Share

Bab 120

Penulis: Celine
Akting kasihan? Mengganggu?

Aku melihat Ardi dengan tatapan bingung lalu bertanya, "Apa maksud Dokter Ardi?"

"Berakting jadi korban agar bisa minta cerai, 'kan?"

Semakin didengar, kata-katanya semakin tidak masuk akal. Aku pun menjelaskan, "Aku juga pas sampai baru tahu ibuku juga ada di sana."

"Waktu kamu pulang dari rumah sakit baru mau jam lima, tapi waktu sampai di kediaman sudah sejam lebih setelahnya." Ardi menganalisis semaunya. "Kalian berdua punya banyak waktu untuk latihan."

Aku melihat Ardi dengan tatapan terkejut lalu balik bertanya, "Untuk apa kami berpura-pura? Dari waktu berakhirnya kontrak kita cuma sisa satu bulan lebih. Kalau aku mau cerai, apa perlu pakai trik-trik seperti ini?"

Terdengar suara cibiran, lalu tatapannya yang tajam tertuju ke wajahku saat dia menyindir, "Benar, sekarang bahkan satu bulan saja kamu sudah nggak sabar?"

Aku menatap Ardi, merasa pria ini benar-benar tidak masuk akal. Waktu aku mau melawan, aku mendengarnya berkata, "Tapi Raisa, asal kamu t
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 374

    Reaksi Rian di luar dugaanku.Pertanyaan Ardi tadi sangat agresif. Awalnya aku mengira Rian akan sama bingungnya denganku, kukira dia akan menjelaskan pada Ardi kalau kami hanya teman makan bersama, bukan sedang berkencan.Namun, aku tidak menyangka kalau Rian tidak menjelaskan apa-apa. Dia tidak hanya menerima kecurigaan Ardi, tetapi juga bertanya balik pada Ardi, "Apakah Ardi keberatan dengan hal ini?"Meskipun cuaca di luar sangat cerah, angin masih berembus kencang. Angin dingin masuk ke dalam ruang VIP melalui pintu yang masih terbuka. Aku masih merasa kedinginan, meskipun sudah mengenakan jaket Rian.Di tengah udara yang dingin ini, aku dapat merasakan suasana tegang dengan jelas.Rian berada di depanku untuk melindungiku, dia menatap Ardi tanpa bersuara. Sosoknya berubah dari pria yang lembut dan hangat, menjadi tegas dan siap menyerang balik.Wajah Ardi berubah muram. Sekarang dia makin dekat, aku sampai bisa melihat tatapan matanya di balik kacamata berbingkai peraknya. Tatapa

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 373

    Namun saat ini, aku melihat sosok yang tidak asing melalui jendela.Lebih tepatnya, ada dua sosok.Ada seorang pria yang bertubuh tinggi dan tegap. Dia mengenakan jaket hitam tebal, yang membuat tubuhnya terlihat makin tegak. Wajahnya tampak dingin dan acuh tak acuh, dia tampak sangat mencolok di tengah halaman restoran pribadi ini. Yang lebih mencolok lagi, ada sosok gadis kecil berpakaian merah muda di sebelahnya. Gadis kecil itu mengenakan pakaian bermerek dan membawa tas berbulu yang imut. Sang gadis memeluk pada lengan si pria, separuh tubuh gadis itu bersandar pada pria tersebut. Sang gadis menatap pada pria sambil mengatakan sesuatu.Wajah gadis itu sangat indah dan dia tersenyum sangat manis.Mereka adalah Ardi dan Zelda.Sinar matahari sekarang terlihat sangat pas. Matahari memancarkan cahaya yang lembut ke arah mereka, persis seperti protagonis pria dan wanita dalam serial TV. Mereka terlihat sangat romantis dan serasi.Aku hanya menatap mereka, merasa seperti sedang menonton

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 372

    Ternyata urusan Rian yang dibilang mendesak itu adalah mengajakku makan enak di sini.Hari ini langit sangat cerah, bahkan gang yang dalam ini pun dapat diterangi matahari. Aku berdiri di samping mobil dan merasakan hangatnya matahari, tetapi rasanya kalah dengan kehangatan yang dibawa Rian ke hatiku saat ini.Rasa khawatir, gelisah, sedih dan sakit, semuanya hilang karena kehangatan pria ini. Bahkan rasa dingin di lubuk hatiku yang terdalam pun perlahan menghangat.Aku menatap Rian, yang tersenyum cerah dan lembut di hadapanku. Akan tetapi, aku tertegun dan tak tahu harus berkata apa untuk beberapa saat.Dua hari ini, banyak hal terjadi dan aku merasa lelah. Sampai pagi ini, kesabaranku hampir mencapai batasnya. Aku bahkan merasa dunia ini sangat dingin dan kejam, tanpa adanya rasa hangat sedikit pun. Akan tetapi, tindakan Rian mengejutkanku dan membuatku seakan terhanyut dalam pelukan yang lembut.Bagaimana mungkin aku menyalahkannya? Aku begitu terkejut sampai merasa terharu.Nafsu

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 371

    Sebelum pergi, aku melihat ibu mertuaku masih membaca surat perjanjian cerai itu. Sepertinya dia juga menelepon Ardi, tetapi tidak tersambung.Aku bergegas keluar dari lift dan langsung menuju ke tempat Rian biasa menjemputku. Anehnya, lima belas menit yang lalu, kondisi perutku sangat buruk. Aku bahkan hampir pingsan ketika berdiri dari sofa.Namun, sekarang langkahku terasa cepat dan penuh energi, aku bahkan tidak merasakan sakit perut lagi.Mobil Rian sedang diparkir di persimpangan. Dia sedang bersandar pada mobilnya. Dia mengenakan jaket tebal, baju sweter hitam sederhana dan celana jin biru. Dia tampak sangat muda dan lembut, sangat cocok dengan wajahnya.Ketika dia melihatku, dia langsung tersenyum dan membukakan pintu mobil untukku.Aku masuk ke dalam mobil dan bertanya dengan cemas, "Ada apa? Apakah ada darurat di departemen kita?""Tidak." Rian tersenyum datar sambil menyalakan mobil.Hatiku yang tadinya tegang, kini merasa sedikit tenang. Benar juga, kalau ada masalah di dep

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 370

    Ketika melihat ibu mertuaku berjalan masuk, aku merasa lelah lagi.Dia pasti datang untuk membahas perceraian aku dan Ardi.Seperti yang kuduga, begitu dia masuk, dia langsung melihat surat perjanjian perceraian di atas meja ruang tamu. Dia lekas mengambilnya dan berkata sambil memeriksa surat tersebut, "Aku takut kalau Ardi mau menunda lagi, tak kusangka dia akan mengurusnya secepat ini. Raisa, kalau kamu memang mau bercerai, kenapa kamu tidak segera tanda tangan?"Sepertinya dia tidak bertemu dengan Nyonya Larasati saat datang kemari, aku merasa sedikit lega.Aku duduk dengan tegap dan hendak menjawabnya, tetapi ibu mertua sudah mengerutkan kening, lalu melempar kertas-kertas di tangannya ke atas meja. Tiba-tiba dia mendongak dan menatap ke arahku. "Raisa, kamu memang sangat perhitungan. Kamu terus bilang tidak mau ambil untung, tapi surat perjanjian perceraianmu malah meminta begitu banyak pembagian harta. Bisa-bisanya kamu mau mengambil aset rumah dan toko milik Ardi!"Lucu sekali.

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 369

    Ardi memang akan mempublikasikan hubungannya dengan Zelda, tetapi Zelda mungkin tidak tahu kalau aku dan dia sudah menikah. Ardi mungkin tidak ingin Zelda tahu tentang masa lalu kami. Lagipula, gadis mana yang tidak ingin kekasihnya menjadi miliknya sepenuhnya?Kalau Zelda tahu Ardi memiliki masa lalu seperti sekarang, dia pasti akan sedih.Bahkan kalaupun Zelda tidak memedulikannya, seandainya aku menikah ke dalam Keluarga Pratama, Keluarga Gangga atau keluarga lain di lingkungan pertemanan mereka, pernikahanku dengan Ardi pasti tidak bisa disembunyikan. Zelda tidak hanya akan sering berinteraksi denganku, tetapi juga akan dibicarakan dan dibandingkan terus oleh orang lainnya. Ini memang kejadian yang tak mengenakkan bagi seorang gadis yang rapuh.Ardi mencintai kekasihnya, jadi tentu saja dia harus mempertimbangkan situasi Zelda dengan saksama.Pembagian harta yang murah hati itu, tidak diberikan padaku karena perasaan cintanya, tetapi Ardi membayarku demi melindungi Zelda. Dia mengh

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status