Share

Dua Malaikat Maut

Aku langsung berlari kembali ke kamar dan memeluk tubuh di pojokkan. Kubekap mulut serapat mungkin, menyembunyikan tangis.

Apa yang dilakukan Bapak dengan pakaian dalam kami?

Jantungku seolah berhenti berdetak saat kudengar langkah kaki mendekati kamarku. Terus kuperhatikan pintu menunggu bayangan seseorang mendekati kamar. Benar saja, siluet Bapak mendekati pintu dan memegang gorden, hingga ....

Suara pintu yang diketuk membuat bapak urung membuka kain gorden. Terdengar langkahnya menjauhi kamarku dan menuju depan. Rupanya Ibu baru pulang. Aku bernapas lega.

Tidak ada percakapan. Ibu sepertinya langsung tidur dan bapak menyusul. Aku? Apakah aku punya alasan untuk tidak takut?

Berbagai pikiran seolah meracuniku. Kelakuan Bapak yang aneh ditambah trauma karena perlakuan seorang lelaki dewasa membuat mataku tak kunjung terpejam. Semua bayangan menjijikkan tentang Pak Doni, perlakuan Bapak, hingga nasib Tino terus bergantian berp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status