Share

ITU BUKAN URUSANMU!

Sekarang sudah pagi, dan Aku ternyata cuma bisa tidur 4 jam. Tapi bagiku itu sudah cukup kok, seperti biasa, Aku melakukan ritual pagi, tapi sekarang ada yang berbeda Aku sedikit mengoles make up di wajah, dan mengikat rambut, dan juga poni yang dibiarkan begitu saja, setelah semua beres, Aku langsung keluar dari apartemen karena takut ketinggalan angkutan umum bersama bunga, sekarang mereka sudah menaiki angkot, kalian harus tahu, bahwa bunga itu orang yang tidak bisa berhenti bercerita ketika mereka sedang bersama dan tidak ada kegiatan.

"Tasya apa kamu tahu brand ambassador di perusahaan kita?" tanya Bunga. 

"Aku baru bekerja kemarin bunga, ya aku tidak tahu lah Bung," jawabku.

"Sekarang aku kasih tahu oke? Apa kau tahu dengan Anggi Sarasvati?"

"Artis? ohh ya Aku pernah melihatnya di TV," jawabku.

"Iya dia kok Aku bahkan pernah melihatnya langsung Tasya, dia begitu cantik sekali dan sempurna," ucap Bunga.

"Apakah dia sudah menikah?" Tanyaku.

"Sepertinya yang aku tahu sih dia sudah menikah dengan pemilik perusahaan kita, makanya dia menjadi brand ambassador di perusahaan kita," jawab aku dan bunga sambil mengangguk ngangguk kepalanya.

"Sudah berapa lama dia menikah?"

"Dia udah menikah hampir 3 tahun kurang lebih kayaknya sih, tapi sayang, dia belum punya anak,"

"Berarti dia masih punya kekurangan."

"Oh iya iya, padahal tujuan mereka ingin mempunyai momongan yang sangat lucu."

"Dan aku akan mendapatkan yang lucu itu,"

Bunga tertawa terbahak-bahak dan aku, saking banyaknya pembicaraan, tidak terasa kita sudah sampai di perusahaan, dan pak satpam menyapa dengan ramah.

"Selamat pagi Bu," ucap pak satpam sambil membungkukan sedikit badannya.

"Pagi pak," jawab mereka berdua bersamaan.

"Pemilik perusahaan hari ini akan datang Bu."

"Oh ya pak?" jawab bunga yang antusias, dan pak satpam hanya tersenyum.

"Kenapa kamu begitu semangat bunga?" tanyaku ,karena ia merasa aneh, setelah pak satpam memberitahu bahwa pemilik perusahaan akan datang, bunga begitu bersemangat.

"Karena kata karyawan yang lainnya, pemilik perusahaan sekaligus suami Isyana itu sangatlah tampan sekali Tasya."

"Yahhhh tapi sayang bung, aku tidak bisa menyaksikan ketampanan bos kita, karena aku masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini juga"

Aku dan bunga sudah masuk ke kantor dan segera menemui manajer perusahaan untuk menanyakan apa saja pekerjaan yang harus di selesaikan hari ini.

"Tasya hari ini hari kedua kamu, dan saya minta kamu untuk menuliskan berapa persen kemajuan penjualan produk ini, dan tolong kamu antarkan produk ke komplek perumahan elit, karena berhubung sales perusahaan ini sedang tidak bisa datang."

"Baik Bu akan saya antarkan," jawabku. Dan Aku segera mengantarkan produk tersebut ,setelah sampai , Aku segera menghampiri pintu rumah tersebut." Permisi," Ucapku sambil memencet bel yang ada di rumah tersebut, dan tak lama ada seorang yang membukakan pintu tersebut.

"Iya silahkan, dari Anggrek beauty kan?" 

"Iya Bu." 

Dan Aku dipersilahkan untuk masuk ke rumahnya, terlihat sepertinya ini ibu-ibu sosialita, ibu tersebut segera pergi ke kamarnya, mungkin untuk mengambil uangnya. Dan setelah dia memberikan uang, Aku segera pamit dan pergi karena aku tidak punya kendaraan, jadi terpaksa aku jalan kaki untuk menemukan akutan umum tapi ini sudah waktunya makan siang, Aku ingin segera sampai di kantornya, tapi tiba-tiba mobil yang berlawanan arah dengannya berhenti tiba-tiba di depanku, Aku menghiraukan mobil tersebut dan terus melanjutkan jalannya menjauhi mobil tersebut,  tiba-tiba ada suara yang memanggilku dengan halus, dan cool, aku segera membalikkan badanku, dan ternyata itu Ardan, laki-laki yang Aku pikirkan semalaman tadi.

"Hai Ardan," sapaku dengan senyuman.

"Kenapa kamu jalan kaki hm?" tanya Ardan.

"Emm aku barusan baru mengantarkan produk dari perusahaan untuk pelanggan," jawabku.

"Kamu kerja di mana?" Dia menatapku dengan lekat,dan tidak melakukan apa-apa jadi sekarang posisiku gugup sekali.

"Anggrek beauty," jawabku.

"Aku akan mengantarmu pulang," Ardan berbicara dengan nada datar.

"Ke kantor?" tanyaku.

"Apartemenmu." Belum sempat Aku menjawab Ardan sudah menggenggam tanganku, aku hanya bisa mengikuti langkahnya tanpa ada penolakan sedikitpun, setelah cukup lama aku berdiam sepanjang jalan di dalam mobil, Aku baru sadar bahwa arah ini bukan ke apartemenku.

"Ardan aku harus kerja," ucapku sambil menatap wajah Ardan yang sedang fokus menyetir.

"Kau sudah capek Tasya," ucap Ardan tanpa  menoleh ke arahku.

"Aku baru saja bekerja 2 hari Ardan, lebih tepatnya satu hari setengah, bagaimana kalau aku dipecat gara gara baru saja kerja 1 hari setengah sudah berani kabur?" Grutuku kesall karena bisa-bisanya Arga membawa aku pulang pada saat jam kerja, padahal aku ingin kembali ke kantor untuk melanjutkan kerjaku.

Ardan tidak menjawab, tapi Ardan malah mengambil ponselnya dan menekan layar ponsel itu, sepertinya dia akan memanggil seseorang, dan ternyata benar.

"Apakah karyawan Anggrek Beauty ada yang namanya Natasyalia?" tanya Ardan kepada seseorang yang ia telpon.

"...." jawab penelpon yang tidak kedengaran olehku

"fyuhhh siapa yang di telpon ardan ya," tanyaku dalam hati.

"Dia tidak bisa melanjutkan kerjanya, aku yang bertanggung jawab semuanya," ucap Ardan dengan muka datar dan nada yang tegas.

Dan Ardan meletakkan kembali ponselnya,lalu kembali fokus mengemudi. Tasya bingung, kenapa dia bisa seenaknya saja begitu.

"Turunkan Aku disini," ucap Tasya sambil membuka sabuk pengaman yang Tasya pakai.

"Kenapa?" jawabnya yang menatapku sekilas, dan kembali lagi ke arah depan.

"Aku harus bekerja Ardan," ucapku dengan wajah memelas supaya ia mengabulkan keinginanku.

"Kau harus istirahat," ucap Ardan dengan datar membuat aku emosi melihatnya.

"Jangan mengatur urusanku Ardan, bahkan kita saja baru bertemu kemarin sore," ucapku dengan nada sedikit tinggi.

"Dengan pertemuan kemarin yang sekilas, aku sudah mengatur urusanmu," ucap Ardan. 

"Dan urusanku ku bukan urusanmu Ardan," ucapku.

Tiba-tiba mobil Ardan menepi dan berhenti, lalu ardan menatapku dengan lekat, sungguh jantungnya sekarang sedang berdetak.

"Mulai sekarang urusanmu, urusanku juga Tasya," uap Ardan

Lalu dia mengambil ponselku yang tadi hanya ku pegang, dan dia menekan menekan layar ponselku.

"Ini no aku Tasya, jika kamu membutuhkanku, Aku akan segera menghampirimu." 

Pernyataan Ardan membuat Aku berbunga-bunga tapi juga membuat dia bingung. Aku sangat bingung apa yang di maksud ucapan Ardan? apakah dia menyukaiku atau hanya modus saja bagaimana?.

“Ardan sangat membuat aku bingung , tapi apa semua perlakuan Ardan menunjukan dia suka sama aku?

Ardan memang membuat aku sangat bingung, bisa-bisanya aku selalu memikirkan dia dan aku tidak bisa tidur lagi malam ini karena teringat Ardan. Ardan adalah lelaki yang baru aku temui tapi bisa membuatku nyaman,” Gerutuku dalam hati. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status