Share

Bab 188

Penulis: Celine
Mobil itu berjarak hanya belasan sentimeter dariku.

Aku berdiri diam di tempat dengan jantung berdetak kencang. Waktu aku melihat wajah pria yang duduk di kursi pengemudi, dia sedang mengernyit sambil melihatku.

Aku tahu ini artinya dia sedang kesal.

Sepertinya karena ibuku datang membuat keributan.

Aku mengepalkan tanganku karena malu, lalu mundur dua langkah. Saat ini, aku mendengar Ardi membuka pintu mobil.

Matahari senja menyinari sosok Ardi. Melihat sosoknya mendekat secara perlahan, aku mendongak dan bertatapan dengan mata Ardi yang gelap itu.

Seakan-akan ada tornado di matanya, mengisapku ke dalam.

Hanya sekilas saja, hatiku seakan-akan diremas.

Aku refleks mundur selangkah, lalu mendengar Ardi berkata menyindir, "Dokter Raisa makin pintar bersandiwara."

Aku mengerti apa maksudnya, aku pun berkata dengan tenang, "Aku akan membawa ibuku pergi sekarang juga."

"Lalu?"

Sebelum aku sempat melangkah, aku mendengar Ardi bertanya balik. Waktu aku mendongak melihatnya, aku mendengar dia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Nur Fausiah
tapi jujur aja ya, perkataan Maknya Raisa ada benarnya juga tau
goodnovel comment avatar
Dian Dian
ega masuk akal
goodnovel comment avatar
Dian Dian
kok ini ceritanya ribet bgt sih, alur nya malah kek di bikin muter muter gitu lo wkwkwk, kocak bgt, gajelas malahan jadinya, kadang di lebih lebihin gitu, kek film indosiar itu loo, ......dramanya berlebihan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 511

    Agar tidak menarik perhatian, aku meminta Henry pergi lebih dulu. Akan tetapi, dia berhenti sejenak dan tiba-tiba mengerutkan kening, lalu dia bertanya lagi, "Dokter Raisa, kamu bisa saja meminta Rian untuk menceritakan hal ini padaku. Dia baru saja makan denganku tadi malam dan memintaku untuk menyelidiki Keluarga Tanadi."Rian juga meminta Henry untuk menyelidiki Keluarga Tanadi? Ini sungguh tak terduga. Aku pun bertanya, "Apa katanya?"Henry berhenti berjalan, lalu kembali ke meja kami dan berbisik, "Dia hanya menyuruhku mengawasi Keluarga Tanadi. Dia punya firasat kalau mereka masih belum melupakan insiden sebelumnya dan mungkin akan menyerang diam-diam. Tapi, dia sama sekali tidak menyebut nama Dokter Raisa, jadi aku tidak tahu kalau Dokter Raisa juga memerhatikan hal ini."Ternyata begitu. Sepertinya Rian hanya berspekulasi kalau para penculik itu mungkin ada hubungannya dengan Keluarga Tanadi, tetapi dia tidak tahu detailnya.Dia diam-diam meminta bantuan Henry, mungkin berharap

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 510

    "Ini hanya luka ringan, bukan luka yang serius. Pak Henry, jangan khawatir." Aku menyelipkan pergelangan tanganku yang masih terbalut kain kasa putih ke dalam lengan bajuku, lalu menjelaskan padanya sambil tersenyum.Orang yang berdiri di hadapanku adalah seorang teman yang baru kukenal, Henry.Dia adalah reporter berita malam Nowa, yang pernah berada dalam situasi berbahaya yang sama denganku dan Rian. Dia juga teman baik Rian.Ketika aku dan Rian menyamar dan memasuki perusahaan pengangkutan milik Keluarga Tanadi, Henry menawarkan diri untuk ikut. Dia sangat membantu kami. Setelah itu, dia berkata kalau kami itu teman yang saling membutuhkan. Dia juga telah kuanggap sebagai temanku.Aku mengajaknya bertemu kali ini karena aku membutuhkan bantuannya, tetapi aku tidak menyangka dia sama sekali tidak tahu tentang berita terbaru ini.Sepertinya Ardi benar-benar merahasiakan masalah ini.Tatapan tajam Henry melirik pada pergelangan tanganku, lalu akhirnya dia menatap wajahku. Ekspresinya

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 509

    Mana mungkin dia setuju denganku. Dia hanya takut kalau dia terus mendesakku, aku tidak akan pergi bersamanya menemui Yuliana untuk bernegosiasi.Namun, aku tak berkata apa-apa lagi. Aku pun mendengar gumamnya. "Lagi pula, Raisa sudah punya pilihan yang lebih baik sekarang. Bahkan kalau dia meninggalkan Keluarga Wijaya, masih ada pria lain yang menginginkannya."Aku mengerutkan dahiku lagi.Akan tetapi, sebelum aku sempat berkata apa-apa, Nyonya Larasati berdiri sambil membawa termos. "Raisa, istirahatlah dulu. Ibu pergi ambil air panas dulu."Nyonya Larasati telah mengubah taktiknya. Sebelumnya, dia selalu mencoba membujukku dengan kata-kata halus maupun memaksaku. Sekarang, dia sama sekali tidak berusaha membujukku, hanya terus menghindariku.Aku melihatnya bergegas pergi dengan perasaan tak berdaya, aku pun menghela napas panjang. Ini semua salahku. Seharusnya aku tak membawa Steven menjenguk pamanku. Seharusnya aku membiarkan Steven segera pergi setelah menjenguk paman. Dengan begi

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 508

    Namun, aku tidak akan mengatakan itu langsung di depan Nyonya Larasati."Bu … Ibu benar. Aku sudah mengalami masalah sebesar karena Ardi, aku perlu bernegosiasi dan mengajukan beberapa tuntutan pada mereka." Aku mengangguk setuju.Nyonya Larasati tampak terkejut melihatku menuruti ucapannya. Dia tertegun selama sesaat, lalu berseru gembira, "Raisa, akhirnya kamu mengerti juga. Memang seharusnya begitu.""Tapi, Ibu tidak usah pergi. Aku akan bernegosiasi sendiri," tambahku sebelum menunggu dia selesai bicara.Nyonya Larasati ragu sejenak, tetapi akhirnya dia lekas setuju. "Baiklah, kamu memang lebih cakap dalam negosiasi ini daripada Ibu. Sekuat apa pun Yuliana, dia harus membayar harga yang mahal kali ini. Tapi sayangku, kamu harus ingat untuk tetap tenang. Inilah memang barang yang pantas kamu dapatkan, kamu harus mendapatkan kembali hakmu dan jangan menyerah.""Oke, aku akan ingat itu. Aku tidak akan menyerah sampai dia setuju." Aku tersenyum samar dan mengulangi nasihat Nyonya Laras

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 507

    "Bukan anggota Keluarga Tanadi." Mereka bertiga menatapku dengan gugup dan juga penuh harap. Aku menggelengkan kepala dan berbisik, "Tapi, aku memang diculik karena Ardi. Ayah salah satu penculik itu sepertinya mantan pasien Ardi. Ardi pernah mengoperasi si ayah tersebut, tapi pada akhirnya pasiennya tetap meninggal. Para penculik menyimpan dendam terhadap Ardi, jadi mereka menculik Zelda dan aku untuk membalas dendam. Tapi, Ardi mengaku melalui panggilan telepon kalau aku tidak ada hubungannya dengannya, jadi para penculik melampiaskan semua kebencian mereka pada Zelda."Terkadang-kadang, keberhasilan dan kegagalan itu sering kali disebabkan oleh orang yang sama.Zelda adalah pujaan hati Ardi, jadi dia bisa mendapatkan banyak keuntungan berkat hubungannya dengan Ardi. Akan tetapi, justru karena dia adalah pujaan hati Ardi, dia yang menjadi sasaran kemarahan para penculik itu. Zelda pun harus menderita siksaan dan hinaan karena hubungan mereka."Untung saja Ardi mengatakan yang sebenar

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 506

    Satu masalah terpecahkan, muncul lagi masalah lain.Aku tak pernah menyangka Nyonya Larasati akan datang sekarang dan tanpa sengaja membocorkan hubungannya dengan Ardi.Kata menantuku itu membuat Steven dan Rian terkejut.Rian hanya sedikit terkejut, dia sudah tahu tentang hubungan Ardi dan aku. Akan tetapi, dia tidak menyangka Nyonya Larasati akan memanggil Ardi sebagai menantunya.Namun, Steven benar-benar terkejut. Dia menatap Nyonya Larasati dengan tatapan membara, dia pun bertanya dengan terkejut, "Bibi, apakah Ardi menantumu?""Bukan!"Kali ini, Nyonya Larasati dan aku berbicara serempak."Dia tidak ada hubungannya denganku." Aku lebih panik daripada Nyonya Larasati.Nyonya Larasati tampak bingung. "Dia bukan menantuku lagi. Putriku, Raisa, sudah tidak suka dengannya lagi. Sekarang keluarga kami juga tidak mau dia lagi ….""Sekarang? Berarti dulu kalian berhubungan?" Steven mengerutkan kening, tatapan matanya makin dalam karena penasaran dan curiga.Ucapan Nyonya Larasati benar-b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status