punggung sang pangeran yang membisu di depan lilin-lilin yang menyala temaram.

Dalam hati ia berbisik lirih, “Kau mungkin tak mencintaiku tapi suatu hari nanti, aku akan membuatmu percaya bahwa cinta bisa datang bahkan dari reruntuhan perjanjian politik.”

Dan di balik jendela, bulan tampak bulat sempurna menjadi saksi bisu atas dua hati yang dipaksa menyatu oleh kuasa, namun perlahan akan belajar mengenal cinta di jalan yang penuh duri.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
13 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status