Share

Chapter 8

Syurr...!! 

Sebuah mobil melaju dengan cepat melewati genangan tepat dihadapan Lisa dan Aldy. 

Reflek Aldy langsung menyelamatkan Lisa menutupi agar terhindar dari percikan genangan yang akan mengenai wajah mereka berdua menggunakan jaket.

"Sudah tau ada genangan masih saja ngebut!" kesal Aldy dan melanjutkan kalimatnya yang masih kesal "Kamu juga bodoh ya! Mobil mau lewat saja kamu ngga tau"

Langsung tersentak kaget mendengan kalimat terakhir, padahal baru saja dia mau mengucapkan terimakasih malahan berkata pedas lagi terhadap dirinya. 

"Ehh.... Kalian...!!! Kenapa pakaian kalian jadi dekil begitu" terkejut Galih melihat dua temannya yang terlihat dekil. 

Mereka berdua pun bekerjasama menjelaskan bahwa tadi ada mobil lewat didepannya dengan kecang.... penjelasan panjang lebar secara detail. 

"Eh senior! Lisa... !" sapa gadis dari belakang Lisa. 

Merasa bingung Lisa dan Aldy tidak bagi Galih malahn melambaikan tangannya dan menyapa kembali gadis itu. Ketika membalikkan badan ternyata gadis itu tak lain temen Lisa yang sekarang masuk Organisasi Siswa Intra Sekolah atau disingkat OSIS. 

Kemudia gadis itu memeluk Lisa dan berkata "Aku sibuk banget habis masuk OSIS! Jadi ngga punya waktu untuk ketemu sekedar ngobrol sama kamu deh! Kangennya! " 

"Maya kan?" tanya Galih.

"Hay, kak! Aku juga kangen kakak" jawab Maya dengan wajah ceria. 

'Aku juga pengen bisa gitu ke senior' sedih dalam hati Lisa, iri tidak bisa berkata apa-apa ketika bertemu Galih. 

"BTW, Lis kamu juga jadi deket sama Aldy sekarang" tanya penasaran Maya. 

"Ah... Biasa aja, ini juga ada alasannya" jawab Lisa.

"Hallo, aku temen baiknya Lisa, Maya dari kelas 10-1" sapa Maya mengarah ke Aldy. 

"Hai! Salam kenal" jawab pendek Aldy. 

"Oh iya minggu depan ada pesta ulang tahunku, maya datang ya!" ujar Galih. 

"Oke... Diundang secara langsung sama senior bikin ngiri deh! Oh iya kalian lagi beli barang ya buat persiapan? Aku boleh bantuin ngga? " kata maya dengan wajah gembira. 

"Belajar tuh sama dia" bisik lirih Aldy ke Lisa.

Antara Galih dan maya terlihat akrab, karena maya orangnya mudah akrab sama siapa saja ditambah lagi Galih cowok yang murah senyum dan salah satu terpopuler satu sekolahan. 

'Dia selalu begitu ya, ngga peduli siapapun kapanpun dan dimana pun. Dia selalu ramah dan menyenangkan. Seandainya saja aku yang berdiri di samping senior' dalam hati Lisa sedih melihat temannya langsung bisa dekat dengan Galih tidak seperti dirinya. 

Galih yang dari tadi asik ngobrol sama Maya terlihat memasuki sebuah tempat perbelanjaan dan tidak jauh dibelakangnya disusul Aldy disampinya Lisa hanya diam dalam perjalannya melihat dari belakang ke asikan temannya yang sedang mengobrol dengan Galih. 

Mereka berdua melongo menatap tangan Maya menggendeng Galih saat mau masuk ke tempat perbelanjaan.

"Kak coba lihat ini bagus ngga?" tanya Maya memperlihatkan barang tersebut. 

"Iya bagus kok" jawab Galih menunjukkan senyum ceria. 

Kemudian pelayan yang berada tidak jauh itu mendekat "Wahh..! Mata pacar Anda bagus ya, kami disini memang menjual barang-barang berkualitas tinggi" kemudian pelayan tersebut melanjutkan kalimatnya " Kalian berdua kelihatanya cocok, ada produk untuk pasangan juga loh!" 

"Ahh.. Ahh... Bukan.. Bukan.. Kita bukan... " reflek mereka berdua berkata hampir sama.

"Oh! Maaf.. Maaf.. Tuan, Nona,.." pelayan toko itu salah menduga. 

Sedangkan Aldy dan Lisa yang berada agak jauh hanya melihat "Kamu bodoh ya, lihat itu " ujar Aldy lirih kepada Lisa dengan menahan tawa. 

'Berkali-kali aku bermimpi hal seperti ini bisa terjadi, tapi dia dengan begitu mudah melakukan itu semua, hatiku jadi ngga tenang' dalam hati Lisa merasa iri dengan temanya, karena dirinya sendiri terlalu bodoh saat didepan Galih.

"Kamu harus punya sesuatu supaya mudah diingat semua orang" kata dari seseorang yang berada di belakangnya dan orang tersebut menempelkan sesuatu di telinganya.

Terkejut, sesaat melihat kebelakang.. 

"Banyak-banyak senyum jangan pasang wajah zombie melulu." saran dari Aldy

Dan selembar kertas tertempel dibelakang tubuh lisa, kertas tersebut tertulis penangkal zombie. 

Tanganya Aldy memaksa wajah Lisa untuk melihatnya yang dari tadi hanya menunduk ke bawah "Coba! Senyum sini" sambungnya. 'Apa susahnya naikin sudut bibir doang' dalam hati Aldy. 

"Wahh..! Sepertinya Lisa sama Aldy deket banget ya!" ujar Maya

Tengok..

Galih melihat dari jarak agak jauh dengan muka datar dan tidak bisa berkata. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status