Share

Tidak Jelas

last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-13 16:43:02

“Apa maksud ucapan, Anda, Nona?”

Billy memang berbeda dari pengawal lainnya. Dia tidak takut mengungkapkan pikirannya.

“Nggak ada maksud apa-apa kok. Aku hanya asal bicara saja. Lagian aku lebih suka yang melakukan semua adalah Axel. Jadi, kau nggak usah ikut campur deh urusan tuanmu,” sahutku benar-benar tidak mau mengalah.

“Apa?” delik Billy.

Bugh! Tiba-tiba saja Axel menonjok kursi yang didudukinya.

Axel terlihat tidak setuju saat Billy menentang ucapanku.

“Aku nggak ngajakin dia ribut ya, dia saja yang mau ribut denganku. Harusnya dia tuh nggak usah banyak omong,” kataku menjadi berani karena aku yakin meski Axel bersikap dingin padaku seperti itu, aku tetap menjadi prioritasnya.

“Kalau kamu gak mau beliin juga ga apa-apa, tapi karena tasku tertinggal disana jadinya aku nggak bisa belanja sendiri. Aku sanggup kok beli sendiri, aku punya uang. Cuma ya sekarang memang lagi gak pegang uang kan.”

Hmmm … aku yakin 100% sekarang Axel sedang menganggapku gila atau hilang ingatan. Semua kepribadianku berubah total dimatanya.

Axel tetap tidak menjawab hanya menatapku.

Aku jadi sedikit kesal.

“Ya sudah, aku pulang saja. Aku bisa pulang naik taksi kok. Berikan kartu namamu. Nanti akan aku ganti semua ongkos dan biaya rumah sakit tadi,” ucapku lalu aku berbalik akan keluar mobil.

Karena di kehidupan lalu aku tidak pernah berhubungan dengan Axel bahkan kontaknya pun aku nggak tahu. jadi, nggak salah kalau sekarang aku meminta kontaknya.

“Billy, keluarlah!” Perintah Axel penuh penekanan sambil dia mencengkram tanganku.

Aku seolah tidak mendengar ucapan Axel. Seolah kepalaku nge-bug karena Axel bersikap seperti tadi.

Tanpa aku sadari, aku meronta berusaha melepaskan tanganku dari cengkramannya. Aku jadi ikut lebih ngambek dengan sikap Axel yang cuek itu.

Aku merasa Axel menolakku. Aku merasa ini berbeda dengan apa yang aku bayangkan.

Aku membayangkan kalau Axel akan bersikap romantis saat aku meminta itu.

“Apa aku sudah mengizinkan kamu pergi? Seenaknya saja berkata, lalu kau pergi meninggalkanku. Aku tidak akan biarkan itu!”

Tiba-tiba saja Axel merang–sak, mendekat. Dia menarik pinggangku. Aku sempat terkejut. Suaranya tadi berbeda, itu seperti tekanan yang tidak akan membiarkan seseorang bernapas.

Aku seperti mangsa yang tidak akan dia lepaskan begitu saja.

Entah kenapa hatiku tadi sempat bergemuruh karena Axel bersikap dingin. Aku yang terlalu agresif menyerangnya lebih dulu agar dia tahu perasaanku.

Namun, sepertinya aku merasa Axel tidak memiliki perasaan yang sama denganku.

Mata kami berdua bertatapan. Yang tidak bisa aku cegah adalah air mataku yang mengalir begitu saja.

Tangan dingin Axel membelai pipiku lalu mengusap air mataku.

“Apakah kamu benar-benar akan meninggalkanku lagi? Heum?! Aku tahu mungkin ini sudah terlambat. Tapi, aku mohon jangan tinggalkan aku lagi. Hatiku sudah sangat terluka saat tahu kamu bersama dengan laki-laki itu. Apa aku harus membelah dadaku dan mengambil jantungku untukmu?”

Aku menggeleng dan menitikkan air mata lagi. Tidak menyangka kalau aku mendapatkan pernyataan cinta yang tulus dari Axel. Aku langsung membekap mulutnya agar Axel tidak mengucapkan lagi kata yang membuat hatiku tambah sakit.

“Nggak seperti itu, Xel …,” ucapku terisak, aku ingin menjelaskan, namun sedikit mencerna ucapan Axel.

Dia bilang aku meninggalkannya. Ucapannya seperti aku sudah memiliki hubungan dengannya, tapi aku yang seperti mengkhianatinya lebih dulu.

Aku hampir tidak memahaminya, hanya saja sikapnya yang rela mengorbankan nyawa keluar dari mulutnya sudah membuatku kehabisan napas. Bagaimana mungkin aku tega melihatnya mati karena ku untuk kedua kalinya.

Axel perlahan menarikku dan membawaku ke dalam pangkuan nya. Lalu dia menatap mataku dan menghapus air mataku.

“Tadi bukannya kamu bilang, aku disuruh memberikan hal yang paling berharga dari diriku. Aku hanya memiliki nyawaku yang aku rasa itu yang paling berharga dariku. Aku akan berikan padamu, sekarang pun … aku rela melakukannya untukmu!”

Aku tak bisa membendung lagi, air mataku semakin deras. Inilah cinta yang sesungguhnya.

Cinta yang aku tidak dapatkan dari suamiku Nicholas. Dia tidak pernah mau berkorban apapun untukku, sedangkan Axel yang dalam kehidupan laluku tidak sama sekali aku perhatikan malah rela memberikan juga mengorbankan nyawanya.

Sungguh ironis, Regina….

Aku menangis dalam diam. Semua penderitaan dan pengkhianatan suami juga adik tiriku seolah terbayar dengan kehadiran sosok Axel.

Aku menjatuhkan tubuhku dalam pelukannya. Menangis tersedu dengan keras. Sampai Axel sendiri bingung kenapa aku menangis keras seperti itu.

“Tolong jangan menangis seperti itu, hatiku semakin tersiksa melihatmu seperti itu. Aku berjanji, selama aku masih hidup, kamu akan aku lindungi. Tidak akan kubiarkan seorang pun menyakitimu, Regi!”

Tegas dan jelas suara Axel membakar dalam tubuhku. Itu bukan hanya sebuah perkataan, namun itu sudah dibuktikan di kehidupan lalunya.

Axel memang selalu ada dan melindungiku.

Axel adalah malaikat pelindungku.

Hanya saja aku yang bodoh tidak pernah menyadari keberadaannya.

Axel belahan jiwa juga kekasih sejatiku.

“Sudahlah jangan menangis lagi. Aku bingung kalau kau menangis seperti ini,” Axel berkata dengan lembut sambil mengusap punggungku.

“Hiks … hiks … habisnya kamu juga kan yang bikin aku nangis kayak gini … hiks … hiks …,” aku berkata, bergetar masih menangis.

Axel tersenyum.

Ini pertama kalinya aku melihatnya tersenyum. Ternyata senyumannya seindah mentari pagi.

“Pokoknya kamu harus tanggung jawab,” cetusku.

“Apalagi yang kurang, Reg? Hmm?!”

Senyuman Axel merekah dengan suaranya yang lembut menyapa telingaku.

“Pokoknya kamu harus jadi pacarku?” cetusku lagi sambil menghamburkan kepalaku di dadanya, aku bersikap manja seperti kucing jinak. Padahal tadi sudah ngotot tidak jelas juntrungannya.

“Maksudnya, aku disuruh jadi selingkuhanmu? Hah?!” Axel berkata dengan nada ringan seolah bukan masalah kalau dia menjadi selingkuhanku.

“Gak gitu, aku akan putuskan Nicholas. Pokoknya aku cuma mau kamu jadi pacarku,” rengekku semakin terdengar tidak jelas.

“Hahahaha!!”

“Kok ketawa sih? Aku serius tahu!” ucapku ketus dan mendelik.

Aku merasa Axel sedang mengejekku.

Lalu tanpa sadar aku memukuli dadanya.

Axel menangkap kedua tanganku.

“Ternyata aku baru tahu kalau selama ini kamu punya kepribadian ganda. Harusnya sejak dulu kamu tunjukkan sikapmu yang seperti ini,” ucap Axel kini dia mencubit hidungku perlahan.

Aku terpana seperti orang bodoh. Yah … mungkin saja aku memang sudah bodoh. Bodoh karena aku sekarang sedang jatuh cinta pada Axel.

Dan kali ini adalah cintaku yang sesungguhnya. Aku tidak mungkin salah orang lagi. Dia adalah pasangan jiwaku.

Lalu tanpa sadar, jarak kami berdua malah semakin dekat. Seperti tidak perlu kami ucapkan, semua seperti magnet yang saling menarik satu sama lainnya.

Axel mencintaiku, begitupun diriku yang sudah membuka hati sepenuhnya untuk Axel.

“Jangan menyesalinya ya, karena ucapanmu tadi tidak akan pernah bisa kamu tarik kembali, Regi. Kamu saat ini, sepenuhnya sudah menjadi bagianku, mengerti?”

Seperti terhipnotis pada ucapannya. Aku mengangguk dengan pelan beriringan dengan Axel yang memajukan wajahnya hingga hidung kami sama-sama menempel.

Aku seperti melayang di udara. Karena hawa panas menjalar di bibir kami berdua. Kamu berdua tebang di dunia ke tujuh. Ini adalah ciuman pertama kami dan buatku bukan hanya yang pertama, ini adalah bagian dari kisahku dengan Axel yang tidak akan pernah dapat di sentuh Nicholas karena dengan Nicholas selama kami berhubungan dan menikah, dia selalu bisa menghindari dan menghindari aktivitas ini.

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Hilang Kepercayaan

    “Ada apa tanda tanya kenapa seharian ini kau sulit dihubungi?” Nick sedang berada dalam panggilan Minna.Sejak pagi siang dan sore Nick coba menghubunginya, Minna terus menghindar.Selain ada alasan lain karena ibunya sedang mengikuti sang ayah. Minna juga tidak ingin dijadikan bulan-bulanan oleh Nicholas.Dia tidak mau jadi alat pelampiasan saat Nicholas marah. “Aku sedang sibuk dengan mama, jadi untuk sementara waktu sebaiknya kita tidak bertemu dulu,” kata Minna menghindar.Dia sedang mencari cara untuk membalas dendam pengkhianatan ayahnya. Bagaimanapun ibunya tidak boleh menderita. Mina ingin ayahnya juga mendapatkan pembalasan setimpal. Hal itu sedang dia pikirkan, dan benar-benar dia akan melakukannya. “Pokoknya aku tidak mau tahu, besok pagi kita harus bertemu. Aku benar-benar kehilangan kontak dengan kakakmu itu!” Suara Nicholas terdengar frustasi dan dia berpikir harus mencari cara agar bisa menemuiku. “Apa kau lupa, kemarin kau sudah tahu. Karena kau tidak berhasil m

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tidak Sabar

    “Dasar, laki-laki kaku dan dingin. Dia tadi beneran menembakku?” bisik Rena dalam hati. Di dalam mobil dia masih sedikit terbayang dengan kejadian tadi.Rick mengamati. Anaknya sudah dalam pangkuan Rena dan tertidur.“Ah, maaf, tadi saya tidak menjawab telepon Tuan,” kata Rena, dia merasa tidak enak hati karena mengabaikan panggilan telepon dari Rick.“Em, tidak masalah. Yang terpenting saat ini kau sudah setuju untuk mengasuh Belinda,” ucap Rick penuh makna.Meski sedang fokus menyetir, dia melirik ke arah Rena. “Tadi itu …,” Rena sedikit ragu untuk mengatakan, tapi dia sadar tidak boleh mengabaikan perasaan Billy setelah dia mengungkapkan. “Aku mengerti. Tapi, jika memang dia keberatan, beritahu aku secepatnya!” Sepertinya tidak perlu dijelaskan, Rick sudah memahami posisi gadis itu. “Em, dia tidak masalah. Dia bukan orang yang berpikir sempit dengan melarangku bekerja,” kata Rena, dia berbicara seolah sudah memiliki hubungan yang lama dengan Billy.Setidaknya Rena harus memberi

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Melampiaskan Kekesalan

    Rena menghampiri dan menggandeng tanganku.“Jadi, apa alasanmu? Hah?!” Aku penasaran ingin langsung mendengar ceritanya.Axel dan Billy mengikuti dari belakang. Juga menyimak pembicaraan kami.“Sepertinya, aku akan berhenti bekerja dari cafe,” kata Rena mulai bercerita.“Seriusan!”“Iya, aku juga nggak nyangka. Tuan Rick menawarkan aku pekerjaan sebagai pengasuh. Kerjanya fleksibel. Aku juga masih bisa kuliah. Tempat tinggal dan makan sudah di tanggung. Aku hanya perlu merawat dan menjaga Belinda!” Cetus Rena penuh antusias.“Benarkah?!”Aku mungkin saja tidak percaya kalau tidak mendengar langsung dari mulut Rena.“Um, bahkan dengan gaji double!” tambah Rena dengan wajah berseri-seri.Aku yakin dibandingkan dengan bantuan ku yang cuma-cuma menawarkan dia tempat tinggal. Rena akan merasa tidak terbebani dengan hal ini.Meskipun aku juga belum tahu alasan sebenarnya si Rick itu memberikan pekerjaan. Anggap saja, dia memang benar-benar membutuhkan pengasuh untuk anaknya.“Aku ikut senan

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Tawaran Pekerjaan

    “Aunty Renata, kenapa Aunty nggak mau ke rumah kami saja,” kata Belinda masih menggenggam tangan Rena.Sepertinya dia enggan berpisah. Sang ayah hanya diam-diam memperhatikan. Dia tidak banyak bicara saat ini.“Em, Aunty nggak punya alasan untuk main ke rumah kamu, sayang. Memangnya kamu mau menerima Aunty jadi pengasuh kamu kalau Aunty sedang nggak bekerja,” jawaban tersebut meluncur mulus dari mulut Rena.Dia memang sedang berpikir mencari pekerjaan lain yang bisa dijadikan tempat tinggal. Rena merasa tidak ingin terlalu membebani ku.“Daddy dengar kan? Lebih baik Aunty diterima saja jadi pengasuhku,” Belinda menoleh sang ayah dan memegang tangannya.Rick menatap wajah Renata.“Ah, umm, bukan maksudnya seperti itu. Saya memang sedang butuh pekerjaan tambahan selain di kafe. Apalagi pekerjaan itu bisa menampung saya tinggal,” meski sedikit ragu. Renata tetap mengutarakan maksudnya.“Aku nggak keberatan. Asalkan anakku suka. Dan sepertinya anakku memang menyukaimu,” tukas Rick menatap

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Terbakar Cemburu

    “Aku nggak akan membiarkan semuanya itu terjadi, Ma! Wanita murahan dan anaknya itu harus mendapatkan hukuman yang setimpal. Mama tidak perlu khawatir, aku akan selalu ada bersama mama,” kata Minna memberikan dukungan pada ibunya. “Kita tidak bisa memantau papamu. Tapi, mama sudah tahu tempat tinggalnya. Jadi, kita hanya perlu menyergap ke sana dan memberikan wanita itu hukuman yang setimpal!” Tambah Marta dan disetujui oleh Minna.“Tapi, dibandingkan dengan itu sekarang, aku sedang mencemaskan Nick. Hari ini dia belum menghubungiku, aku yakin dia masih mengharap Kakak bodohku itu!”Mina mengeluarkan unek-uneknya. Dia merasa sudah tidak tahan oleh Nicholas. “Mama tidak menyangka kalau Nick seperti itu. Bisa-bisanya dia menutupi sikap kasar dan arogannya. Kalau mama tahu dia seperti itu, sejak dulu kalian dekat Mama akan melarangnya,” Martha tampak menyesali hubungan Nicholas dan anaknya. “Aku juga nggak ngerti kenapa dia bisa berubah seperti itu. Alasannya hanya karena Kakak bodohk

  • Aku Kembali Untuk Membalas Penghianat Suamiku    Kita Bercerai Saja

    “Temanmu? Maksudmu ….”Axel memicingkan mata dan sedikit melirik ke Billy.“Menurut siapa lagi. Tentu saja, teman kesayangan ku, Rena. Hari ini dia nggak sengaja ketemu laki-laki yang kemarin itu,” kataku persis seperti para perempuan yang suka bergosip.Telinga Billy semakin meninggi. Keningnya berkerut dan tangannya mengepal secara spontan.“Bagaimana bisa?” Axel mengikuti gerakan ku yang mengambil belanjaan yang dibeli Rena tadi.“Lalu kenapa kamu jadi memutuskan keluar rumah? Bukannya tadi kamu bilang,” cetus Axel.“Iya ini nggak ada rencana, sayang,” tanganku mengapit lengan Axel dan membawanya berjalan.“Aku nggak terlalu suka suasana di rumah. Mama dan Minna terus mengganggu. Mereka terus-terusan menyuruhku meminta maaf pada Nick dan kembali padanya!” Ucapan ku kecut.“Sepertinya aku harus membuat dia menghilang dari hidupmu baru kamu bisa tenang!” geram Axel saat mendengar ucapanku.“Sebenarnya aku pikir dia akan menjauh. Tapi, seperti ini dia masih saja bertingkah seperti ora

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status