Share

Anak Siapa

Handi? Bagaimana bisa ia sudah sampai di kota ini juga? Mungkinkah ini memang suatu kebetulan yang lain? Tak bolehkah aku menaruh kecurigaan padanya?

Seorang pelayan datang dan membuatku mengalihkan perhatian. Satu porsi salad kini terhidang di meja. Tentu saja dengan sebotol air mineral.

"Zee? Kamu di sini?"

Tiba-tiba Handi sudah berdiri di depanku, dan tanpa menunggu dipersilakan, lelaki itu duduk.

"Ya. Kamu sendiri, ngapain di sini?"

"Aku ada janji ketemu sama klien untuk pemotretan. Kamu, nginap di sini?"

"Iya. Tadi cari yang dekat aja karena udah malam."

"Ada acara?"

Aku pun menceritakan rencana Mas Zaid menjual rumah kami dan juga keinginannya agar aku datang.

"Sekalian nengok butik juga, sih."

Handi mengangguk dan tersenyum, tapi senyum itu tak menyentuh matanya. Seorang pelayan mengantarkan pesananku.

"Mbak, pesanan saya yang tadi di meja nomor dua, tolong bawa ke sini, ya."

Pelayan perempuan itu mengangguk pada Handi, kemudian berlalu.

"Boleh aku temani makannya?"

"Kamuny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status