Share

Empat

Author: Aura_Aziiz16
last update Huling Na-update: 2021-10-11 19:17:39

"Pa, Nenek BAB. Udah gelisah dari tadi, kayaknya minta dibersihkan," beritahu Seruni dari arah pintu kamar yang terbuka.

 

Aku yang sedang tiduran sembari sibuk dengan ponsel di tangan membalas pesan Mila yang sedari tadi sibuk protes karena kami gagal pergi bersama, merasa terkejut mendengarnya.

 

Apa? Ibu buang air besar? Ya Tuhan, pasti bau sekali dan tak nyaman membersihkannya. Kalau nyaman dan tidak berat, pastilah pengasuh-pengasuh yang selama ini kupekerjakan merawat ibu, akan betah bekerja di sini merawat dan melayani beliau. Tidak bosan dan minta berhenti bekerja karena tak sanggup lagi mengurus wanita yang telah melahirkanku ke dunia itu seperti alasan mereka.

 

Beda dengan Andin yang kulihat memang selalu sabar mengurus ibu. Bukan saja soal makan, tapi juga soal buang hajat di tempat tidur seperti saat ini.

 

Andin memang menantu yang baik. Tidak salah aku memilihnya menjadi istri. Dia telah dengan suka rela menggantikan posisi para perawat-perawat itu untuk mengurus ibu yang sedang sakit. Tanpa perlu dibayar.

 

Benar saja, saat aku mendekat, aroma tak sedap itu tersebar di seantero kamar ibu.

 

Kalau tidak sadar beliau ibu kandung sendiri, mungkin aku sudah muntah-muntah saking tak tahan mencium bau tak sedap yang menerpa indera penciuman ini. Namun, karena ibu kandung sendiri, terpaksa semua itu kutahan.

 

Di tempat tidur, ibu terlihat gelisah. Berkali-kali wanita yang sudah empat tahun ini menderita stroke hingga seluruh tubuhnya lumpuh sehingga hanya bisa berbaring di tempat tidur saja itu berusaha menggerakkan tubuhnya tetapi tidak bisa.

 

Kanker payudara yang beliau derita dulu memang berhasil disembuhkan. Tetapi efek pengobatan pasca operasi membuat syaraf-syaraf di tubuh beliau rusak hingga akhirnya menderita stroke dan hanya bisa berbaring saja di atas ranjang. 

 

Ah, bagaimana caranya membersihkan BAB ibu ini ya? Selama ini aku tak pernah ikut merawat beliau, karena sebelumnya ada pengasuh dan sekarang ada Andin yang full mengurus beliau. Jadi jujur aku bingung saat harus menghandle ibu sendirian seperti saat ini.

 

Meski beliau menggunakan diapers untuk menampung kotorannya, tetapi tetap saja aku harus mencuci dan membersihkan area tubuh bagian bawah beliau yang bekas buang kotoran. Dan itu membuatku didera rasa malas dan enggan yang sangat.

 

Sejenak kutunda niat untuk membersihkan ibu lalu melirik jarum jam di dinding ruangan. 

 

Ke mana Andin ya? Sudah dua jam sejak ia pergi tapi belum juga kembali? Apa ia tidak tahu saat ini aku sedang membutuhkan kehadirannya karena ibu buang air besar?

 

Kuambil ponsel dari saku celana lalu menghubungi Andin, tetapi hanya suara operator provider yang menyambut, mengatakan jika saat ini nomor telepon Andin sedang di luar area. Ah, ke mana sih Andin sebenarnya?

 

Aaa ... aaa ... aaa ... .

 

Kali ini kelihatannya ibu sudah sangat gelisah, mungkin sudah tak tahan karena area sensitif beliau belum dibersihkan juga.

 

Akhirnya dengan terpaksa kuambil air dari dalam kamar mandi lalu mulai membersihkan bagian bawah tubuh ibu yang kotor. Baunya, maaf jangan ditanya. 

 

Aku jadi merasa tak enak pada Andin, sudah bertahun-tahun mengurus ibu seorang diri, tetapi bukannya rasa terimakasih dan penghargaan yang kuberikan, namun malah sebaliknya, pengkhianatan.

 

Ah, Andin ... haruskah aku minta maaf padamu?

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Dewi Ansyari
Dasar suami bodoh teganya Dy menghkianati Andin bikin geram aja............
goodnovel comment avatar
Isabella
sudah tau malah mendua padahal itu orang tuamu
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Dasar gak tau terimakasih, gak tau diri km jadi suami mau enaknya aja
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 148

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (148)Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Andin pun membalikkan badannya, hendak meninggalkan kamar Yuli dan Sri karena merasa perintahnya sudah sangat jelas dan tegas. Tak ada lagi alasan sedikit pun bagi Yuli untuk menolak perintahnya atau pun pura pura takut menghadap sebab Yuli bisa jadi lebih licik dari yang mereka bayangkan.Namun, Yuli yang memang tak mengira jika rencananya nyaris diambang kegagalan, spontan berusaha mengelak dengan terus berusaha pura pura tak tahu apa yang baru saja terjadi dan apa maksud perkataan Andin sebenarnya."Ma - maksud Mbak Andin apa? Saya orang suruhan? Suruhan siapa Mbak dan untuk apa?" tanya Yuli masih dengan ekspresi pura pura lugu.Mendengar pertanyaan itu, Andin kembali mengulas senyum tipis."Sudahlah Marni. Saya dan Mas Arga sudah tahu siapa kamu sebenarnya! Sri sudah cerita semuanya kalau kamu tak sesuai seperti apa yang kamu ceritakan pada kami kemarin. Apalagi sejak ngobrol sama kamu di taman belakan

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 147

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (147)Sementara itu mengetahui jika Sri ternyata telah tahu rahasia tentang dirinya dan membongkar rahasia itu pada Andin, Yuli pun seketika merasa kesal bukan main. Apalagi saat Heru menelponnya dan terang terangan mengatakan jika dirinya baru saja menghubungi anak anak karena tak sabar lagi ingin segera memiliki Andin kembali dengan cara menghancurkan rumah tangga mantan istrinya itu dengan suami barunya dengan menjadikan anak anak sebagai umpan untuk memaksa Andin bercerai dari Arga, Yuli pun makin merasa gundah.Ia merasa rencananya untuk diam diam mengacaukan keluarga kecil Arga dan Andin menjadi berjalan di luar skenario yang telah dia susun semula. Heru bukan saja bersikap seolah olah tak percaya pada kemampuannya untuk memisahkan Arga dengan Andin. Namun juga telah membuat kekacauan yang menjadikan dia jadi serba salah seperti sekarang ini.Sekarang Andin pasti menaruh rasa curiga padanya kalau dia sebenarnya bukanlah wanita yang diusir ole

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 146

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (146)Flashback ....Sebelumnya saat masuk ke dalam kamar, Sekar menemukan ponselnya berbunyi. Gadis kecil yang memang diberi mamanya hape sendiri itu lantas menerima panggilan telepon dari nomor tak dikenal tersebut.Ternyata nomor tersebut adalah nomor hape papa kandung mereka yakni Heru yang sebenarnya sudah lama memiliki nomor telepon kedua anak perempuannya tersebut tetapi baru berani menghubungi saat dirinya merasa tak sabar lagi ingin segera bisa memiliki Andin kembali dan dekat dengan kedua putrinya itu apapun aral yang terjadi. Heru merasa tak sabar lagi ingin cepat cepat mewujudkan keinginannya walaupun di rumah Arga dan Andin sekarang sudah ada Marni alias Yuli yang tengah membantunya mewujudkan cita citanya tersebut.Akan tetapi karena mendapatkan kabar dari Yuli yang mengatakan jika Andin sedang berbadan dua, menyebabkan Heru tak mampu lagi untuk menunggu lebih lama. Dia pun berusaha menghubungi kedua putrinya itu untuk menjalin kembali

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 145

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (145)Mendengar perkataan Bi Hanun, refleks Andin dan Sri menoleh dengan kening mengernyit.Sekar menangis dan mengamuk? Yang benar saja? Apa penyebabnya?"Apa, Bi? Sekar nangis dan ngamuk ngamuk? Kok bisa?" tanya Andin dengan nada heran dan tak percaya karena seumur umur putrinya itu tak pernah berkelakuan seperti ini.Dia pun gegas berlari ke arah kamar anaknya tersebut. Ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.Benar saja, di dalam kamar terlihat Sekar tengah menangis sesenggukan di atas tempat tidur sembari meremas remas bantal guling dan seprai yang sekarang keadaannya menjadi kacau berantakan.Selama ini tak pernah Andin melihat putrinya itu dalam keadaan demikian. Itu sebabnya wanita cantik itu sempat mematung di depan pintu sebelum akhirnya gegas memburu sosok Sekar yang tengah menangis di atas ranjang. Begitu pun Seruni yang terlihat sedih meski tak sampai menangis keras seperti Sekar."Sekar, kamu kenapa, Sayang? Kenapa nangis?" tanya Andin d

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 144

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (144)"Kamu yakin yang kamu lihat itu hape sama skincare, Sri? Kamu nggak salah lihat?" Andin masih mencoba untuk tidak mempercayai perkataan ART nya itu meski dia tahu Sri bukanlah tipe perempuan yang suka menebar fitnah dan kebohongan. Sri bukan gadis seperti itu walaupun gadis itu tegas dalam berbicara dan apa adanya.Sri menggelengkan kepalanya dengan yakin."Nggak, Bu. Saya yakin saya nggak salah lihat. Mbak Marni memang punya hape dan bawa skincare, Bu.""Terus tadi waktu Ibu ngantar Pak Arga di teras depan waktu Pak Arga mau berangkat ke kantor, Mbak Marni juga ngeliatin Pak Arga terus, Bu. Nggak meleng meleng.""Waktu saya ajak sarapan, Mbak Marni ternyata juga sudah tahu kalau nama bapak itu adalah Arga. Coba Ibu pikir, dari mana Mbak Marni tahu nama bapak adalah Arga sedangkan sebelumnya Mbak Marni belum pernah bertemu Bapak?""Wajar kan, Bu, kalau saya jadi curiga, Mbak Marni itu ada niat tersembunyi ke Ibu dan bapak? Ada tujuan yang Sri

  • Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!   Bab 143

    AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (143)"Kenapa, Bu? Kok Ibu diem aja? Ada masalah ya, Bu?" tanya Sri begitu melihat Andin masuk ke dapur dengan wajah terlihat muram.Sri memang sangat dekat dengan Andin sehingga berani bertanya seperti itu meskipun Andin notabene adalah majikannya.Andi mengulas senyum tipis lalu menghembuskan nafasnya."Tadi anak anak bicara sama Marni. Tapi setelah itu tingkah mereka jadi aneh, Sri. Sama Mas Arga nggak negur lagi. Saya 'kan jadi heran, Sri. Kenapa sikap mereka mendadak jadi aneh begitu," jawab Andin yang benar benar tak mengerti mengapa kedua putrinya itu hanya diam saja saat berpapasan dengan Papa sambung mereka barusan. Papa sambung yang selama ini sudah bersikap baik melebihi Papa kandung sendiri akan tetapi hari ini telah diacuhkan begitu saja oleh kedua putrinya itu."Hmm ... Marni lagi Marni lagi! Bukan apa apa sih, Bu, cuma ....apa Ibu nggak curiga, Mbak Marni mengaku susah karena diusir suaminya, tapi kok wajahnya cantik dan terawat sekal

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status