Share

Bab 97# Bertemu Kian

Penulis: Ayu novianti
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-30 00:05:00

Musik resepsi masih mengalun pelan saat Natasya kembali duduk di kursinya. Kenan sibuk berbicara sebentar dengan Rival, tapi pandangannya tetap sesekali mengarah pada Natasya.

Baru saja Natasya ingin mengambil minumannya, sebuah suara akrab memanggil dari belakang. “Kak Nat!”

Natasya menoleh, dan matanya langsung membesar, menangkap pandang seseorang. “Kian?” balas Natasya.

Pemuda berwajah cerah itu berjalan cepat melewati kerumunan tamu, senyumnya lebar. Begitu tiba di hadapan Natasya, tanpa ragu ia meraih dan memeluknya erat. Tubuhnya hangat, aroma parfum yang familiar menyeruak, membawa ingatan lama mereka.

Meski sebenarnya, mereka sudah bertemu di pernikahan Laura dan Kevin waktu itu.

“Kak, akhirnya kamu menikah juga,” kata Kian sembari tertawa.

Mendengar itu, Natasya langsung membalas dengan ikut tertawa.

Namun, pelukan dan senyuman itu ternyata mendapat tatapan yang berbeda dari arah lain. Dari sudut matanya, N
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Aku Tidak Menargetkanmu, Tuan!   Bab 98# Perjalanan

    Malam sudah larut ketika resepsi berakhir. Lampu-lampu di area pesta mulai diredupkan, dan musik berhenti mengalun. “Babe, ayo pergi,” kata Kenan sembari menyodorkan tangannya.Natasya yang memang saat itu berdiri di samping Kenan, tidak langsung menyambut uluran tangan pria yang kini sudah berstatus sebagai suaminya itu. Melihat Natasya yang tampak enggan, Kenan akhirnya meraih tangannya, menggiringnya keluar dari area resepsi. Ia tak berkata apa-apa, hanya memberikan senyum tipis pada beberapa keluarga yang masih berdiri di dekat pintu keluar. Di parkiran, sebuah limousine hitam sudah menunggu. Pintu belakang dibuka untuk mereka. Mobil itu bahkan sudah dihias layaknya mobil pengantin baru.Melihat itu, Natasya menatap dengan sedikit kebingungan.“Kita tidak bermalam di sini?” tanya Natasya memastikan.Mendengar itu, Kenan langsung menggelengkan kepala sebagai jawaban. Saat itu juga, keluarga mereka mulai

  • Aku Tidak Menargetkanmu, Tuan!   Bab 97# Bertemu Kian

    Musik resepsi masih mengalun pelan saat Natasya kembali duduk di kursinya. Kenan sibuk berbicara sebentar dengan Rival, tapi pandangannya tetap sesekali mengarah pada Natasya. Baru saja Natasya ingin mengambil minumannya, sebuah suara akrab memanggil dari belakang. “Kak Nat!” Natasya menoleh, dan matanya langsung membesar, menangkap pandang seseorang. “Kian?” balas Natasya. Pemuda berwajah cerah itu berjalan cepat melewati kerumunan tamu, senyumnya lebar. Begitu tiba di hadapan Natasya, tanpa ragu ia meraih dan memeluknya erat. Tubuhnya hangat, aroma parfum yang familiar menyeruak, membawa ingatan lama mereka.Meski sebenarnya, mereka sudah bertemu di pernikahan Laura dan Kevin waktu itu.“Kak, akhirnya kamu menikah juga,” kata Kian sembari tertawa.Mendengar itu, Natasya langsung membalas dengan ikut tertawa. Namun, pelukan dan senyuman itu ternyata mendapat tatapan yang berbeda dari arah lain. Dari sudut matanya, N

  • Aku Tidak Menargetkanmu, Tuan!   Bab 96# Ceremony

    Pendeta berdiri tegak di antara mereka, kitab suci terbuka di tangannya. Cahaya lampu kristal jatuh lembut di atas altar, memantulkan kilau pada mahkota rambut Natasya. Ruangan hening; hanya terdengar alunan musik gesek yang perlahan mereda. Kenan berdiri tegap di hadapannya, tubuhnya sedikit condong ke depan, seolah ingin mendekat tapi menahan diri. Tatapannya tidak bergeser sedetik pun dari wajah Natasya, dalam, penuh intensitas yang membuatnya sulit berpaling. Pendeta membuka prosesi sumpah. “Saudara Kenan Leonardo, apakah Anda bersedia mengambil Natasya Watson sebagai istri yang sah, untuk mencintai, menghormati, dan menjaganya, dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan?” Hening sesaat. Kenan menghela napas pendek, lalu menjawab tegas, suaranya nyaris bergetar namun penuh keyakinan. “Aku bersedia.” Ia tidak berhenti menatap Natasya, seolah sumpah itu bukan hanya formalitas, melainkan janji

  • Aku Tidak Menargetkanmu, Tuan!   Bab 95# Altar

    Obrolan mengalir sepanjang malam. Lyly menceritakan bagaimana ia dan Thomas merencanakan acara ini diam-diam. “Kami sengaja tidak memberitahumu,” kata Lyly, “karena kalau kamu tahu, kamu pasti akan mencoba menolak atau mencari alasan sibuk.” sambungnya lagi. Natasya tersenyum kecil. “Kalian memang pandai bersekongkol.” “Itu demi kebaikanmu,” jawab Lyly sambil merapikan rambut putrinya. “Besok adalah hari besar. Mom ingin kamu merasa istimewa mulai dari malam ini.”Lyly menatap putrinya dengan lekat, dengan sorot mata yang begitu lembut. “Besok… semua mata akan tertuju padamu. Pastikan kamu tidur cukup malam ini.” kata Lyly lagi.Hanya saja kali ini, nada suara ibunya terdengar berbeda, dan Natasya menyadari jika ibunya itu sedang menahan tangisannya.Melihat itu, Natasya mendekat dan mengelus punggung ibunya dengan lembut.“Tenanglah mom, kami akan baik-baik saja,” kata Natasya.Lyly mengangguk pelan sebagai jawaban, dan tidak ingin membuat Natasya khawatir.Dia bahkan sempat

  • Aku Tidak Menargetkanmu, Tuan!   Bab 94# Kejutan

    Ruang kerja Natasya sore itu terasa lebih hening dari biasanya. Jemarinya menari di atas keyboard, menyelesaikan laporan terakhir yang harus ia kirim sebelum pulang. Entah mengapa akhir-akhir ini, dia lebih ingin cepat pulang dibanding biasanya. Ia baru saja hendak menutup file ketika pintu ruangan kerjanya diketuk pelan. “Masuk,” ucapnya tanpa menoleh. Pintu terbuka, dan Natasya masih fokus dengan pekerjaannya saat itu. Hanya saja, sebuah suara yang tidak ia sangka menyapa dari ambang pintu. “Ayo, pulanglah lebih cepat.” ucap pria itu. Natasya terkejut, karena tidak menduga akan mendengar suara yang dia kenali itu. Akhir dia mengangkat kepala, dan menatap ke arah pintu. “Dad?” ucap Natasya tidak percaya. Thomas Watson berdiri di sana, dengan jas abu-abu yang rapi dan senyum samar di wajahnya. Kehadirannya di ruangan Natasya bukan hal yang biasa. Bahkan, ini adalah pertama kalinya sejak dia mulai bekerja di sana. “Kenapa Dad di sini? Ada apa?” tanya Natasya langsun

  • Aku Tidak Menargetkanmu, Tuan!   Bab 93# Fitting Terakhir Tanpa Kenan

    Bagaimana jika Natasya kehilangan kendali, dan kembali berjanji untuk berpisah dengan Kenan, dan dia mendengarnya lagi dengan telinganya sendiri, bahkan di samping Natasya. Tapi… dengan menolak tadi, bukankah dia justru sedang menghancurkan hubungannya sendiri dengan Natasya? Kenan menunduk, jemarinya mengetuk pelan meja, seakan mencari ritme untuk menenangkan diri. “Aku ingin bersamanya, aku ingin ada di sisinya… tapi kenapa rasanya aku selalu membuatnya kecewa?” ucap Kenan lagi. Ia meraih ponsel yang tergeletak di meja. Nama Natasya masih terpampang di layar, panggilan terakhir. Jempolnya bergerak, hampir menekan tombol call lagi. Namun ia menarik napas panjang dan menjauhkan ponsel itu. Tidak. Jika dia menelpon sekarang, mungkin Natasya akan semakin kesal. Dia sudah mendengar sendiri nada suara itu tadi, lelah, kecewa, dingin. Kenan menunduk, memejamkan mata sejenak. “Apa dia akan benar-benar berhenti men

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status