Share

Bab 124

Penulis: Celine
Aku tentu saja tahu Bu Ratna bermaksud baik mengingatkanku, tapi kata "hati-hati" ini sedikit banyak menusuk hatiku.

Lihat saja, kebaikan Ardi kepada Zelda sudah sampai di tahap di mana Fadil yang juga dokter magang merasa Ardi pilih kasih sampai-sampai dia memilih untuk melakukan hal seperti ini. Membuat Jessy yang selalu bersama Zelda merasa iri, membuat Bu Ratna yang sudah sangat senior di sini mengingatkanku untuk hati-hati pada Zelda. Jadi, aku ini sebenarnya apa?

Delapan tahun. Aku mengikuti Ardi selama delapan tahun lamanya. Namun sekarang, dibantu oleh Ardi juga karena ada Zelda.

Nyonya Wijaya?

Lucu sekali.

Aku bukan Nyonya Wijaya, aku hanya sebuah lelucon.

Setelah lembur sampai jam tujuh malam, aku turun dengan ekspresi lelah. Tidak kusangka, aku bertemu Ardi dan Zelda di pintu lift.

Ardi masih tetap bersikap dingin seperti biasanya, justru suasana hati Zelda yang berdiri di sampingnya terlihat lumayan bagus. Dia berbicara sambil tersenyum, matanya juga terlihat bersinar seper
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Niniq Aja
iya tergantung banget sama orang lain padahal dokter. bisa magang dimana aja, apalagi ada tawaran dr dokter rs lain.
goodnovel comment avatar
Nuha Mukles
kapan. cerainya.dr pertama bilang sebulan lg cerai,ini udah bab 120lebih masih bilang kurang sebulan,yg benar aja thor.udah gtu lama bgt alurnya, sllu raisa yg disalahkan, raisa jg kurang tegas.
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
beneran, jadi dokter kok lemot banget mikirnya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 130

    Aku melihatnya dengan bingung, lalu melihat Zelda mendongak dan melihat ke arah yang tidak jauh. Kemudian, dia mengangkat tangannya dan melambai sambil tersenyum berseri-seri. "Kak Ardi, kami di sini."Aku mengikuti arah pandang Zelda lalu tidak tahu harus menangis atau tertawa.Ternyata Ardi juga ikut."Di luar hujan, Kak Ardi takut aku kesusahan, katanya mau mengantar kita ke sana ...." Zelda melihatku dengan hati-hati lalu mengayunkan kakinya sambil berkata, "Kak Raisa nggak keberatan, 'kan?"Aku melihat pria yang berdiri tidak jauh dari kami, muncul rasa iri di hatiku. Namun, aku tetap menjawab, "Bagus, aku nggak perlu desak-desakan di kereta."Hanya saja, takutnya aku tidak bisa menyembunyikan masalah pindah rumah dari Ardi lagi.Namun, tidak apa-apa. Cepat atau lambat aku harus pindah, sekarang cuma siap-siap saja.Setelah naik mobil, Zelda yang duduk di kursi penumpang depan langsung memakai sabuk pengaman sambil berkata, "Kak Ardi, kamu baru saja selesai operasi, pasti lelah ba

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 129

    Jessy memberi tahu kami kalau Zelda juga mau menyewa tempat tinggal, apalagi hari ini dia kebetulan ketemu satu yang bagus. Jaraknya cuma tiga stasiun dari Mogowa, di daerah Cintani."Ada dua kamar. Tadinya Zelda khawatir nggak dapat teman sewa, sekarang Dokter Raisa juga sedang mencari tempat tinggal," ujar Jessy sambil melihatku lalu melirik Zelda dan menyarankan, "Mungkin kalian boleh tinggal bersama."Zelda melihatku dengan hati-hati lalu berkata dengan sungkan, "Aku boleh saja, lihat Kak Raisa."Aku merasa seperti dipaksa.Aku melihat Jessy, kulihat dia tersenyum cerah, terlihat berniat baik.Namun, kalau mereka mendengar aku sedang mencari tempat tinggal, mereka harusnya sudah dengar aku mau tinggal di asrama wanita, sama sekali tidak mencari tempat sewa.Terlebih lagi, Zelda sekarang wanita kesayangan Ardi. Kalau aku tinggal dengannya, masa aku harus melihat suamiku bermesraan dengan Zelda?Aku tidak bisa.Tepat ketika aku mau menolak, Bu Ratna malah menarik tanganku dan berkata

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 128

    Sebenarnya apa yang harus kulakukan?Tepat waktu aku tidak tahu harus bagaimana, ponselku yang ada di meja tiba-tiba berbunyi.Ada panggilan dari Rian.Dia sudah sangat banyak membantuku, tapi akhirnya malah dihukum, aku merasa sangat bersalah.Entah kenapa dia meneleponku di waktu seperti ini.Aku segera menenangkan emosiku, lalu menerima panggilan setelah menghirup napas dalam."Dokter Raisa, maaf, aku ...." Rian bicara dengan ragu-ragu. "Aku baru melihat panggilan darimu."Sebelum pulang kerja aku memang menelepon Rian dua kali karena khawatir, tapi tidak dijawab. Sekarang dia seharusnya meneleponku karena melihat panggilanku itu.Aku pun langsung mengerti dan berkata dengan nada maaf, "Harusnya aku yang minta maaf. Aku sudah melihat penjelasan pihak rumah sakit. Dokter Rian, aku berutang budi besar padamu.""Dokter Raisa, kamu salah. Kita ini teman," ujar Rian dengan tenang lalu berkata setengah bercanda, "Lagi pula aku berperang demi keadilan, hukumanku itu adalah sebuah kebanggaa

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 127

    Aku selama ini mengira aku seharusnya akan merasa sangat sakit waktu melepaskan cintaku ke Ardi selama delapan tahun ini. Namun, waktu aku mengucapkan kalimat ini, aku baru sadar aku bahkan tidak berhak untuk marah.Jessy bisa melihat sikap Ardi terhadap Zelda, Bu Ratna juga sama. Bahkan ibu mertuaku yang selama ini tidak diberi tahu juga menyadari ada yang aneh.Menurutku, kalau saat ini aku masih tidak tahu diri, kehormatanku yang sisa sedikit juga akan diinjak-injak olehnya.Memangnya kenapa kalau sudah delapan tahun? Dibandingkan dengan para wanita yang mengejar-ngejar Ardi, aku tidak ada bedanya.Mungkin karena tidak menyangka aku akan begitu blak-blakan, Ardi menatapku beberapa detik lalu tiba-tiba mencibir, "Buru-buru memintaku pulang, hanya untuk ini?"Hanya untuk ini?Aku mencerna kata-katanya ini lalu hampir saja ketawa saking kesalnya.Namun, benar juga, panggilanku ini memang tidak tepat waktu. Aku pun menyindir, "Kenapa? Aku mengganggu kencan Dokter Ardi?"Mendengar itu, e

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 126

    Aku menatap balik tatapan mertuaku dan bertanya, "Jadi, maksud Ibu?""Kalau nggak mau undurkan diri, cerai."Ibu mertuaku mengatakan ini dengan sangat tegas. Aku tahu, dia tidak sedang bercanda.Aku menggenggam erat ponselku lalu menekan tombol speaker dan berkata dengan tenang, "Dokter Ardi sudah dengar?"Sedetik kemudian, terdengar suara Ardi yang rendah. "Aku sudah di jalan, tunggu aku pulang dulu."Setelah itu, dia langsung mengakhiri panggilan.Ibu mertuaku tertegun, dia melihatku lalu melihat ponselku. Kemudian, dia menunjukku sambil berkata, "Bagus sekali, diam-diam menelepon Ardi untuk mengadu. Hebat kamu!"Melihat ibu mertuaku yang sangat marah, aku berkata dengan tenang, "Ibu, kamu salah paham. Aku hanya merasa kita beradu mulut di sini cuma menyia-nyiakan waktu, lebih baik langsung panggil orangnya, coba lihat apa yang dia bilang."Lagi pula cerai sudah pasti akan cerai. Di saat seperti ini, aku tentu tidak mau disalahkan tanpa sebab.Ibu mertuaku pun melipat tangannya di de

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 125

    Aku harusnya sudah tahu, Ardi pertama kalinya dipotong nilainya, ibu mertuaku tidak mungkin tidak tahu.Hanya saja aku tidak menyangka dia akan datang tiba-tiba, lalu langsung menuduhku membuat aib di karier Ardi.Ini bukan pertama kalinya aku dituduh tanpa alasan gara-gara Ardi.Sebelumnya di Bahari, karena foto pemandangan, aku ditelepon ibu mertua dan dimarahi. Pas pulang ke kediaman juga diomeli di depan semua orang. Waktu itu, karena kesal, aku bahkan melawan balik. Namun saat ini, aku bahkan sudah tidak ingin melawan.Teringat dengan adegan di lift tadi, aku merasa aku sangat lucu.Orang yang membuat nilai Ardi dipotong saat ini sedang bermesraan di restoran berkelas. Sedangkan aku, korban yang terlibat tanpa alasan sekarang malah harus disalahkan mertua.Kenapa?Melihat ibu mertuaku yang duduk di depan meja, aku membungkuk lalu setelah menuangkan teh untuknya aku berkata, "Ibu bertanya begitu, seharusnya sudah punya pendapat."Ibu mertuaku melirik teh yang kutuangkan lalu berkat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status