Share

Bab 76. Harus Sadar Diri

Kalimatku itu ternyata bisa mengubah suasana. Utami langsung berubah ceria. Dia kini mengeluarkan belanjaan dari plastik dengan semangat. Melihat Utami yang semangat, aku pun ikut tersenyum dan semangat membantu.

Pintu apartemen terbuka. Aku kaget melihat Rian yang melangkah masuk. Apa teman-teman Aksa mengetahui password pintu apartemen? Iya bisa jadi. Tadi saja, Utami masuk hanya dengan mengetik password.

“Eh, ada Delisia!” ujar Rian. Kini dia berdiri di hadapan Utami yang sedang duduk.

Kenapa dia hanya menyapaku? Padahal di sini ada Utami juga. Mungkin aku terlalu aneh menemani Utami menyiapkan keperluan kejutan ulangtahun Aksa.

“Tumben!” ucap Rian lagi. Kini dia sudah duduk, tepat di berhadapan Utami.

“Apaan sih, Rian. Kerja itu tangan saja yang gerak. Mulutnya nggak usah,” tutur Utami dengan nada yang jengkel. Dia berkata sambil tangannya bekerja.

Aku hanya tersenyum. Tidak ingin terlalu menanggapi percakapan mereka. Memang sih, Rian ini agak aneh gimana gitu. Dia itu seperti ti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status