Share

Bab 317

Penulis: Celine
"Mana mungkin." Padahal tadi hatiku sudah seperti terperosok masuk ke gua es, sekarang rasanya seperti ada kehangatan yang menyusup masuk pelan-pelan. Rasa kaku di tubuhku perlahan-lahan menghilang. Aku pun tersenyum.

Tidak berkelahi, tetapi hampir saja berkelahi. Mengatakan hal-hal tadi di depan Ardi, hampir menguras habis seluruh energiku.

Lihatlah, suami yang sudah bersamaku selama tiga tahun ini, setelah melihat kejadian yang aku alami, dia tidak menunjukkan sedikit pun kekhawatirannya padaku. Dia hanya menanyakan, kenapa aku menyakiti Zelda.

Perhatiannya terhadapku masih kalah dibanding Rian yang hanya seorang teman saja. Tiga tahun pernikahan kami, hubungan kami malah seperti orang asing.

Aku mengepalkan tangan, tersenyum samar pada Rian. "Nggak apa-apa, aku tahu cara membersihkannya. Sekarang, aku harus pergi memeriksa pasien."

Rian mengerutkan keningnya, dia masih cemas, tetapi aku sudah bergegas pergi.

Setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku baru membersihkan pewarna di tangank
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 322

    Aku tidak tahu kenapa Ardi bisa muncul di pintu bangsal paman.Hubungan Ardi dan paman tidak akur. Tidak ada persahabatan di antara mereka. Lagipula, Ardi tidak pernah bertanya tentang keluargaku, apalagi peduli pada kami. Kurasa dia datang kemari bukan karena peduli.Selain itu, Ardi masih diberhentikan sementara dari pekerjaannya, dia bukanlah dokter yang sedang merawat paman. Dia pun tidak perlu datang untuk memeriksa kondisi pasien.Lalu kenapa dia berada di sini?Aku menatap Ardi dengan ekspresi heran. Kemudian, aku melihat wajah tampan pria itu tampak muram. Bibirnya yang tipis sedang mengerucut rapat, gelombang gelap di matanya yang hitam pun melonjak tajam.Sepertinya Ardi sedang dalam suasana hati yang buruk. Aku baru menyadarinya sekarang. 'Sejak kapan Ardi muncul di luar bangsal pamanku?'Apakah dia mendengar sesuatu atau sudah melihat sesuatu?Untuk sesaat, aku merasa sedikit bersalah, seperti kucing yang ketahuan mencuri ikan. Saking paniknya, aku sampai tidak bisa memegan

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 321

    Rian datang di saat ini. Dia tersenyum padaku. "Dokter Raisa, sudah kuduga kamu ada di sini."Begitu dia masuk, pamanku tersenyum. "Aromanya sangat harum."Nyonya Larasati juga menyambut Rian dengan antusias, dia tersenyum lebar sampai kerutan di sudut matanya tak tersembunyikan lagi. "Lihatlah dirimu, Rian. Kamu datang saja sudah cukup, untuk apa membawa begitu banyak barang?""Aku tidak membawa banyak, hanya sedikit makanan. Kupikir Bibi telah merawat Paman akhir-akhir ini dan sudah bekerja terlalu keras, jadi Bibi perlu menambah gizi." Rian sudah meletakkan kotak makanan di atas meja. "Aku melihat Bibi menyukai makanan ini sebelumnya, jadi aku membawakan beberapa. Tapi, rasanya tentu tidak bisa dibandingkan dengan bekal buatan Dokter Raisa sendiri. Semoga Bibi suka."Rian tersenyum dan berkata pada paman yang sedang berbaring di tempat tidur, "Paman, akhir-akhir ini Paman hanya boleh makan makanan cair. Paman hanya bisa mencium aroma makanan ini untuk sekarang. Aku akan membawakan l

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 320

    Aku tidak menyangka paman bisa setuju dengan ucapan Nyonya Larasati dan bersedia berterima kasih pada Ardi.Padahal, selama ini kesan paman terhadap Ardi sangat tidak baik. Mereka bahkan pernah bertengkar dan tidak akur. Paman tidak menyukai Ardi. Kenapa tiba-tiba dia mau berterima kasih?"Tadi ibumu sudah cerita. Aku sudah dioperasi tiga kali, dirawat di ruang ICU beberapa hari, baru sekarang bisa pindah ke kamar biasa. Operasiku pasti sulit. Seorang dokter ahli besar seperti dia bersedia mengoperasiku, ini adalah kebaikan hatinya. Dulu kami memang tidak akur, tapi kita harus bisa bedakan masalah. Dia sudah membantu kita, kita harus berterima kasih padanya." Suara paman masih lemah, tetapi karena sifatnya yang tidak sabar, dia langsung bicara panjang lebar sampai akhirnya dia terbatuk-batuk.Nyonya Larasati buru-buru menepuk-nepuk punggung paman sambil menambahkan, "Benar kata pamanmu, keluarga kita selalu bisa membedakan antara dendam dan kebaikan. Kalau ada yang berjasa, harus kita

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 319

    Makanan ini seharusnya untuk Zelda. Hanya saja, mungkin Zelda sudah makan, jadi tidak bisa menghabiskannya. Akhirnya Ardi pun memberikan sisa makanan ini pada Nyonya Larasati.Logika ini jauh lebih masuk akal.Ardi tidak mungkin sengaja mengantar makanan untuk Nyonya Larasati. Dari awal, makanan ini bukan untuk Nyonya Larasati. Nyonya Larasati hanya mendapat makanan sisa saja.Selain itu, alasan kenapa Ardi mau mengoperasi paman, sepenuhnya hanya karena transaksi kami. Tidak ada sedikit rasa peduli di dalamnya.Hatiku seperti ditusuk ribuan jarum. Sakitnya begitu hebat sampai aku tidak tahu bagian mana yang harus aku tahan.Tidak peduli bagaimana aku menahan rasa sakit itu, pasti akan terus terasa di dalam hatiku.Aku mencintai Ardi selama delapan tahun. Selama tiga tahun pernikahan kami, aku merawatnya dengan sangat baik, bahkan sampai mengantarkan makanan ke rumah sakit. Aku mencintainya sampai terlihat sangat menyedihkan. Aku tidak pernah berharap suatu hari nanti dia akan membalas

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 318

    Ardi mengantar makanan untuk Nyonya Larasati?Tidak hanya mengantar makan siang, tetapi juga bubur di pagi hari?Informasi yang diberikan Nyonya Larasati ini benar-benar membuatku kebingungan, sampai-sampai aku bertanya dengan nada tidak percaya, "Bu, kamu nggak salah?"Bagaimana mungkin Ardi melakukannya?Dari tadi malam sampai pagi ini, hubungan kami bahkan tidak bisa dikatakan hanya dengan "tidak menyenangkan" saja. Aku masih ingat bagaimana dia menghinaku di depan Zelda, orang yang sangat dimanjakannya itu.Bagaimana mungkin Ardi masih mau mengantar makanan untuk Nyonya Larasati?"Dia yang menyerahkan langsung padaku, mana mungkin Ibu bisa salah? Ibumu ini masih muda, belum pikun. Lagipula wajah menantuku itu sangat tampan, mau salah lihat juga susah," kata Nyonya Larasati sambil menghela napas, lalu berhenti sejenak. "Hanya saja, aku melihat raut wajahnya sedang tidak baik, sepertinya dia lagi nggak senang. Coba kamu cerita, tadi malam bagaimana caramu membujuk dia?"Nyonya Larasa

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 317

    "Mana mungkin." Padahal tadi hatiku sudah seperti terperosok masuk ke gua es, sekarang rasanya seperti ada kehangatan yang menyusup masuk pelan-pelan. Rasa kaku di tubuhku perlahan-lahan menghilang. Aku pun tersenyum.Tidak berkelahi, tetapi hampir saja berkelahi. Mengatakan hal-hal tadi di depan Ardi, hampir menguras habis seluruh energiku.Lihatlah, suami yang sudah bersamaku selama tiga tahun ini, setelah melihat kejadian yang aku alami, dia tidak menunjukkan sedikit pun kekhawatirannya padaku. Dia hanya menanyakan, kenapa aku menyakiti Zelda.Perhatiannya terhadapku masih kalah dibanding Rian yang hanya seorang teman saja. Tiga tahun pernikahan kami, hubungan kami malah seperti orang asing.Aku mengepalkan tangan, tersenyum samar pada Rian. "Nggak apa-apa, aku tahu cara membersihkannya. Sekarang, aku harus pergi memeriksa pasien."Rian mengerutkan keningnya, dia masih cemas, tetapi aku sudah bergegas pergi.Setelah menyelesaikan pekerjaanku, aku baru membersihkan pewarna di tangank

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status