Disisi lain, Elroy yang tiba tiba melihat gadis itu berlari, segera mengikutinya dengan langkah besar. Melihat seorang pria tua hendak menyerang Rhea. Tanpa berfikir panjang, Elroy hendak menghalangi pria tua itu.
Namun, kaki Rhea sudah melayang lebih dulu dan menendang selangkangan orang di depannya itu dengan keras. Detik berikutnya, pria tua itu terjatuh kesakitan tanpa kesempatan untuk melawan. Elroy terdiam dan tercengang, apakah gadis muda jaman sekarang begitu sadis? Namun, Elroy sendiri mungkin tidak tahu. Bahwa dirinya bahkan tersenyum ketika melihat Rhea bersikap begitu kasar. Gadis ini sekali lagi membuatnya terpesona. "Paman, aku bisa beberapa jenis beladiri, apa kamu tidak tertarik menjadikanku bodyguard?" Kata Rhea seraya mengangkat alisnya tertarik. Menyadari kata katanya, Rhea berdehem dan lanjut berkata. "Ehem, Kamu harus berhati hati saat keluar di masa depan, ada pria mesum seperti ini dimana mana. Sebagai seorang pria kamu harus menjaga dirimu sendiri!" Mendengar celoteh gadis itu, Elroy tidak merasa hal itu berisik. Dengan senyum lembut, Elroy bahkan ingin tertawa sekarang. Hingga Elroy akhirnya terdiam, ketika ia semakin mendengar lebih jauh celoteh gadis kecil ini. 'Seharusnya kamu yang harus jaga diri! Kenapa pria besar sepertinya yang harus jaga diri?' Gumam Elroy dalam pikirannya saat ini. Elroy memberi isyarat pada kelompok orang bodyguard yang menyamar untuk datang mendekat. Rhea melihatnya dan tercengang. Sialan! Ternyata bukan karena pria ini tidak membawa bodyguard kemana mana, tapi bodyguardnya pandai menyamar! Kelompok orang itu membawa pergi pria yang dikalahkan dengan kejam oleh Rhea. Suasana keduanya tiba tiba menjadi canggung. "Handphonemu." Kata Elroy seraya menyerahkan handphone yang ada di tangannya itu pada Rhea. Layar handphone itu masih menyala dan menunjukkan antarmuka sebuah game. Rhea yang hampir melupakannya dan sontak menjerit, ketika melihat bahwa karakternya telah mati. "Ahhh, sialan! Aku lupa!" Dengan sorot mata tertarik, Elroy bertanya, "Game?" "Paman? Apa kamu tertarik? Aku akan mengajarimu" Ucap Rhea dengan nada bersemangat. Seakan akan dia telah menemukan teman baiknya. Menarik tangan besar Elroy untuk duduk disampingnya dan mulai menjelaskan cara bermain game pada pria dengan usia hampir setengah abad itu. Elroy memperhatikannya dengan seksama, sesekali menganggukkan kepalanya mengerti. Namun, sesekali ia juga terpaku pada sosok ceria gadis itu yang tersenyum lebar seraya menjelaskan cara bermain game padanya. Jujur saja, Rhea benar benar gadis yang sangat cantik, bahkan jika ia tidak memoles wajahnya dengan make up. Kelopak mata ganda alami, batang hidung tinggi dan lurus, dua lesung pipi di kedua pipinya, bulu matanya lentik ke atas dan alisnya tebal, bibirnya merah muda natural dan pipinya sedikit chubby. "Apa kamu bisa memainkannya? Dimana handphonemu? Aku akan membantumu mengunduh gamenya" Ucap Rhea dengan gembira, seakan akan ia telah menemukan teman sejati yang satu hobi dengannya. Elroy merasa enggan mengecewakannya, dan memberikan handphone nya begitu saja. Tidak lama kemudian, ada dua insan, satu pria satu wanita, satu tua dan satu muda bermain multiplayer bersama di tepi jalan. Satu jam kemudian, Rhea tersenyum puas. "Bagaimana?" Elroy menganggukkan kepalanya tidak berbicara. Namun menurut evaluasinya sebagai seorang pebisnis, game ini memang menarik. Multiplayer bebas, MMORPG, juga penjelajahan liar tanpa banyak misi juga pembayaran, mendapatkan karakter dengan mudah. Selain grafisnya yang kurang, keseluruhan jalan cerita yang dibawanya juga sangat bagus! Tiba tiba. "Ahhh" Seru Rhea yang membuat Elroy sontak mengalihkan perhatiannya. Ketika ia melihat Rhea nampak terpaku pada satu arah, Elroy juga mengalihkan perhatiannya pada arah tersebut. Apa yang sebenarnya gadis itu lihat hingga membuatnya terkejut? Ketika Elroy mengalihkan perhatiannya, ia melihat pasangan muda yang baru saja keluar bar dengan wajah mabuk. Nampak begitu bergairah dan mulai berciuman intens. Bahkan tangan pria muda itu mulai bergerak liar. Ekspresi Elroy berubah, ia langsung bergerak cepat menutupi mata Rhea dengan tangan besarnya "Jangan lihat, kamu masih kecil." Rhea terdiam dengan bibirnya mengerucut. Elroy akhirnya menarik tangannya setelah melihat pasangan tersebut memasuki hotel. Baru kemudian, Elroy menyadari bahwa Rhea sebenarnya menatapnya dengan tatapan suram dan kesal. Namun, ia tidak peduli. Apa yang baru saja terjadi memang tidak pantas dilihat oleh anak anak. "Paman, apa kamu mengerti one night stand? Kenapa kita tidak melakukan one night stand?" Rhea berkata dengan terus terang, matanya berkedip indah menatap Elroy dengan penuh rasa penasaran. Ucapan Rhea baru saja benar benar membuat Elroy membulatkan matanya seketika. Ia menatap Rhea dengan tatapan tajam. Namun, sayangnya Rhea bahkan tidak gemetar dan mundur! "Jangan bicara omong kosong. Kamu masih muda." Ucap Elroy sontak mengalihkan perhatiannya. Ia memiliki firasat kuat bahwa nampaknya ia tidak akan bisa menang dari gadis ini. "Umurku sudah 20 tahun paman. Aku juga penasaran. Kenapa paman tidak membantuku untuk memuaskan rasa penasaranku?" Ucap Rhea tersenyum. "Kamu adalah sahabat Chloe, dan aku adalah ayahnya. Apa kamu tidak tahu malu?" Elroy mengerutkan alisnya, ia sudah hendak pergi saat ini. Namun langkahnya sontak terhenti ketika dua tangan mungil memeluknya erat. Aroma shampo yang lembut memasuki hidungnya. Sensasi hangat itu membuat Elroy tertegun. "Bukankah lebih baik dengan paman, Daripada aku harus mencari orang lain? Tapi, aku tidak bisa memberikanmu apapun" Gumam Rhea dengan nada tak berdaya. "Satu malam saja paman, setelah itu mari kita bersikap seakan akan tidak terjadi apapun?" Rhea mendongak menatap wajah pria tampan dan dewasa yang satu kepala lebih tinggi darinya. Fitur wajahnya yang tajam dengan garis rahang yang tegas, ia nampak stabil dan percaya diri juga penuh maskulinitas. Jika dilihat dengan teliti, layak menjadi wajah dari pria yang telah memikat begitu banyak wanita. Sangat tampan! Satu malam saja seharusnya baik baik saja kan? Namun setelah menunggu beberapa saat, Rhea sama sekali tidak mendapat jawaban dari pria itu. Dengan begitu, ekspresinya juga perlahan berubah. Matanya yang awalnya dipenuhi oleh bintang perlahan menunduk penuh ketidakberdayaan. "Baiklah, aku tidak akan memaksa. Lain kali, aku akan mencari orang lain saja" Rhea juga tidak memaksakan keinginannya, ia bahkan melonggarkan pelukannya dan hendak menjauh. Namun belum sempat Rhea bergerak menjauh, sebuah tangan besar sudah lebih dulu memegang pinggangnya dan menariknya. ... Elroy merasa apa yang baru saja terjadi adalah momen terburuk dalam hidupnya. Sungguh bajingan! Namun, ketika gadis kecil itu mengatakan bahwa ia akan mencari pria lain. Elroy merasa ia tidak rela, dan akhirnya mengambil keputusan ini secara spontan. "Oke" Hanya satu kata itu, namun mampu membuat jantung Rhea tak bisa berhenti berdebar. Detik berikutnya, Rhea merasa tubuhnya tiba tiba melayang. Elroy membawa Rhea dalam pelukan putri dan langsung datang ke hotel.Keesokan harinya, Rhea terbangun dan melihat Chloe masih tidur sambil memeluknya. Setelah melepaskan diri, ia mengambil handphone nya dan melihat ada beberapa pesan dari Elroy. Beberapa pesan mungkin diketik dengan penuh kekesalan. Lagipula malam ini adalah malam pernikahan mereka, namun Rhea justru pergi ke rumahnya dan tidur bersama Chloe. Apalagi ketika Elroy mengetikkan kalimat, 'Dia suamimu atau aku suamimu?' Rhea yang membacanya hampir tidak bisa menahan tawanya. Rhea juga mendapat berita dari Elroy bahwa malam ini ia akan menghadiri acara rutin makan malam keluarga. Jadi, ia akan pulang terlambat dan meminta Rhea untuk menunggu di villa yang baru saja Elroy berikan. Rhea tersenyum dan hanya membalas berupa stiker kucing yang manis. Ketika memikirkan reaksi Elroy, Rhea yakin bahwa suami barunya itu akan kesal dan marah melihat pesan panjang dan lebarnya hanya ia jawab dengan sebuah stiker. ..Rhea baru saja keluar kelas dan sosok Chloe menghampirinya dengan langkahnya yang
Rhea telah menorehkan prestasi gemilangnya di bidang akademik dan hampir tidak ada orang yang berasal dari bidang pendidikan yang tidak mengenalnya! Chloe juga mendengar semua yang dibicarakan Rhea dan perlahan tersenyum. Ia memeluk Rhea erat dan butuh beberapa saat hingga Chloe melepaskannya. Memandang Rhea yang memiliki ekspresi khawatir dan cemas di wajahnya. Kemudian perlahan berkata, "Aku tahu kamu khawatir padaku, aku juga mengerti dan paham semua yang kamu katakan padaku. Aku janji tidak bersikap sembarangan tentang ini.""Bagaimanapun kita berada di jurusan yang sama, ilmu komputer. Aku sudah beberapa kali berbincang dengannya dari media online dan mengetahui bagaimana sikapnya sedikit.""Jika aku dan dia benar benar tidak cocok dalam periode ini, aku juga tidak akan ragu meninggalkannya.""Pokoknya kamu tidak perlu khawatir tentangku, aku tahu apa yang aku lakukan. Aku juga akan sering melaporkan kondisiku padamu sehingga aku tidak membuatmu khawatir.""Yang lebih perlu dik
Setelah mengantar Rafael pergi kembali ke tim basket nya. Chloe yang belum bisa menghilangkan kebahagiaannya memeluk Rhea dengan erat hingga Rhea hampir tidak bisa bernafas."Bagaimana ini Rhea? Sepertinya aku akan gila? Aku benar benar bersama Rafael? Tidak, apakah hari ini april mop? Ataukah aku hanya bermimpi?" Chloe mengguncang tubuh Rhea. Sedangkan Rhea memiliki ekspresi kesal dan tak berdaya di wajahnya."HENTIKAN!""Ini nyata, kamu tidak sedang bermimpi dan sekarang januari, tidak ada april mop!" Ucap Rhea sambil mencubit lengan Chloe sedikit keras hingga gadis itu merintih kesakitan."Hehe, tidak bisa! Aku akan pergi ke rumahmu hari ini dan menginap. Aku akan menghabiskan sepanjang malam untuk menceritakannya padamu!" Ketika Chloe mengatakan hal ini, ekspresi Rhea membelalak. Jika bukan karena Chloe adalah sahabatnya, juga termasuk sebagai anak tiri nya. Rhea sudah pasti menendang orang ini menjauh.Beberapa waktu kemudian, Rhea baru saja tiba di rumahnya yang ia sewa dengan a
Pada saat ini, telephone Rhea berdering. Melihat bahwa yang menelpon nya adalah sahabatnya, tidak butuh waktu lama bagi Rhea untuk mengangkatnya. "Hallo, Chloe?" Sapa Rhea dengan malas. Elroy mendengar bahwa yang menelepon istri muda nya itu adalah putrinya, ia juga meletakkan dokumennya sesaat. "Rhea, kamu kemana? Kamu pergi tiba tiba, bahkan tidak pamit. Kamu tahu, hari ini adalah hari paling membahagiakan untukku" Nada suara Chloe nampak begitu gembira. Bahkan dari suaranya yang bersemangat, Rhea tahu bahwa sahabatnya ini mungkin sedang melompat bahagia saat ini. "Apa yang begitu membahagiakan, bukankah kamu sebelumnya mengatakan bahwa hari paling membahagiakan untukmu adalah hari ketika kita menjadi sahabat?" Rhea terkekeh dan berkata. Ia memeluk leher Elroy sembari mengusapkan wajahnya pada leher pria itu. Rhea masih sedikit tidak nyaman, beberapa waktu yang lalu ia masih sahabat Chloe namun waktu berikutnya, ia langsung berubah dari sahabat menjadi ibu tiri. "Hehe,
Rhea menganggukkan kepalanya, "Kamu cukup perhatian" Ucap Rhea dengan sedikit nada lega. "Aku hanya ingin mendapatkan gelar darimu, tapi aku tidak ingin gelar pacar tanpa kepastian. Aku ingin menguncimu disisiku!" Kata Elroy tersenyum, ia meraih pipi Rhea dan membelainya lembut. "Lagipula kamu tahu, aku menjalani hidup dengan membenci ketidakpastian. Aku mengkhawatirkan banyak hal setelah menjadi lebih tua, aku takut kamu akan melarikan diri dengan pria lain jadi aku menguncimu" Laniut Elroy menatap Rhea dengan penuh kemenangan. "Apakah kamu puas dengan gelarnya?" Rhea tersenyum membelai dada bidang Elroy dan mendongak penuh rayuan. "Sangat puas, tolong panggil aku dengan gelarku" Goda Elroy, matanya menyipit dan ia benar benar rakus akan perempuan ini! Sejak kapan? Mungkin sejak malam itu? "Suamiku... " Panggil Rhea lembut. Sorot mata Elroy berubah, ia menatap Rhea dengan tatapan yang dalam. Saat ini, Rhea bisa merasakan nafas panas berhembus di wajahnya. Namun, ia
Asisten itu terdiam, ia tidak lagi berbicara. Baiklah, ia tidak akan pernah bisa menang dengan orang ini. Kenapa ia repot repot berdebat dengan orang ini.Dia yang menikah, biarkan dia yang menanganinya sendiri. Tidak perlu peringatannya. Tapi Asisten itu masih merasa, wanita muda itu pasti akan marah ketika ia melihat buku nikah yang didaftarkan secara diam diam oleh presiden nya.Apalagi dilihat, umurnya masih begitu muda. Masih 20 tahun! Ia baru tahu bahwa presiden nya yang selalu tidak mau dekat dengan perempuan itu sebenarnya tertarik dengan gadis kecil? Sikapnya juga begitu mendominasi dan langsung diam diam mendaftarkan pernikahan antara dirinya dan wanita muda itu....Kembali pada Rhea, saat ini ia baru saja mendapat pesan dari Elroy. Namun bukan pesan rindu seperti yang diharapkan. Tapi sebuah foto yang menunjukkan buku nikah dengan fotonya dan foto Elroy terpampang jelas di sana.'Apa? Aku sudah menikah? Sejak kapan? Kenapa aku tidak tahu?' Gumam Rhea bingung dalam benaknya