Share

Memergoki Erwin

Ting!

Sebuah notifikasi pesan masuk ke gawai. Dari Bu Endang.

[Assalamualaikum, Mas Gunawan. Pulang jam berapa? Ini sudah siang. Ibu mau pulang karena anak Ibu hari ini datang] Kubaca isi pesan tersebut sambil menghela napas dalam-dalam.

[Waalaikumussalam, Bu. Ini saya sudah mau jalan pulang. Kalau ibu saya sudah tidur, Ibu pulang saja tidak apa-apa. Paling sekitar tiga puluh menitan lagi saya sampai di rumah] Send, Bu Endang.

Untung saja masih ada tetangga yang baik dan mau menjaga Ibu saat aku pergi. Sebab hampir seluruh warga kompleks menjauhi keluargaku, semenjak gosip pem*rkosaan yang aku lakukan terhadap Kanaya beredar luas.

Sekali lagi menoleh menatap Kanaya yang sedang tertidur di atas brankar. Memindai wajah cantiknya sambil menahan rindu yang belum bisa terobati.

“Aku pulang dulu, Sayang. Besok aku akan kembali datang menjenguk kamu. Istirahatlah. Tidurlah dengan nyenyak serta mimpi indah. Jangan lupa juga mimpikan aku juga anak kita.

Sekali lagi, aku minta maaf karena suda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status