Share

Bab 774

Author: Celine
Pengakuan Ardi ini berubah menjadi penyangkalan.

Dia mengatakan dia memang melakukan beberapa pengaturan untukku, tetapi menyangkal bahwa dia menggunakan jalur belakang.

Aku mengerutkan kening, ingin bertanya dengan lebih mendetail dan jelas, "Lalu, bagaimana kamu tahu kalau aku menginginkannya?"

"Karena ...." Ardi hanya sempat mengucapkan satu kata ini, sebelum ucapannya terputus oleh dering telepon.

Dia menunduk untuk melirik layar ponselnya, mengerutkan kening, lalu menutup teleponnya.

Namun, telepon segera berdering lagi. Kali ini aku melihat nama penelponnya. Ini adalah telepon dari ayah mertuaku.

"Pasti ada hal yang sangat penting kalau dia mencarimu. Cepat angkatlah." Aku mengingatkan Ardi.

Ayah mertuaku sekarang adalah pemimpin Keluarga Wijaya, juga ketua dewan direksi Grup Wijaya. Biasanya dia sangat sibuk dengan urusan kantor, jarang berada di rumah.

Pasti ada urusan mendesak yang ingin dia bicarakan dengan Ardi jika menelepon di saat seperti ini. Jika tidak, dia tidak akan m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 777

    "Haha, saat itu dia tidak mau mengakuinya. Dia mengatakan kalau dia melakukan itu untuk melatihmu. Katanya, meskipun dia membuat pengecualian dengan menambah satu kuota demi kamu, semua yang bisa masuk ke Mogowa adalah orang-orang elit, jadi kamu tidak boleh tertinggal, harus dilatih untuk memiliki kemampuan yang lebih baik. Setelah itu aku tidak bertanya lagi kenapa dia begitu galak." Pak Roni tertawa lebih keras lagi.Untuk melatihku?Aku tertegun sejenak, mengingat kembali beberapa kali tegurannya di ruang operasi, lalu aku menyadari apa yang sedang terjadi.Tampaknya memang benar begitu.Sebenarnya setiap kali Ardi memarahiku, alasan mendasarnya bukan untuk membela Zelda, tetapi karena kemampuanku yang kurang.Dia langsung menunjukkannya saat aku terlambat saat wawancara.Dia juga menunjukkan rasa takutku selama operasi.Bahkan fakta aku tidak bisa mengkoordinasikan pekerjaan dengan baik pun dia tunjukkan.Aku selalu mengira Ardi sengaja menargetkanku, tetapi sekarang jika dipikir

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 776

    Ternyata begitu.Hatiku menjadi tenang dan rileks.Aku tidak masuk melalui koneksi. Tindakan Ardi dan Pak Roni juga bukan untuk memberiku perlakuan khusus.Aku masuk ke Mogowa berdasarkan kemampuanku sendiri. Semuanya berjalan dengan adil, transparan, serta sesuai prosedur."Tapi memang terjadi sedikit insiden kecil dalam prosesnya." Seolah teringat sesuatu di masa lalu, Pak Roni bahkan terlihat sedikit bersemangat. Dia tersenyum sambil menyebutkan sebuah detail lagi."Meskipun aku tidak mengetahui hubunganmu dengan Pak Ardi pada saat itu, aku bisa melihat kalau kalian saling mengenal, bahkan hubungan kalian lebih dekat daripada hubungan Pak Ardi dengan juniornya, Zelda. Aku bahkan bertanya padanya. Kalau dia memang begitu memikirkan dirimu, kenapa tidak menempatkanmu di departemen bedah saraf, lalu menaruh Zelda di departemen anestesi. Coba tebak apa yang dia katakan?""Apa yang dia katakan?" Hatiku tanpa sadar berdetak kencang.Aku tidak menyangka mata Pak Roni begitu tajam. Pada saa

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 775

    "Pak Roni, jangan menggodaku. Aku ini hanya dokter magang yang baru bekerja kurang dari enam bulan di sini. Pengalamanku sama sekali tidak cukup," balasku sambil tersenyum."Tidak apa-apa. Kalau tahun ini tidak berhasil, masih ada tahun depan. Dengan bakat dan ketekunanmu, suatu hari nanti kamu pasti bisa duduk di posisi ini." Pak Roni tertawa terbahak-bahak sembari menepuk bahuku.Aku ikut tertawa. "Mendengar kata-kata Pak Roni, aku akan berusaha lebih keras. Aku akan berusaha mencapai posisi ini secepatnya."Sebenarnya, jalan yang harus ditempuh dari dokter magang sampai menjadi wakil departemen masih sangat panjang. Satu atau dua tahun pasti tidak akan cukup. Aku masih membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengasah diri."Itu sangat bagus. Kalau begitu, aku akan menunggumu," kata Pak Roni dengan sopan, lalu dia bersiap berbalik untuk pergi.Ketika menatap punggungnya, hatiku sedikit tergerak. Kemudian, tiba-tiba aku membuka mulut untuk memanggilnya lagi, "Pak Roni.""Ada apa?" Pa

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 774

    Pengakuan Ardi ini berubah menjadi penyangkalan.Dia mengatakan dia memang melakukan beberapa pengaturan untukku, tetapi menyangkal bahwa dia menggunakan jalur belakang.Aku mengerutkan kening, ingin bertanya dengan lebih mendetail dan jelas, "Lalu, bagaimana kamu tahu kalau aku menginginkannya?""Karena ...." Ardi hanya sempat mengucapkan satu kata ini, sebelum ucapannya terputus oleh dering telepon.Dia menunduk untuk melirik layar ponselnya, mengerutkan kening, lalu menutup teleponnya.Namun, telepon segera berdering lagi. Kali ini aku melihat nama penelponnya. Ini adalah telepon dari ayah mertuaku."Pasti ada hal yang sangat penting kalau dia mencarimu. Cepat angkatlah." Aku mengingatkan Ardi.Ayah mertuaku sekarang adalah pemimpin Keluarga Wijaya, juga ketua dewan direksi Grup Wijaya. Biasanya dia sangat sibuk dengan urusan kantor, jarang berada di rumah.Pasti ada urusan mendesak yang ingin dia bicarakan dengan Ardi jika menelepon di saat seperti ini. Jika tidak, dia tidak akan m

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 773

    [Kenapa kamu tidak ada di belakang? Ke mana kamu pergi?][Raisa, jangan membuatku gila.]Ketika melihat pesan-pesan ini, aku tidak bisa menahan diri untuk menghela napas. Apa ini benar-benar Ardi? Kenapa dia jadi makin kekanak-kanakan?Aku tidak boleh membuatnya terlalu khawatir. Aku segera membalas pesannya: [Aku tidak pergi keluar. Aku ada di ruang perawatan Talia untuk menemaninya sebentar. Sebentar lagi aku akan kembali, tunggu aku sebentar. Kebetulan ada yang perlu aku bicarakan denganmu."Indikator "sedang mengetik" di atas kotak obrolan menghilang. Sepertinya Ardi sudah kembali tenang.Aku menutup WhatsApp, tetapi aku tanpa sengaja membuka kalenderku. Ketika melihat tanggal di sana, aku merasa sedikit terkejut.Ternyata hari ini adalah hari terakhir di tahun ini.Waktu berlalu begitu cepat. Besok adalah tahun yang baru.Tahun baru akan tiba. Aku bertanya-tanya apakah kami akan memiliki awal dan perkembangan baru.Di tempat tidur, Talia sudah tertidur lelap, napasnya panjang dan

  • Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek   Bab 772

    "Dia .... Aku juga tidak tahu." Aku berpikir sejenak, lalu akhirnya memilih untuk menjawab seperti itu.Kondisi Talia sekarang sangat buruk.Meskipun dia selalu mengeluh tidak ingin dikekang, ingin melarikan diri dari Keluarga Tanadi, ingin menjalani kehidupan yang benar-benar bebas.Namun, bukan berarti dia rela kehilangan kontak dengan semua keluarganya.Kejatuhan Keluarga Tanadi terjadi terlalu cepat. Tommy juga melarikan diri dengan begitu cepat. Pria itu benar-benar kejam, bahkan tidak membiarkan Bibi Paula menghubungi putrinya.Bibi Paula tidak bisa dihubungi, begitu pula dengan Steven. Bagi Talia, sekarang rasa takutnya akan kesepian sudah mengalahkan kerinduannya akan kebebasan.Dia sedang berada dalam kondisi yang tidak aman. Jika aku memberitahunya yang sebenarnya, Talia mungkin tidak akan mampu menerimanya.Jadi, aku memilih untuk menyembunyikan kebenarannya. "Lia, kamu jangan takut. Kamu adalah Ratu Lia. Masih ada aku di sampingmu. Jangan takut, biar aku mengantarmu kembali

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status