Share

24. Perselingkuhan Mei

Azan magrib berkumandang, langit yang tadinya benderang, kini berwarna keemasan, sangat indah dipandang mata manusia. Satu dua burung beterbangan, mencari tempat persinggahan, tanda hormat pada Sang Penciptanya. Langkah kaki Mei sedikit tergesa memasuki lobi hotel bintang lima, yang terletak di daerah, Jakarta pusat.

Setelah berbicara dengan receptionis hotel. Mei berjalan ke arah lift, sambil menenteng tas pundak yang berukuran sedang. Memencet tombol angka lima, Mei menunggu dengan tidak sabar, sesekali tangannya mengusap peluh yang bercucuran, padahal udara ruangan hotel sangat dingin. 

Begitu sampai di lantai lima, Mei berbelok ke arah lorong sebelah kiri, menuju kamar nomor lima kosong satu. Mei membuka kunci kamarnya dengan menempelkan kartu. Mei melepaskan pakaian kantornya, lalu mandi.

"Saya sudah di depan, Bu." 

Isi pesan singkat dari ponsel Mei. Mei yang sehabis mandi, masih menggunakan handuk kimononya, segera membukakan pintu. Sediki

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status