Share

Bab 57

Mendengar ucapannya barusan membuatku tak berhenti tertawa. "Wah, bagus juga itu. Kelakuanmu selama ini kan persis sayton."

Dewa seketika mencebik sembari memegang dadanya. "Astaghfirullah, masa kamu bilang aku sayton?" Nada bicaranya terdengar begitu pasrah.

Aku makin terkekeh dan tak mau berhenti. Benar-benar momen yang sangat menghibur diri.

"Kita jadi belanja gak nih? Kelamaan cerita malah keburu tutup tokonya nanti," ujarku mengalihkan pembicaraan.

Dewa lalu mengembalikan ponselku dan perlahan melajukan mobil menuju pertokoan yang ada di depan sana.

Kemudian, kami turun dan berjalan beriringan. Karyawan toko menyapa sangat ramah dan menampilkan senyum terindah mereka. Aku dan Dewa menyusuri tiap lorong toko seraya memilih produk yang akan kami beli.

Ketika sampai di bagian kasur, aku seketika melirik Dewa. Dia asyik memilih dan sesekali bertanya harga pada karyawannya.

"Kamu gak butuh sofa? Biasanya kalau mau tidur yang dicari sofa," kelakarku seraya mengingatkan Dewa.

Sontak De
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status