Kamar yang berserakan penuh pakaian dan seutas selimut yang menutupi tubuh telanjang mereka.
Pada saat ini dua dering telepon berbunyi secara bersamaan.
Elroy dan Rhea sontak mengerutkan keningnya dan terbangun oleh gangguan tersebut. Keduanya saling berpandangan sejenak sebelum kemudian mengambil handphone mereka masing masing guna menjawab telepon.
"Presiden, kamu dimana? Meeting akan segera dimulai!"
"Rhea, aku sudah membantumu menjaga tempat duduk. Tapi kamu dimana? Kenapa kamu belum datang? Kelas hampir dimulai dan seluruh tempat duduk penuh. Jika kamu tidak datang, tempat dudukmu akan ditempati orang."
Suara asisten Elroy terdengar di telinga Elroy bersamaan dengan suara Chloe yang juga terdengar di telinga Rhea.
Elroy memijat pangkal hidungnya, "Undur waktunya sebentar, aku akan segera tiba." Setelah mengatakan itu, Elroy segera mengambil pakaian yang berserakan di atas tanah dan mulai mengenakannya.
Hal yang sama juga berlaku untuk Rhea, dengan suara seraknya, ia meminta Chloe untuk menunggu sejenak. Kemudian ia segera bergegas mengenakan pakaiannya.
Elroy dan Rhea saling berpandangan. Ada begitu banyak jejak terlihat di leher Rhea. Namun, juga banyak jejak kuku di punggung, dada hingga lengan Elroy.
Rhea terdiam sejenak kemudian berbicara, "Terimakasih untuk malam tadi paman, aku sangat puas. Kemudian, ketika kita bertemu selanjutnya. Kamu tetap akan menjadi ayah dari sahabatku dan aku akan tetap menjadi sahabat dari putrimu."
Elroy membuka mulutnya hendak berbicara. Belum sempat ia berbicara, kata katanya dipotong oleh Rhea.
Rhea melepas sebuah gelang dari lengannya dan menyerahkannya pada Elroy. "Aku tahu kamu kaya, tapi aku sedikit tidak nyaman jika aku merasa berhutang. Jadi jangan merasa jijik, ini adalah hal paling mahal yang aku miliki." Setelah mengatakan itu, Rhea segera berjalan keluar kamar seakan akan tidak ada apapun yang terjadi semalam.
Elroy mengerutkan keningnya, kedua alisnya hampir menyatu saat ini. Menatap gelang tersebut yang baru saja diberikan Rhea. Sorot mata Elroy perlahan berubah menjadi tajam.
Ia mengenakan kemejanya, tubuh penuh otot yang terpahat rapi dan proporsional langsung menghilang di balik kemejanya. Digantikan dengan dada bidang yang lebar dan pinggang yang sempit.
Mengenakan jas nya, Elroy juga berjalan keluar. Dua orang yang bersinggungan semalam, kini kembali menyibukkan diri dengan hal hal milik mereka masing masing. Seakan akan mereka tak pernah bertemu dan tak pernah ada kejadian yang luar biasa malam itu.
Satu bulan berlalu begitu saja. Elroy duduk di sofa tunggal rumahnya yang layaknya istana. Alisnya mengerut dan hampir menyatu. Kacamatanya ia lepas dan lemparkan ke atas meja.
Apa kamu tahu sudah berapa lama waktu berlalu? Sudah satu bulan! Satu bulan! Sudah satu bulan berlalu sejak malam itu!
Apa kamu tahu apa yang terjadi selama bulan ini? Elroy benar benar akan menjadi gila! Ia bahkan tidak mendapati jejak jejak kemunculan Rhea bahkan jika Elroy sengaja pergi ke universitasnya.
Apa Rhea sengaja menghindar? Karena itu, Elroy yang tidak bertemu dan tidak mendapat kejelasan setelah malam menyenangkan itu telah menjalani hari harinya dengan mood yang buruk.
Karena suasana hatinya yang buruk, seluruh karyawan termasuk sekretaris dan asisten pribadinya hampir dibuat gila bahkan mereka telah menyiapkan surat pengunduran diri karena tidak tahan.
Aura mencekam yang memenuhi seluruh tubuh Elroy membuat sekretaris dan asisten di belakangnya merinding detik itu juga!
Pada saat ini, terdengar suara pintu terbuka.
"Rhea kamu sungguh luar biasa, kamu memenangkan olimpiade lagi?"
"Tenanglah dan jangan berlebihan. Itu hanya sebuah olimpiade."
"Tapi kamu benar benar luar biasa. Ngomong ngomong bagaimana dengan senior laki laki dari
jurusan yang sama denganmu itu?"
"Apanya senior?"
"Bukankah senior menyukaimu?"
"Kenapa aku tidak tahu?"
"Dasar tidak peka! Jangan hanya bermain bermain game saja!"
"Tidak, itu adalah satu satunya hobiku! Lagi pula selain game, aku juga memiliki tugas komputer yang belum selesai"
"Ugh, dasar programmer menyebalkan!"
"Hahaha."
Ketika Elroy mendengar suara familiar itu, ia hampir melompat dari tempat duduknya dan langsung
berdiri. Namun, ia berhasil menahannya dan tetap duduk tenang di sofa memandang ke arah pintu. Ekspresinya perlahan membaik dan entah bagaimana sekretaris dan asisten di belakangnya mengetahui hal itu dan menghela nafas lega.
Setelah berjalan di neraka selama satu bulan lamanya, apakah mereka akan segera menikmati
kebebasan?
Namun belum sempat keduanya menghela nafas lega. Aura mencekam sekali lagi datang dari Elroy.
Elroy mendengarnya dengan jelas? Baru saja Chloe mengatakan seorang senior laki laki sebenarnya sedang menyukai Rhea?
Mengenakan kacamatanya, ia melihat dua perempuan muda datang mendekat ke arahnya.
"Ayah, aku membawa sahabatku lagi." Chloe berkata dengan gembira seraya meraih lengan Rhea dengan akrab.
Namun ia tidak menyadari, bahwa sahabatnya dan ayahnya itu saling bertukar pandang. Meskipun mungkin bagi orang lain itu hanya sebuah tukar pandang, namun bagi keduanya itu seperti interaksi dalam diam.
Saat ini Rhea datang dengan gaya rambut yang baru. Ia tidak lagi memiliki rambut panjang sebelumnya. Keseluruhan rambutnya dipotong dengan gaya wolfcut. Diikat ke belakang dengan gaya ponytail.
Mengenakan kaus yang oversize dan celana jeans panjang juga sepatu kets putih. Ia terlihat sedikit tomboy namun kesan feminimnya masih ada karena Rhea mengenakan gelang dan kalung wanita sebagai aksesoris leher dan pergelangan tangannya.
Kedua pasang mata itu bertemu tidak lama, Rhea kemudian mengedipkan matanya dan membungkukkan badannya sopan. "Hallo paman?"
Setelah mengatakan itu, Rhea sama sekali tidak lagi memerdulikan Elroy. Seakan akan keduanya tidak saling kenal dan tidak pernah bersinggungan, kecuali pertemuan pertama ketika Chloe memperkenalkan keduanya.
Naik ke atas kamar Chloe, Rhea kembali membuka antarmuka game di layar handphone nya dan mulai bermain sementara Chloe menceritakan banyak hal selama satu bulan ketidakhadiran Rhea di universitas.
Rhea yang baru saja menyelesaikan game nya, menengok dan terdiam ketika melihat Chloe sebenarnya sudah terlelap di sampingnya.
Dengan ekspresi tak berdaya, Rhea hanya bisa mengambil selimut untuk menyelimuti sahabatnya itu. Sementara Rhea berjalan keluar kamar dengan niat ingin mencari di dapur. Ia ingin mencari apa ada sesuatu yang bisa dimakan? Perutnya lapar sekarang.
“Seolah tak terjadi apa apa, huh?” ujar suara bariton menggelegar di dapur yang gelap.
Selesai bermain seharian. Rhea berjalan masuk ke villa masih dengan semangat yang tinggi. Tidak ada hal yang luar biasa, hanya saja kali ini ia ingin merayakan ulang tahun Elroy untuk pertama kalinya.Sudah berbulan bulan berlalu sejak mereka menikah. Hubungan keduanya selama ini masih berada dalam kegelapan dan bersembunyi diam diam. Dalam ulang tahun Elroy kali ini, ia juga harus mulai mempersiapkan diri untuk semua kemungkinan yang terjadi.Rhea memasuki dapur dengan penuh senyuman. Meskipun robot koki sudah mampu mempersiapkan semua masakan namun Rhea merasa lebih nyaman membuatnya sendiri karena hari ini adalah hari yang spesial.Rha melihat tutorial di handphone nya, ia pernah membuat kue sekali ketika ia bersama Elroy untuk merayakan ulang tahun Chloe. Namun hari ini Rhea hanya bisa mempersiapkannya sendiri. Beruntung Elroy belum pulang. Namun waktunya juga sangat mepet.Rhea harus buru buru membuat kue itu, mulai dari mencampur tepung dan telur hingga menambahkan coklat cair k
110 "Chloe, sayangku, my bestie." Sapaan demi sapaan sayang terucap dari bibir Rhea dan Chloe. Keduanya memutuskan untuk bertemu di pintu masuk mall. Lagipula keduanya sudah mengambil cuti dari kantor dan universitas. Hari ini adalah hari pertama setelah pertunangan Chloe dan Noah. Noah pergi bekerja namun Chloe enggan untuk bekerja di hari yang spesial ini. Keduanya berpelukan hangat dan tersenyum gembira. "Aku sangat merindukanmu." Ucap Chloe dengan mata yang memerah. Rhea terkekeh dan memeluk sahabatnya itu menjadi semakin erat. Mereka tidak benar benar bisa melepaskannya di pesta pertunangan kemarin. Namun kali ini pelukan tersebut berlangsung selama beberapa waktu hingga terlepas sepenuhnya. Berjalan masuk ke dalam mall, Chloe mulai menceritakan banyak hal. Namun sebagian besar ceritanya adalah kisah ia dengan Noah. "Jadi menurutmu dia cukup baik?" Rhea bertanya dengan tenang. Matanya menatap Chloe yang nampak berbeda. Entah apa yang berbeda, namun Rhea merasakan perbeda
109Elroy kembali ke kamarnya. Melihat Rhea sedang berias di depan cermin. Elroy berjalan menghampirinya dengan tenang."Kamu ingin pergi kemana?" Tanya Elroy melihat Rhea sudah rapi dengan pakaiannya dan penampilannya."Pergi bermain dengan Chloe. Lagipula cutiku kali ini cukup lama. Itu cukup untukku bersenang senang dengan Chloe." Jawab Rhea segera menyelesaikan riasannya. Hampir tidak ada yang berubah dari wajah Rhea, lagipula Rhea hanya mengenakan riasan yang sangat tipis.Beranjak bangun dari tempat duduknya. Rhea tiba tiba merasakan sebuah tangan besar memeluk pinggangnya dengan lembut. Elroy menatap cermin sambil memeluk Rhea dari belakang. Perbedaan tinggi badan yang cukup tinggi, membuat Rhea hanya terlihat sebahu ELroy. "Lihatlah siapa wanita cantik ini?" Elroy tersenyum dan bergumam dengan nada bingung yang dibuat buat."Tentu saja istrimu." Ucap Rhea sambil tak kuasa menahan tawanya. Elroy tersenyum dan mengecup kening Rhea lembut. Ia menyisir rambut Rhea dengan jari ja
"Masuk!" Ucap Elroy begitu ia membuka pintu villa nya. Ketiga temannya tersenyum dan bergegas masuk. Namun mereka baru melangkah selama beberapa langkah dan langkah mereka terhenti dan tubuh mereka membeku di tempat.Di meja makan, Rhea duduk di kursi. Masih mengenakan kemeja Elroy yang terlalu panjang hingga menutup pahanya. Melihat teman teman suaminya, Rhea menundukkan kepalanya sopan.Ketiga teman Elroy tertawa canggung, Erick bahkan membelalakkan matanya tak percaya menatap Rhea yang familiar duduk di kursi meja makan."Bisku Besar, bukankah ini sahabat putrimu? Apa hubunganmu dengannya?" Tanya Erick ragu. Semakin ia melihatnya semakin Erick merasa familiar. Jelas jelas ini adalah Rhea sahabat dekat dari Chloe. Bagaimana gadis ini bisa ada disini? Di villa milik Elroy juga mengenakan kemeja milik Elroy."Istriku." Ucap Elroy dingin, ia berjalan dan kembali duduk di samping Rhea sambil memakan sarapan mereka. Mengabaikan ketiga pria tua yang berdiri di tempatnya dengan ekspresi ya
107Setelah masuk ke dalam mobil baru kemudian Rhea bisa menghela nafas lega. Ia melirik Elroy yang duduk disampingnya. Ini bukan mobil Elroy, namun mobil pribadi Rhea. Karena kualitas yang berbeda, saat ini kepala Elroy bahkan hampir menyentuh langit langit mobil Rhea."Kenapa kamu mengikuti masuk ke dalam mobilku? Bukankah kamu membawa mobilmu sendiri untuk kembali?" Tanya Rhea heran. Ia ingin mengusir Elroy pergi, sayangnya ada begitu banyak orang yang berjalan keluar. Karena Elroy sudah pergi, pesta juga akhirnya diakhiri."Aku ingin merasakan duduk di kursi penumpang mobilmu apalagi kamu yang menyetir." Ucap Elroy santai, ia bersandar di sandaran mobil dan melipat tangannya mendominasi.Rhea menggelengkan kepalanya dan tertawa kecil. Mengendarai mobilnya, menyusuri jalanan raya yang ramai hingga tiba di villa mereka....Pintu baru saja ditutup ketika Elroy mendorong Rhea ke dinding. Mencium bibir manis Rhea dengan intens."Aku merindukanmu..." Gumam Elroy dengan suara seraknya.
106Morris Group mengendalikan dan memblokir semua berita tentang Rhea yang hendak terbesar. Sebuah pengertian diam diam terjadi antara media satu dengan media media lainnya. Membicarakan istri presiden Morris Group tidak apa apa. Namun tidak boleh mengungkapkan nama, asal usul atau gambarnya. Hanya kisah kisah manis yang terungkap, misalnya seperti wawancara Elroy uang membicarakan tentang istrinya atau nantinya mungkin tidak butuh waktu lama hingga pembicaraan di pesta itu segera tersebar luas. Umur istri Elroy masih 21 tahun, pihak lain masih duduk di bangku universitas. Ini pasti akan menjadi berita yang menggemparkan!"Setidaknya tunggu kegiatan program pertukaran pelajarku selesai!" Gumam Rhea setelah memikirkan sejenak."Kamu benar benar jahat, suami sendiri tidak dikenali. Lalu bagaimana kamu bisa memanggil orang tuaku dengan sapaan kakek dan nenek? Apa kamu tidak mengerti, nanti kamu juga harus mengubah panggilannya menjadi ibu dan ayah?" Celetuk Elroy dengan sedikit mada ke