Dokter Lukman menjawab dengan penuh percaya diri."Dilihat dari kondisi fisiknya, hanya punya waktu dua bulan untuk hidup. Kalau memperhitungkan dampak dari keterampilannya, sulit untuk dinilai."Setelah mendengar ini, Sandy merasa jijik."Haha, kamu benar-benar palsu. Dokter genius itu bisa tahu sekilas berapa hari lagi aku akan hidup. Kamu benar-benar nggak bisa apa-apa. Cepatlah suruh dokter jenius itu datang mengobatiku!"Apa!Dengan gerakan cepat, Dokter Lukman yang tengah jongkok pun berdiri."Sudahlah! Aku ingin melihat seberapa hebat dokter jenius itu. Apa dia bisa lebih hebat dariku? Jenderal Perang Hario, panggil dia!"Sebenarnya, Dokter Lukman sudah memikirkannya matang-matang dan hendak lari dari tanggung jawab, karena kurang percaya diri dalam menangani Sandy. Jika keterampilan itu mulai bekerja dengan sendirinya selama perawatan lalu Sandy meninggal, dialah orang yang paling bertanggung jawab, kemungkinan besar reputasinya akan hancur.Sekarang ada Fandy sebagai kambing h
Fitri ingin mengatakan beberapa patah kata untuk membantu, tapi melihat bahwa Jenderal Perang Hario tidak berani berbicara, apa pentingnya bahkan jika dia mengatakan sesuatu? Tidak akan efektif, tapi juga akan membuat Dokter Lukman semakin benci.Pada saat ini, Fandy menatap Dokter Lukman."Baiklah! Aku bisa mengobatimu di depan kalian. Kalau aku berhasil, kamu harus membungkuk padaku dan meminta maaf padaku."Dokter Lukman menggertakkan giginya."Katakan sekali lagi! Bahkan gurumu akan tunduk saat melihatku. Berapa umurmu? Beraninya kamu mempermalukanku seperti ini?"Fandy mencibir."Kamu nggak setuju, jadi sekarang aku akan pergi. Aku yakin dokter jenius sepertimu nggak akan kesulitan menyembuhkan Sandy. Kenapa aku harus mempermalukan diriku sendiri?"Setelah melihat Fandy benar-benar keluar, Fitri tidak berteriak lagi. Di satu sisi, Fitri tahu itu tidak ada gunanya, di sisi lain, berpikir bahwa Dokter Lukman bertindak terlalu keterlaluan. Fitri ingin melihat bagaimana situasi akan b
"Kak Irana, aku bisa memastikan haid kamu baik-baik saja."Di Desa Persik, tepatnya di halaman depan sebuah tempat yang bernama Helty, Fandy Thio mengangkat tangannya dengan ekspresi tak berdaya.Di depannya ada enam wanita cantik dengan berbagai karakter, bisa dibilang mereka semua sedang antre dengan senyum."Aduh! Fandy, aku benaran merasa nggak enak badan, bagaimana kalau kamu ke kamar untuk membantuku memeriksa secara detail?"Fandy tersenyum pahit. Sejak tiga tahun lalu dia dibawa gurunya ke Desa Persik, dia perlu menghadapi gangguan para kakak seniornya. Sebenarnya dia memang sudah terbiasa, tapi Fandy mana bisa tahan kalau setiap hari diganggu oleh wanita-wanita yang begitu cantik ini."Irana jangan kelewatan.""Benar itu, sekarang giliran aku, minggir kamu! Bisa-bisanya mau masuk ke kamar untuk berbincang dengan Fandy?! Mimpi kamu!"Melihat Kak Gina duduk lagi, Fandy pun meminta ampun."Kakak semuanya, bisakah kalian seperti Kak Bella, Kak Indri dan Kak Eva yang serius latihan
Saat Fandy keluar lagi, keenam seniornya sudah pergi. Mungkin setelah Fandy pergi dari sini, mereka tidak akan tinggal di Desa Persik lagi.Kepikiran akan hal ini, Fandy pun marah. Tiga tahun lalu, guru membawanya kemari, lalu gurunya menghilang begitu saja, bisa dibilang sangat tidak bertanggung jawab.Tok, tok, tok!Terdengar suara pintu, Fandy pun menengadahkan kepalanya, lalu dia melihat ada beberapa orang asing berdiri di depan pintu. Meski pintu terbuka, mereka tidak masuk, bisa dibilang mereka sangat sopan santun.Setelah berjalan ke sana, dia melihat ada beberapa Mercedes Benz G yang diparkir di luar Helty, bisa dipastikan mereka adalah orang kaya."Maaf, apa Master Medis tinggal di sini?"Orang yang memimpin adalah seorang pria paruh baya berkacamata emas, dia terlihat sangat berpendidikan."Master Medis meninggalkan tempat ini sudah tiga tahun."Setelah mendapat jawaban ini, pria paruh baya itu terlihat kecewa. Master Medis adalah legenda di Negara Limas, tapi satu-satunya ha
Meskipun Fitri sangat mencintai kakeknya, bahkan rela menggunakan semua kemampuannya untuk menyembuhkan penyakit kakeknya, sekarang dia malah ingin kakeknya jangan bangun di saat ini, walau ini hal tak berbakti.Ini semua karena Fandy terlalu menyebalkan. Tidak hanya tidak bisa apa-apa, bahkan berani bersikap sombong di depannya, memang tidak berkaca siapa dirinya.Fandy tidak menjawab permintaan yang seperti sedekah itu, melainkan memeriksa denyut nadi kakeknya dan ekspresinya menjadi serius."Ternyata Racun Pir, tak heran bisa begini."Racun Pir? Fitri mengerutkan keningnya."Maksudmu kakekku terkena racun?""Benar! Saat ini, Racun Pir adalah racun terhebat di dunia ini, kalau baru saja kena, aku masih bisa menyembuhkannya. Tapi sudah berlalu setahun, bakal sulit untuk disembuhkan, ditambah aku butuh beberapa obat langka dalam waktu pengobatan! Untungnya keterampilan dokter yang sebelumnya kamu cari cukup baik. Meski nggak bisa menghilangkan racun itu, bisa membuat kakekmu bertahan l
"Tolong Dokter Felix menolong ayahku, aku rela mengorbankan semuanya!"Hugo menjadi cemas. Ayahnya sehat atau tidak, bagi keluarga ini adalah dua situasi yang berbeda. Apalagi sebagai putranya, wajib melakukan apa pun deminya."Ya sudahlah. Awalnya ayahmu nggak bisa bertahan sampai besok pagi. Karena aku sudah datang, kalian masih ada satu pilihan. Aku bisa memperpanjang waktunya sebulan, setuju atau nggak, kalian bahas dulu."Sebelum Hugo berbicara, pria tua yang di tempat tidur tiba-tiba berkata, tapi karena sesak, jadi perkataannya tidak terdengar jelas."Aku ... aku mau."Melihat situasi ini, Hugo tentu saja setuju karena hidup nyaman selama sebulan lebih baik daripada meninggal.Tak ada yang memperhatikan kalau Claire sudah keluar dari kamar, bahkan menunjukkan ekspresi ragu sambil memegang ponsel. Sebenarnya dia juga ingat dengan nomor yang dikatakan Fandy tadi siang. Bukan dia sengaja ingatin, melainkan dia memiliki ingatan yang baik."Kakek, aku rela melakukan apa pun demimu."
Keluarga yang terdiri dari tiga orang menatap Fandy. Wildan sangat bersemangat, tetapi istri dan putrinya memasang wajah meremehkan."Fandy, kamu sudah berkembang setelah pergi selama tiga tahun."Meskipun ucapan Wanda adalah pujian, bahkan orang bodoh pun bisa mendengar penghinaan dalam nada bicaranya."Rolls-Royce? Kak Fandy, kamu luar biasa. Lain kali pasti akan ada helikopter yang menjemputmu."Chaesa bahkan lebih keterlaluan, sama sekali tidak menyembunyikan penghinaan di wajahnya."Paman Wildan, lain kali aku akan datang menemuimu."Menyelamatkan orang itu penting, tetapi Fandy tidak terlalu peduli tentang itu. Bagaimanapun, orang lain memiliki Kartu Kehidupan dan perintah guru sulit untuk didapatkan.Wildan memimpin untuk mengantarnya pergi, jadi Wanda dan Chaesa harus mengikuti. Meskipun ekspresi mereka berubah setelah melihat Rolls-Royce Phantom di pintu masuk halaman, sebenarnya memang seperti itu."Maaf, kamu Tuan Fandy?"Di samping mobil ada seorang pria berjas dan sepatu k
Meskipun Claire dan Hugo tidak mengerti, saat ini Felix sangat ketakutan hingga duduk di atas lantai. Semua kesombongannya tadi telah hilang, jadi dia tentu saja mengerti kalau Fandy memiliki bakat yang nyata."Cabut tiga jarum dalam satu jam dan besok kakekmu akan pulih setelah bangun."Setelah mengatakan ini, Fandy berbalik dan pergi. Dia datang kemari hanya untuk memenuhi Kartu Kehidupan yang ditinggalkan oleh gurunya, tidak ada yang lain."Tiga Jarum Mistis. Ya ampun, aku benar-benar menyaksikan Tiga Jarum Mistis dengan mata kepala sendiri."Hugo yang telah sadar buru-buru mendorong putrinya."Cepat kejar!"Kemudian, dia sendiri membantu Felix berdiri."Apa itu Tiga Jarum Mistis?"Felix tanpa sadar bertanya."Tiga Jarum Mistis adalah salah satu teknik akupunktur ajaib dalam pengobatan tradisional. Kebanyakan penyakit bisa disembuhkan dengan teknik ini. Meski sudah tersebar hingga saat ini, cuma segelintir orang yang benar-benar bisa menggunakannya. Aku telah mempraktikkannya selama
Fitri ingin mengatakan beberapa patah kata untuk membantu, tapi melihat bahwa Jenderal Perang Hario tidak berani berbicara, apa pentingnya bahkan jika dia mengatakan sesuatu? Tidak akan efektif, tapi juga akan membuat Dokter Lukman semakin benci.Pada saat ini, Fandy menatap Dokter Lukman."Baiklah! Aku bisa mengobatimu di depan kalian. Kalau aku berhasil, kamu harus membungkuk padaku dan meminta maaf padaku."Dokter Lukman menggertakkan giginya."Katakan sekali lagi! Bahkan gurumu akan tunduk saat melihatku. Berapa umurmu? Beraninya kamu mempermalukanku seperti ini?"Fandy mencibir."Kamu nggak setuju, jadi sekarang aku akan pergi. Aku yakin dokter jenius sepertimu nggak akan kesulitan menyembuhkan Sandy. Kenapa aku harus mempermalukan diriku sendiri?"Setelah melihat Fandy benar-benar keluar, Fitri tidak berteriak lagi. Di satu sisi, Fitri tahu itu tidak ada gunanya, di sisi lain, berpikir bahwa Dokter Lukman bertindak terlalu keterlaluan. Fitri ingin melihat bagaimana situasi akan b
Dokter Lukman menjawab dengan penuh percaya diri."Dilihat dari kondisi fisiknya, hanya punya waktu dua bulan untuk hidup. Kalau memperhitungkan dampak dari keterampilannya, sulit untuk dinilai."Setelah mendengar ini, Sandy merasa jijik."Haha, kamu benar-benar palsu. Dokter genius itu bisa tahu sekilas berapa hari lagi aku akan hidup. Kamu benar-benar nggak bisa apa-apa. Cepatlah suruh dokter jenius itu datang mengobatiku!"Apa!Dengan gerakan cepat, Dokter Lukman yang tengah jongkok pun berdiri."Sudahlah! Aku ingin melihat seberapa hebat dokter jenius itu. Apa dia bisa lebih hebat dariku? Jenderal Perang Hario, panggil dia!"Sebenarnya, Dokter Lukman sudah memikirkannya matang-matang dan hendak lari dari tanggung jawab, karena kurang percaya diri dalam menangani Sandy. Jika keterampilan itu mulai bekerja dengan sendirinya selama perawatan lalu Sandy meninggal, dialah orang yang paling bertanggung jawab, kemungkinan besar reputasinya akan hancur.Sekarang ada Fandy sebagai kambing h
"Sudah puas?"Fandy tersenyum."Ya, tentu saja."Untuk menghadapi wanita seperti Fitri, tidak bisa menggunakan cara lama. Ini bukan untuk mengambil keuntungan darinya, tapi cara untuk mempertahankan hubungan sebelumnya. Lagi pula, kesempatan untuk mengendalikan Fitri dengan cara seperti ini sangatlah jarang.Seiring berjalannya waktu, saat matahari terbenam, orang-orang dari markas pusat akhirnya tiba, seorang lelaki tua dan seorang lelaki paruh baya."Halo Dokter Isula dan Dokter Lukman."Fitri telah memberi tahu Fandy sebelumnya bahwa dua orang akan datang. Salah satunya adalah pria paruh baya, Isula dan Asura Agung di kantor pusat. Dia sangat kuat, bahkan Jenderal Perang Hario bukanlah tandingannya.Yang satu lagi adalah pria tua, Dokter Lukman, yang mempunyai keterampilan medis terbaik di kantor pusat."Siapa dia? Kenapa dia diizinkan ke sini?"Dokter Lukman mengerutkan kening sambil melirik Fandy. Kelihatannya memiliki sifat pemarah dan nada bicaranya sangat kasar."Dokter Lukman,
"Bos Fandy, jangan sampai Sandy mati! Cepat lakukan sesuatu!"Saat ini, siapa yang begitu peduli? Jenderal Perang Hario adalah orang pertama yang merasa cemas. Jika Sandy meninggal, keberadaan zombi terbang tidak akan pernah diketahui lagi. Kalaupun setiap sekte mencarinya, akan ada terlalu banyak kecelakaan. Lagi pula, siapa yang bisa menjamin bahwa sekte yang disebutkan Sandy itu benar? Bagaimana kalau Sandy punya trik tersembunyi?Fandy hanya menggelengkan kepalanya."Prosesnya saat ini adalah dampak teknik tersebut pada tubuhnya. Gangguan apa pun dari kekuatan eksternal nggak hanya akan gagal mencapai efek penyembuhan, tapi akan mempercepat kerusakan tubuhnya."Setelah beberapa menit, tubuh Sandy berhenti berkedut dan darah berhenti mengalir dari mulut serta hidungnya."Sudah?"Fitri memandang Fandy, karena tahu betapa hebat keterampilan medis Fandy."Sudah berhenti, tapi kondisi fisiknya malah makin memburuk. Tadi aku bilang dia bisa hidup tujuh hari, tapi sekarang, hanya punya wa
Begitu melihat ketiga orang itu berdiri diam dengan ekspresi serius, Sandy melanjutkan."Aku tahu ada seorang master yang hampir nggak terkalahkan di markas kalian. Nggak akan menjadi masalah bagi master itu untuk membunuh zombi terbang itu. Namun, saat kalian mengepung zombi terbang itu, mungkin banyak orang yang akan mati."Raut wajah Jenderal Perang Hario dan Fitri menjadi semakin suram, karena Sandy mengatakan yang sebenarnya. Memang, markas besar itu pasti punya master-master super yang mampu menumpas semua jenis penjahat, tapi masih belum diketahui berapa banyak orang yang akan ada di sana sejak mereka menemukan zombi terbang itu.Mustahil untuk mengunci target dengan senjata seperti rudal. Selain itu, tidak seorang pun bisa secara akurat menilai seberapa cepat zombi terbang itu. Yang paling penting adalah zombi ini bisa terbang, yang merupakan masalah yang paling sulit."Mana buktinya? Kamu pikir kita bisa percaya hanya dengan beberapa kata darimu saja?"Sandy mengangkat lengann
Puluhan ribu orang! Apa maksudnya? Hal semacam ini belum pernah terjadi di Negara Limas selama bertahun-tahun. Jangankan puluhan ribu orang, kalaupun beberapa ratus orang, pasti akan menjadi kecelakaan besar dan tidak ada seorang pun yang mampu bertanggung jawab.Kalau tidak, apa yang dikhawatirkan Fitri dan Jenderal Perang Hario sebelumnya? Mereka hanya takut menyakiti orang yang tidak bersalah.Fandy tidak merasakan apa-apa. Lagi pula, masih belum diketahui apakah apa yang dikatakan Sandy itu benar atau tidak. Bagaimana jika Sandy hanya berbicara omong kosong karena tidak ingin mati?Namun ekspresi Jenderal Perang Hario dan Fitri telah berubah total. Kalau saja Sandy mengatakan hal itu di lingkungan tertutup dengan hanya mereka berdua yang hadir, mereka pasti bisa mengabaikannya begitu saja karena sebagian besar perkataannya itu adalah kebohongan.Namun, sekarang ada beberapa orang di klinik, termasuk dua warga sipil, Fandy dan Imelda. Kalau dibiarkan begitu saja, di kemudian hari ad
"Hei! Apa aku masih karyawanmu? Aku sudah bekerja keras, tapi sekarang terjadi sesuatu, kamu malah mengabaikanku?"Fandy menjadi cemas."Tolong jelaskan! Siapa yang punya rencana jahat? Kalau orang lain mendengarnya, pasti akan salah paham."Leher Sandy sudah menonjol dengan urat-urat lalu segera menunjuk dengan tangan kanannya."Cari mati!"Dia adalah King 5 di antara Ace 13, seorang penjahat terkenal, sosok yang membuat banyak orang gemetar saat melihatnya, tapi kedua orang ini malah saling bertengkar di depannya?"Diam, dasar orang tua bodoh! Kamu juga akan mati, apa otakmu memang bodoh sekali?"Setelah itu, Fandy melirik dan seluruh tubuh Sandy menegang, napasnya terhenti total, bahkan tatapan matanya dipenuhi dengan rasa takut yang luar biasa."Apakah kamu benar-benar bukan monster tua yang sedang menyamar?"Dia berada di puncak Alam Pusaran Samudra, tapi begitu ketakutan sampai-sampai tidak dapat bergerak hanya dengan melihatnya saja, seakan-akan dirinya bisa mati kapan saja. Jel
"Berhenti!"Fitri juga berteriak, segera Stira dan seorang jenderal di bawah Panglima Perang Hario muncul untuk menghentikan Fandy."Satu menit? Tampaknya kamu bukan orang biasa. Aku sudah menjelaskan dengan sopan betapa seriusnya masalah ini padamu dan hendak memberitahumu cara mengatasinya, tapi kamu berani bersikap begitu percaya diri?"Jika Fandy sudah bersikap seperti itu, bagaimana mungkin Panglima Perang Hario bisa bersikap sungkan? Bahkan Fitri yang tidak mau berbicara pun menjadi sangat marah."Fandy! Aku tahu kamu kuat, tapi lawannya adalah King 5 di antara Ace 13. Ini nggak semudah yang kamu kira! Ini daerah pusat kota. Kalau kamu kehilangan kendali, tahukah kamu berapa banyak orang yang akan terbunuh? Apa kamu sanggup menanggung tanggung jawab itu?"Setelah membalikkan badan, Fandy tidak marah, karena tahu bahwa mereka berdua sedang mempertimbangkan situasi keseluruhan."Aku bilang satu menit, hanya satu menit saja."Setelah itu momentumnya keluar dan hanya terbatas pada to
"Beri tahu Sandy bahwa bos akan segera datang. Tenanglah dulu. Bagaimana menurutmu, Jenderal Perang Hario?"Fitri punya kecerdasan emosional yang sangat tinggi. Kali ini cukup menghormati Jenderal Perang Hario."Ya, baiklah, tapi masalah terbesarnya adalah bagaimana bisa membuatnya masuk?"Bagi seorang penjahat yang kejam dan telah membunuh banyak orang seperti orang gila, dia pasti akan menghadapi hukuman mati Sebagai organisasi resmi, mereka harus mengatakan semua fakta dengan jelas dan tidak menyembunyikan apa pun.Orang awam mana pun mungkin akan mundur, itulah kesulitannya."Biar aku saja yang membujuk. Ayo kita ke toko sebelah. Bos akan gelisah kalau ada banyak orang."Beberapa menit kemudian, Stira memasuki toko sebelah dengan tatapan agak aneh di matanya."Jenderal Perang, bos sudah datang.""Baiklah, biarkan dia masuk, kamu keluar dulu saja."Stira masih berdiri di sana, yang membuat Fitri sangat tidak senang."Apa yang kamu khawatirkan? Apa kamu tahu seberapa serius situasiny