Share

Aku Si Wanita Simpanan
Aku Si Wanita Simpanan
Author: Angelina

Aku Natasyalia

Nama ku Natasyalia, umurku 25 tahun dan aku sudah lulus kuliah jurusan manajemen bisnis di universitas swasta yang ada di Bandung. Ayahku sudah meninggal setahun yang lalu karena serangan jantung, itu semua karena ibuku yang selingkuh dengan laki-laki lainnya menggunakan uang ayah, maka dari situlah usaha kuliner ayah bangkrut. Tetapi ayah meninggalkan uang untukku senilai 1 M. Aku tidak pernah memakai uang ayah, karena aku ingin terbiasa hidup mandiri sederhana dengan aku apa adanya dan dan dengan apa yang aku miliki sendiri. Aku sangat menyayangi ayah dan ibu tapi perasaanku sama ibu sekarang tidak terjalin dengan baik.  aku bingung aku tidak suka perilaku ibuku tapi mau bagaimana pun juga dia tetap ibuku, tapi aku tidak suka dengan kelakuannya kepada ayah.

Aku sekarang diterima di perusahaan yang ada di Bandung sebagai staff dan aku tinggal di apartemen biasa, bukan apartemen yang super mewah dan mahal, jika aku tinggal di sana mungkin aku tidak bisa makan karena aku tidak sanggup membayarnya, kalaupun aku sanggup aku haru mengeluarkan semua gajiku untuk di bayarkan ke apartemen mewah, aku mah jadi seadanya saja aku mah asalkan tidurku nyenyak.

Hari ini adalah hari pertamaku bekerja aku bangun pagi lebih awal dari biasanya nya karena aku tidak ingin terlambat dalam kerja pertamaku. Kebetulan juga ternyata sahabatku Bunga, juga bekerja di perusahaan yang sama dan posisi yang sama, ini pekerjaan yang mungkin mudah bagiku karena segala sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin. Kalau kita bekerja dengan benar dan tim dengan baik tentu akan memudahkan kita.

Aku pergi ke kantor menggunakan kan angkutan umum, karena aku tidak punya motor apalagi mobil mewah, tapi aku mampu saja membeli itu semua dengan uang ayah di berikan ayahnya, tapi tidak dengan uangku, karena aku tidak ingin menghabiskan uang dengan sesuatu yang belum benar-benar di butuhkan.

"Tasya sini." Bunga memanggil. Aku segera menghampiri Bunga karena aku akan naik angkot juga bersamanya.

"Apa hari pertama aku bekerja tidak akan terlambat ya Dinda?" tanyaku pada Bunga sambil duduk di kursi angkot, karena Bunga sudah seminggu bekerja di perusahaan Anggrek beauty.

"Tenang aja Tasya, pemilik perusahaan hanya datang dua kali seminggu kok, jadi kamu jangan terlalu panik okay."

"Oke syukurlah, semoga saja pemilik perusahaan tidak datang hari ini ya."

Setelah mereka banyak berbincang-bincang tidak terasa mereka sudah sampai di perusahaan, dan Akupun datang tepat waktu, ternyata ini perusahaan besar dan para artis selalu memakai kecantikan dari perusahaan ini. Aku sangat senang sekali dia bersyukur bisa bekerja disini, karyawan disini juga semuanya sangat ramah tamah.

Tidak terasa sekarang sudah sore, Aku dan Bunga segera pulang, setelah di halte kita berpisah, karena emang apartemen kita berbeda, sebelum ke apartemen. Aku pergi ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli sesuatu yang harus dimasak nanti setelah sampai di apartemen, setelah membeli semuanya. kok tiba-tiba ponselku berdering dan itu ternyata pesan dari ibu.

"Jangan lupa makan." Aku terus melihat ponselnya tanpa melihat lurus ke depan, Aku bingung kenapa tiba-tiba ibuku mengirimkan pesan, dari dulu ibuku belum pernah perhatian kepadanya tapi.. BRUKKK.. Aku tidak sengaja menabrak laki-laki, dan dia terjatuh.

"Apa Anda baik-baik saja? Maafkan saya," ucapku kepada laki-laki yang barusan Di tabrak, aku melihat ke tangan dan kakinya, dan terlihat sedikit darah di tangannya, dan aku mengangkat wajahnya melihat laki-laki itu ternyata dia sangat tampan.

"Saya baik-baik saja." jawab laki-laki itu. Aku memujinya dalam hati dia bukan hanya sangat tampan, dia juga sangat cool meskipun dia terlihat dingin.

"Apa Anda bisa ikut ke apartemen saya? Anda harus saya segera obati, karena takutnya nanti infeksi dan juga ini memang karena salah saya," ucapku.

"Baiklah," jawab laki-laki itu.

Untung saja laki-laki itu tidak marah dan tidak menolak ajakanku, ucapku dalam hati. Laki-laki itu hanya berjalan di sampingku, setelah sampai di apartemen, aku mempersilakan dia duduk di ruang tamu dan aku segera mengambil kotak P3K, dan setelah mengambilnya, dilihat ada kemeja yang dipakai laki-laki itu sudah digulung kesiku, oh Tuhan kenapa dia sangat tampan sekali, ucapku dalam hati dan sambil berjalan ke arah lelaki itu segera menghampiriku, dan mengobati lukanya.

"Maafkan saya, gara-gara saya kemeja Anda ada bercak darah," ucapku sambil merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, nama kamu siapa?" tanya laki-laki itu.

Yang dari tadi Aku duduk di bawah dan sekarang duduk di kursi sejajar dan berdampingan dengannya.

"Nama saya, Natasya," jawabku sambil masih mengobati luka laki-laki itu.

"Kamu sendiri di sini?" tanya laki-laki itu.

"Ya begitulah, apa Anda sudah makan? saya bisa memasak untuk Anda itung-itung saya membalas kesalahan saya pada anda."

"Nama saya Ardan, jika kamu bisa memasak, silahkan apa salahnya," Ardan menatapku dan tersenyum, begitu manis laki-laki itu, sekarang sudah malam, Aku segera pergi ke dapur untuk mempersiapkan makan malam pertamanya dengan seorang laki-laki, yang baru saja aku kenal, Aku membuat cumi balado, karena tadi  hanya membeli cumi setelah cumi balado matang, dan aku segera menghampiri arga di meja makan,

"Apa kamu bisa makan dengan keadaan tanganmu seperti itu?" tanyaku karena aku merasa kasihan kepada ardan.

"Sepertinya kamu harus menyuapiku Tasya," kenapa hatiku berdebar seperti ini? Bahkan kita baru saja bertemu tadi sore, dan kenapa kau hati? Bahkan tidak mengucapkan kata-kata romantis, dia hanya terlihat tampan dan keren bagiku, ucapku dalam hati.

"Baiklah," jawabku.

Setelah makan Ardan akan pergi, karena ini sudah terlalu larut malam. Aku mengantarkan Ardan ke pintu depan apartemen

"Tasya?"

"Iya Ardan?""Bisakah kita bertemu lagi?"

Apa? Kenapa  berbicara seperti itu, jika kalian tanya keadaan hati dan jantungku baik baik saja, sudah pasti mereka tidak baik baik saja.

"Aku harap seperti itu," jawabanku.

"Sampai ketemu lagi Tasya," aku tidak menjawab perkataan Arga, dan barusan dia mengusap rambut belakangku, kenapa dengan arga? Aku hanya bisa tersenyum malu dan pipinya yang merah merona dan menatap mata Ardan yang hitam pekat.

Sungguh aku sangat menginginkan laki-laki dewasa, bukan laki-laki bau kencur, karena menurutku laki-laki dewasa bisa menuntun ku berjalan ber iringan, apakah ini takdir tuhan yang selama ini aku harapkan?.lirihku sambil melihat Ardan pergi berjalan pulang.

Setelah Ardan pergi, entah kenapa sekarang aku  tidak bisa tidur karena selalu memikirkan kejadian tadi dan yang ada di pikirannya sekarang hanya arga, bukan ingin tidur, tapi mengingat besok aku harus pergi bekerja, dengan susah payah dia tidur.

jika setiap malam aku harus seperti ini mungkin besok malam aku harus membeli obat tidur supaya aku bisa cepat tidur, ucapku dan tidak lama akupun terlelap.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status