Share

Dilabrak Salwa

“Dek!” panggilku ketika mendengar suara gemercik air di dalam kamar mandi.

Tidak ada sahutan, tetapi tidak lama kemudian pintu toilet terbuka dan Salwa keluar dari dalam kamar mandi dengan mata sembab seperti habis menangis.

“Dek, kamu kok pulang nggak bilang-bilang sama Mas? Mas muter-muter nyariin kamu sampai kaki Mas pegel, tapi kamu malah sudah pulang!” protesku tanpa melepas pandang dari wajah cantik perempuan berdaster motif bunga-bunga itu.

Lagi, Salwa hanya diam. Bahkan menoleh pun enggan dia lakukan, seperti tidak mendengar suaminya berbicara.

“Mas ngomong sama kamu loh, Dek!”

Sepi. Dia tetap sibuk menggelar sajadah, mengenakan pakaian salat lalu segera melaksanakan ibadah wajib empat rakaat sendirian.

Aku menghela napas dalam-dalam lalu membuangnya secara kasar lewat mulut. Sepertinya Salwa benar-benar marah saat ini. Mungkin, karena tadi aku menghampiri Kanaya, sampai lupa kalau saat itu sedang bersam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status