Share

Bab 48 Aku Bagaikan Seorang Ratu

Satu jam lebih perjalanan, akhirnya tiba di Desa Toura. Desa yang menjadi tempat aku pulang mencari kenyamanan. Aku tidak perlu lagi ke terminal pemberhentian, karena bus lewat di depan rumah.

Terlihat ibu dan ayah sedang duduk bersantai di depan rumah. Mereka belum menyadarari kedatanganku. Saat turun dari bus, ayah dan ibu menatapku tanpa kata. Beberapa detik berlalu, mereka pun berteriak, “Nak, kenapa pulang tidak beritahu ibu!” Ibu sudah berdiri dari duduknya. Begitupun dengan ayah.

Aku berjalan mendekati rumah, yang berarti juga mendekati ibu dan ayah. Terlihat senyum haru di wajah mereka. Ya Allah, aku sudah sangat rindu dengan senyuman mereka. Harusnya meskipun sudah menikah, aku bisa meluangkan waktu untuk pulang menjenguk ibu dan ayah.

Sebenarnya aku memang ingin, hanya saja ada perasaan tidak enak untuk meminta izin pada Pak Candra. Kalau soal Aksa, aku tak peduli. Dia tidak mungkin menanyakan keberadaanku.

“Assalamualaikum!” ujarku dengan kedua tangan langsung menyalim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status