Share

Bab 404

Penulis: Celine
Aku merasa puas dengan isi perjanjian perceraian yang diajukan ibu mertua. Tidak ada sengketa properti ataupun klausul yang tidak masuk akal, jadi aku menandatanganinya tanpa ragu.

Namun, aku khawatir apakah itu akan efektif.

Lagipula, Ardi tidak ingin aku bisa memengaruhi orang yang dicintainya ataupun masa depan hubungan mereka, jadi aku khawatir apakah dia bersedia menandatangani surat ini.

"Jangan khawatir. Aku bisa mengurusnya. Tambahkan saja sidik jarimu di atasnya." Nada bicara ibu mertua berubah lagi menjadi dingin. Dia mengerutkan alisnya dan mendesakku lagi.

Meskipun aku tidak tahu cara apa yang digunakan ibu mertua untuk menghadapi Ardi, dia tampak begitu percaya diri sampai bilang aku tidak perlu khawatir. Aku pun merasa lega.

Aku menambahkan sidik jariku di atas surat tersebut.

Ibu mertua mengambil dokumen yang ada di depanku, lalu memeriksa tanda tangan dan sidik jariku dengan saksama. Dia mengangguk puas. Sambil mengumpulkan barang-barangnya, dia menatap mataku. "Meskipu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 410

    Seseorang menangkap lenganku tepat pada waktunya.Aku memaksakan berdiri tegak sambil berpegangan pada dinding di sampingku, aku langsung berkata, "Terima kasih."Setelah berurusan dengan ibu mertuaku, lalu dengan Jessy dan Zelda, aku benar-benar kehabisan tenaga. Kepalaku bahkan terasa pening, aku hanya bisa secara samar-samar melihat pria jangkung di depanku.Namun sesaat kemudian, pria itu memanggil namaku dengan ekspresi agak terkejut, "Dokter Raisa, apakah itu kamu? Kebetulan sekali! Ternyata kamu juga di sini. Kamu terlihat kurang sehat. Apakah kamu demam?"Suara itu terdengar agak asing, sepertinya dia bukan rekan kerja yang datang bersama untuk membangun hubungan tim hari ini. Akan tetapi, karena dia memanggilku Dokter Raisa, seharusnya dia seseorang yang kukenal.Aku mendongak, lalu menyipitkan mata dan mencoba mengenali wajah di hadapanku. Aku dengan mudah mengenali pria ini. "Dokter Steven?"Penglihatanku kurang jelas saat ini, tetapi wajah di hadapanku sangat mencolok, memb

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 409

    Setelah aku meninggalkan Keluarga Wijaya, gadis kecil itu seharusnya bisa segera bergabung dengan mereka.Zelda menjadi makin malu, pipinya memerah. Dia tak kuasa menahan diri dan berbisik, "Kak Raisa, lalu, apa yang dikatakan Nyonya Yuliana?"Dia menanyakan kesan dan sikap ibu mertua terhadapnya.Sepertinya, meskipun gadis kecil itu terus mengatakan kalau dia tidak berkencan dengan Ardi, dia sebenarnya sudah siap secara mental untuk menikah ke dalam Keluarga Wijaya."Nyonya Yuliana sudah sangat menyukai Dokter Zelda. Setelah mengenalmu secara lebih mendalam, dia tentu saja makin menyukaimu." Aku tersenyum, tetapi kemudian mengganti topik. "Tapi, dia mengingatkanku sebelum pergi.""Apa?" Telinga gadis kecil itu memerah, dia menatapku dengan penuh harapan."Dia bilang, dia berharap aku bisa merahasiakan kedatangannya. Dia mungkin tidak ingin Dokter Ardi tahu," kataku sambil menatap Zelda sambil tersenyum.Jessy seakan memahami perkataanku. "Ya, Dokter Ardi bahkan belum membawamu menemui

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 408

    Kafe ini cukup besar, tetapi pada jam segini, tidak banyak pelanggan di dalam sini.Aku mengamati seluruh isi kafe, tetapi tidak menemukan Ardi. Sepertinya dia tidak menemani kekasihnya kemari untuk membeli kopi.Aku diam-diam menghela napas lega, tetapi kemudian aku mendengar suara Zelda yang bertanya, "Jessy, mungkinkah kamu sudah salah lihat? Kenapa Kak Raisa bisa duduk bersama Nyonya Yuliana? Kak Raisa dan Kak Ardi hanyalah rekan kerja, tidak lebih. Kak Raisa bahkan tidak mengenal Nyonya Yuliana."Sepertinya aku juga tidak bisa tenang. Gadis itu jelas-jelas telah mencamkan kata-kata Jessy dan mulai meragukanku lagi."Zelda, apakah kamu masih tidak percaya dengan apa yang kulihat? Aku melihat dengan jelas sosok itu tadi adalah Nyonya Yuliana, yang duduk di hadapannya. Sayang sekali aku datang agak terlambat. Kalau tidak, aku pasti tahu persis apa yang dia katakan pada Nyonya Yuliana." Suara Jessy menjadi makin keras lagi."Benarkah, Kak Raisa? Kamu benar-benar bertemu Nyonya Yuliana

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 407

    Meskipun Ardi dan aku telah sampai pada tahap perceraian, aku tetap tidak ingin membiarkan orang lain memanfaatkan aku untuk mengganggu Ardi.Ardi mungkin tidak bisa dianggap sebagai suami yang baik selama pernikahan kami, tetapi dia tidak diragukan lagi seorang dokter yang hebat dalam pekerjaannya. Tak hanya keterampilan medisnya yang luar biasa, jas putihnya juga tampak sangat bersih. Dia selalu memerhatikan semua penelitian medis secara lebih mendalam dan tidak pernah terlibat dalam konflik tempat kerja untuk keuntungan pribadi. Seorang dokter yang baik seperti dia memang pantas dihormati dan dihargai.Aku tidak akan membiarkan dia difitnah lagi, aku juga tidak akan membiarkan dokter sebaik dia dijebak begitu saja.Jadi, aku harus berhenti berjalan dan menjelaskan baik-baik pada Jessy, "Tapi, aku juga bisa memberitahumu dengan jelas kalau Dokter Ardi dan aku tidak memiliki hubungan apa pun. Mengenai kunjungan Nyonya Yuliana, itu karena dia harus mengurus suatu hal. Aku tahu Bu Jessy

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 406

    Di depanku, Jessy menatapku dengan tatapan penuh menilai dan curiga. Melihat aku memerhatikannya, dia melengkungkan bibirnya sampai membentuk senyuman yang aneh.Aku begitu tidak fokus, sampai bahkan tidak menyadari ketika Jessy duduk di depanku."Bu Jessy, apakah kamu kemari untuk minum kopi juga?" Aku menenangkan diri, lalu berbicara dengan tenang dan alami. Aku sudah berinisiatif menyapanya, tetapi dia tidak menjawabku. Aku berdiri dan hendak pergi. "Aku pergi dulu."Jessy itu suka bergosip dan membuat onar. Aku harus menjauh darinya.Namun, saat aku berdiri, Jessy tiba-tiba mencondongkan tubuh ke depan, dia menatap wajahku dan berkata tanpa pikir panjang, "Dokter Raisa, apakah kamu takut aku menyadari sesuatu, sampai kamu begitu waspada dan pergi terburu-buru?"Dia biasanya selalu berisik dan menyebalkan. Akan tetapi kali ini, suaranya lembut. Matanya menatapku dengan ekspresi yang sangat tidak asing.Wajah yang bersemangat karena ingin bergosip.Jessy sering menatapku seperti itu.

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 405

    Namun, meskipun ibu mertua ingin menyalahkan aku atas hal ini, itu tidak akan berpengaruh padaku. Setelah cerai, satu-satunya ancaman yang bisa dia berikan padaku hanyalah biaya pengobatan ayahku.Aku tidak berniat untuk terus bergantung pada mereka dalam hal ini. Pertama, Rian telah membantuku, jadi aku tidak perlu mengkhawatirkan hal ini untuk sekarang. Kedua, aku sudah menuliskan surat utang pada Ardi, aku memang sudah seharusnya membayar uang ini kembali.Jadi, meskipun ibu mertua ingin menggunakan ini untuk mengancamku, itu tidak akan berpengaruh apa pun terhadapku.Ibu mertua sangat senang dengan sikapku. Dia meletakkan cangkir kopinya, lalu menyeka bibirnya dengan anggun dan menatapku. Tatapan agresif dan penuh ancaman itu akhirnya memudar dari wajahnya. Akan tetapi, dia masih tampak sedikit sombong dan menyindirku, "Kamu sudah menjadi menantuku selama tiga tahun, hari ini akhirnya kamu bisa melakukan sesuatu yang memuaskanku. Mulai sekarang, kita akan menjadi orang asing. Aku m

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status