Share

5. Tunangan Kakak

Author: Ka Umay
last update Last Updated: 2023-01-15 14:15:56

Dari pagi sampai malam, Arjun menunggu Roan di lobby. Berharap Roan segera menemuinya, khawatir dengan keadaan Yua yang ditinggal di rumah. Kakinya terus bergerak, beberapa kali ia pukul paha yang dibalut celana levis itu. Rasa lapar tidak dihiraukan, terus menunggu sampai jam 10 malam.

Padahal dulu mereka sangat akrab, melewati waktu bersama hingga tumbuh besar, Arjun bahkan bebas keluar masuk rumah dan perusahaan Roan, tetapi sekarang Roan seperti orang yang berbeda. Tak ada keakraban lagi. Roan menjauh darinya dan Yua tanpa alasan.

Setelah menunggu lama akhirnya Roan keluar dan menemuinya, wajahnya menunjukkan ekspresi dingin seolah tidak suka Arjun datang.

"Ada apa?" tanyanya. Tanpa basa-basi. Melepaskan kancing jas.

"Kami dalam masalah, Tante Fera datang membawa keluarganya. Dia pasti akan menyiksa kami dan menguasai seluruh harta. Bisa jadi juga mereka akan membunuh kami setelah menjadi wali."

Arjun mengabaikan sikap dingin Roan, berusaha menjelaskan semuanya supaya Roan mau menolong. Harapan mereka tinggal Roan.

"Lalu?" tanya Roan, dingin. Seperti tidak peduli dengan penderitaan mereka.

"Eh, apa?" Arjun sama sekali tidak menyangka respons Roan akan sedingin itu.

"Lalu kenapa?"

Harga diri Arjun seperti tertelan bumi, dia mengepalkan tangan, berusaha menahan diri. Dadanya memburu.

"Selamatkan kami dengan menikahi Kak Yua," jawab Arjun.

Roan diam sesaat, dia melihat pergelangan tangannya. Lalu melihat ke Arjun lagi.

"Saham Candra Grup terus turun, perusahaanmu tidak stabil, keluargamu juga tidak berpengaruh seperti dulu. Kalau aku menikahi Yua sekarang, perusahaanku bisa kena imbasnya."

Wanita yang dicintai sedang kesulitan, tetapi yang dipikirkan hanya perusahaan, apakah Roan sungguh mencintai kakaknya?

"Sekalipun Kak Yua bisa saja mati di tangan Tante Fera?"

"Kau jangan berlebihan, Tante Fera hanya galak. Dia tidak akan menyakiti ponakannya sendiri."

Berlebihan katanya? Tangan Arjun mengepal. Tinggi badan Roan hanya berjarak 5 cm darinya, bisa dipukul dengan mudah. Namun, Arjun menahan diri.

Padahal Roan tahu betapa jahatnya keluarga Tante Fera, berulang kali mencoba membunuh Bunda. Dari memasukkan racun hingga menyewa orang untuk membunuh. Selama ini keluarganya tidak memiliki bukti menyeret Tante Fera ke penjara.

Sekarang Tante Fera berhasil menguasai harta dan hidup mereka, dan Roan berkata bahwa sikapnya berlebihan?

"Kau lebih mementingkan perusahaan daripada Kak Yua, benar?"

"Maaf."

Tangan Arjun mengepal erat, emosinya memenuhi dada. Kakak kesayangannya mencintai orang sebrengsek ini, orang yang bahkan tidak peduli dengan keselamatan tunangannya sendiri.

Bug!

Arjun memukul wajah Roan dengan keras hingga terjatuh, dadanya mengembang menahan emosi yang tertahan. Sementara Roan mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

Beberapa orang yang melihat itu langsung berteriak, memanggil petugas keamanan. Pandangan mata Arjun menatap Roan dengan penuh kebencian.

Orang yang sudah dianggap seperti kakaknya sendiri, berpikir akan menjadi keluarga, kini membuangnya hanya karena perusahaannya tidak sebesar dulu. Dua sekuriti menyeret Arjun dan melempar tubuh remaja itu keluar.

Semua waktu yang mereka lewati bersama terasa tak berarti sama sekali. Arjun memukul teras hingga jemarinya berdarah. Harus menelan kekecewaan ketika meninggalkan perusahaan Roan.

Pasti Yua sangat kecewa, Arjun bingung menjelaskan kepada Kakaknya. Dia berjalan lunglai memasuki gang sempit, mengambil jalan pintas untuk ke terminal bus.

Rasa lapar baru terasa sekarang, menunggu seharian hanya untuk mendengarkan kalimat menyakitkan. Sekarang dia benar-benar bingung bagaimana cara melindungi Yua.

Dua tahun lalu, beberapa hari setelah kecelakaan yang menewaskan kedua orang dan kakak laki-lakinya. Arjun mendengar percakapan Tante Fera, mereka berniat membunuh dia dan kakaknya setelah menjadi wali, supaya bisa menguasai seluruh kekayaan keluarga dengan mudah.

Saat itu ada paman yang melindungi mereka, menjadi tameng setiap kali Tante Fera ingin mencelakai mereka. Sayangnya Paman malah mati mengenaskan, terlintas di pikiran Arjun bahwa kematian pamannya adalah ulah Tante Fera. Tapi dia tidak memiliki bukti.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Di sini Yua belum bertemu dengan Jexeon yg nanti jadi suami nya...awalnya baca cerita Roan dan Everlin tapi penasaran dengan putusnya Roan dan Yua...ternyata Roan lah yg brengsek
goodnovel comment avatar
siti yulianti
semoga ada orang yg baik hati menolong yua dan arjun
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   103. Tamat

    Seseorang yang aku tunggu mendampingi hidupku, jodoh yang Allah takdirkan hingga membuatku bisa bersabar. Aku percaya Tuhan akan menggantikan kehilangan dengan kebahagiaan. Aku terus berusaha hingga tak kenal lelah berdoa. Menjaga adikku sembari menunggu keluarga baru yang Allah siapkan. Hingga Jexeon datang bagai pahlawan, kupikir dia memang dikirim Allah untuk menjadi bagian dari hidupku. Sejak pertemuan pertama, jantungku berdebar kencang. Kami tak saling kenal, tetapi dia mau menolong dan menjagaku. Selain hatinya digerakkan oleh Allah, tidak ada alasan lain. Kenapa kubilang begitu walaupun Jexeon menawarkan perjanjian pernikahan? Kalau sejak awal niatnya perjanjian pernikahan, maka dia tidak akan menungguku ditolak Roan. Tetapi langsung menawarkan. "Allah menghadirkanmu untuk menyempurnakan hidupku," kataku ketika awal kehamilan. Jexeon yang irit bicara hanya tersenyum, dia menggendongku sembari terus menciumi pipi. "Kau juga," balasnya singkat. Aku melingkarkan tangan di

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   102. Harga Diri

    Aku menjalani hidup dengan penuh perjuangan sejak orang tuaku meninggal, tidak ada lagi Yuaira yang manja dan kekanakan. Setiap hari bagaikan pertarungan hidup dan mati karena orang-orang mengincar harta keluarga kami. Padahal, dulu aku bagaikan tuan putri. Melakukan apapun terserah, membuat masalah hingga masuk kantor polisi pun pernah, orang tuaku akan mengurusnya hingga kadang melimpahkan kesalahan pada orang lain. Bahkan nilai mata pelajaran yang jelek pun Orang tuaku bisa mengatasi. "Dia Evrina Arzety yang akan jadi teman sekolahmu." Ayah memperkenalkan Rin untuk pertama kali, aku tahu Rin adalah pembantu yang dijual ayahnya sendiri ke sini. Kalau tidak salah dia dihargai 10 juta. Bahkan uang jajanku sehari 200 juta. Sungguh Rin tidak lebih mahal dari harga kaos kakiku.Aku dengar Rin adalah anak cerdas yang menjadi juara satu UN SMP se-provinsi Jawa. Saat itu aku pikir ayah membeli barang bagus dengan harga murah untuk membantuku meningkatkan nilai. "Hay Evrina, kita bakal j

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   101. Orang Asing

    "Jadi selama ini kamu membuntutiku?" tanya Jexeon. Mereka duduk berhadapan dengan tangan Yua yang tidak mau lepas, wanita berhijab merah muda memalingkan wajah, enggan menjawab tuduhan sang suami. Yua masih sama, selalu memasang raut wajah imut ketika merasa bersalah. "Aku cuma penasaran ke mana suamiku pergi, siapa tahu main cewek lain." Jexeon mengikuti arah pandangan Yua, bibirnya senyum. Terlihat jelas bahwa Yua cemburu. Padahal selama ini dia tidak ada hubungan dengan wanita manapun. Apalagi Purwati."Kenapa kamu nggak nyamperin dari dulu?" Tangan Jexeon mengambil dagu Yua, memaksa wanita itu membalas tatapannya. Kedua alis Jexeon terangkat, menunggu jawaban. "Aku nggak mau ganggu.""Lalu kenapa tiba-tiba datang, hmm?" Pandangan Yua mengarah ke Purwati lagi, memberi isyarat tanpa mau berucap, menunggu kepekaan Jexeon terhadap perasaannya. Yua tadi berkata padanya bisa menyembunyikan rasa rindu tapi tidak dengan cemburu. Selama perjalanan 3 tahun ini Jexeon tidak dekat deng

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   100. Buku Nikah

    Malam ini Jexeon duduk di atas mobil camping sembari makan mie instan. Matanya memandang langit. Bulan sabit dengan bintang di sekitarnya. Terlihat indah menghiasi langit.Sudah 3 tahun dia meninggalkan Yua dan si kembar, besok ia akan kembali ke Jakarta. Memulai hidup baru tanpa masa lalu.Semua masa lalu telah dia singkirkan, termasuk uang haram hasil mencuri. Dia menjual semuanya dan diberikan kepada fakir miskin. Sebagian digunakan menyekolahkan anak-anak kurang mampu. Setahun lalu uangnya habis. Jexeon menjadi sangat miskin.Hidup tanpa uang adalah sesuatu yang tidak mungkin, Jexeon mencari cara menghasilkan uang dengan cara halal dan tanpa merugikan orang lain.Dia juga membuka jasa mengembalikan data perusahaan yang hilang, data yang diretas ataupun membantu KPK dalam menelusuri data para koruptor. Pekerjaan di bidang IT terbilang lancar sebagai sosok misterius. Ia menerima bayaran mahal, lalu dikumpulkan dan diberikan kepada Elgar. Di penthouse sana, Elgar mengelola uang Jexeo

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   99. Cari Kesempatan

    Hidup memang seperti ini, orang-orang datang dan pergi. Perbedaannya hanyalah kesan. Saat masih bersama apakah berkesan sampai tidak sanggup melupakan atau hanya berlalu tanpa ingin dikenang. Aku dan Roan sudah memilih jalan berpisah tanpa harus diingat kembali. Kenangan berupa cincin pertunangan tidak begitu berarti. Pertunangan bukanlah janji suci yang mengikat hati sampai ke akhirat. Roan hanyalah salah satu pria yang pernah hadir sebagai calon suami, tidak lebih dari itu. Perasaanku padanya padam sejak melepas cincin pertunangan di gedung Nathanael.Akhir cerita bersama Roan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Jexeon. Suamiku itu pergi dan menyuruhku tidak menunggu. Mereka sungguh bersaudara. Bagaimana bisa dua saudara itu sama-sama mencampakkanku? Namun, ada sedikit perbedaan antara Roan dan Jexeon, janji Jexeon padaku disaksikan Tuhan. Cinta di antara kami juga membuahkan dua bayi kembar, anak hasil persatuan raga dengan bumbu cinta. Hubungan kami tidak bisa hanya menjadi ke

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   98. Sedang Menunggu

    Las Vegas adalah kota terpadat di negara bagian Nevada, ibu kota Clark County, Amerika serikat. Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi kota yang terkenal karena sejumlah resor kasino dan hiburan sejenisnya. Lampu kota Las Vegas bersinar terang, gedung pencakar langit berdiri kokoh. Keindahan kota dapat aku lihat dari lantai 25 apartemen milik Tante Amel. Jendelanya dibuka, membuat angin musim panas masuk ke dalam. Aku memejamkan mata, merasakan angin itu menerpa wajah. Rambutku yang lurus panjang tertiup angin, berkilau indah terkena pantulan lampu. Rambut itu yang setiap malam Jexeon cium karena suka aromanya. Awalnya aku pikir ia yang sudah tobat tidak suka dengan kota ini. Namun, ternyata dia memang tidak berniat datang. Pria itu meninggalkan kami dengan menitipkan surat pada Tante Amel. Berulang kali aku mencoba menghubunginya. Bahkan menanyakan keberadaan Jexeon pada Lazio dan Elgar. Aku kehilangan Jexeon seperti orang yang hilang akal."Teman macam apa kalian tidak tahu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status