Share

Bab 58

"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" Ternyata Dewa memperhatikan gerak-gerikku.

Namun, aku seketika menyembunyikan perasaanku. "Oh, itu. Aku tiba-tiba ingat aktingmu sama Winda tadi. Padahal dia udah ke-PD-an mau deketin kamu. Eh, ternyata kena prank."

"Hahaha." Gelak tawa Dewa pun pecah.

Ketika hendak berbelok ke arah batalyon, melintas motor melewati mobil kami. Spontan Dewa menambah kecepatan.

"Sialan! Itu Nindi sama Jems. Aku harus bisa berhentikan mereka. Kayaknya mereka pura-pura kabur dari kota ini." Dewa makin menambah laju kecepatan hingga menerobos lampu merah. Untung saja tidak ada kendaraan dari arah berlawanan.

Kutajamkam penglihatan ke arah depan. Memang benar, tampak Nindi sedang berboncengan dengan Jems.

Tepat di samping toko bangunan, Dewa berhasil menghentikan motor yang dikendarai mereka berdua. "Turun." Dewa melongokkan kepala, lalu turun dari mobil.

BUGH!

Satu pukulan melayang ke arah kepala Jems. Sontak lelaki yang menjadi tunangan Nindi itu segera memarkir motor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status