Share

Bab 10

"Kamu, sih, ngomongin tempat tidur aja sampe ribut. Kedengeran sama Mami, kan? Tambah lagi Mami salah paham." Aku mengomel pada Dewa.

Kulihat suamiku itu sedang duduk sambil memegangi ponselnya. Sejenak pandangannya mengarah padaku. "Emang kenapa? Bagus, kan biar Mami gak curiga sama kita."

"Iya, deh, terserah kamu." Aku bangkit dan berjalan menuju jendela.

Sesaat kulirik ke arah Dewa, dia masih saja asyik dengan benda yang berada di tangannya. Seketika dia senyum-senyum sendirian. Kuduga dia sedang asyik pacaran dengan Nindi. Hatiku rasanya seperti terbakar. Lagi-lagi kukendalikan diri.

"Awas, aku mau tidur." Kuusir Dewa dari tempat tidur.

Sontak matanya melotot ke arahku. "Udah kubilang kamu yang tidur di bawah."

"Gak mau. Laki-laki apaan kamu? Sama perempuan aja gak mau ngalah. Minggir." Kutepuk pundaknya.

"Nggak sopan." Dewa makin emosi.

"Habisnya kamu diusir secara halus gak mau minggir, ya udah aku kasarin aja sekalian."

Perlahan Dewa berdiri. Dia sejenak mematung sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status