Share

Aku yang dihina Miskin Jadi kaya
Aku yang dihina Miskin Jadi kaya
Penulis: Amy Sity

Hari yang melelahkan dirumah kakak Ipar

Part 1

Hari yang melelahkan

Hari ini, dirumah Kakak Iparku akan diadakan pesta ngunduh mant anaknya, jauh jauh hari kakak Ipar sudah mewanti wanti agar aku dan suamiku, mas Andi untuk bantu bantu dirumah kakak ipar.

Suamiku, anak paling bungsu dari lima saudara. Kakak ipar yang punya hajat adalah anak pertama namanya Mba Ati, mereka lima bersaudara dua perempuan tiga laki laki.

Aku adalah ipar paling bungsu dikeluarga suami. Setelah menikah, kami memutuskan mengontrak rumah, karena belum punya uang untuk membangun rumah sendiri, ditambah penghasilan suamiku yang tak seberapa dari hasil ojek.

Sementara, kakak dan Abang iparku semua sudah memiliki rumah sendiri dari usaha masing masing, bisa dibilang  kami lah yang paling miskin diantara keluarga suamiku.

Semenjak menikah, suami menyuruhku agar dirumah saja, menjadi ibu rumah tangga. Kuturuti saja kemauan suamiku karena Aku ingin menjadi istri yang baik dan berbakti pada suami.

________

Sehari sebelum acara pesta, aku dan Mas Andi sudah menginap dirumah kakak ipar pertama, mbak Ati. Dan itu atas permintaan kakak ipar ku. 

Aku dan suami mengerjakan apa saja yang bisa kami bantu, memasak, mencuci piring, membersihkan ikan, membersihkan rumah, dan sebagainya.

Sementara kulihat ipar ipar lain mereka hanya datang terlambat dan hanya makan makan saja. Tak sepertiku yang sedari kemarin sudah pontang panting didapur. Mungkin mereka terlalu sibuk mengurus usaha suaminya jadi tak sempat bantu masak apalagi mencuci wajan yang luar biasa kotor.

Pesta pun usai, malam pun tiba. Semua tamu undangan pulang kerumahnya masing masing, tinggallah keluarga inti dirumah mbak Ati, Kakak iparku.

Yang membuatku sedih dan miris adalah, ipar lain yang datang terlambat, datang hanya untuk makan makan saja, tapi justru mereka dikasih rantang satu persatu lengkap dengan isinya. aku melihat dengan mata kepala ku sendiri. sedih sekali hatiku, mereka tak menghargai lelahku dari kemarin. 

Sedangkan aku yang dari kemarin pontang panting mengerjakan semua pekerjaan , sampai suamiku libur kerja demi bantu acara kakak nya.

Tak ada satu rantang pun yang aku terima. Aku bukan mengharap balas jasa, tapi ini tidak adil bagiku dan mas Andi.

Kami yang capek dari kemarin sampai menginap dirumah mbak Ati demi bisa membantu acara hajatannya. justru tak ada barang secuil makanan yang disisakan untuk kami.

Sedih sekali rasanya, mengapa kakak ipar melilih kasih. Mengapa aku tak diberikan hal yang sama seperti adik iparnya yang lain.

Apa karena ipar lain kaya, sedangkan aku miskin?

Kulirik dapur kakak ipar, hanya nasi putih dan sambal goreng kering yang tersisa.

Suamiku menyuruhku untuk membawa pulang lauk untuk makan dirumah karena seharian suami tidak bekerja. Sehari saja suamiku tak mengojek maka tak ada pemasukan bagi kami, otomatis dapur kami tidak bisa memasak apa apa.

Apa yang bisa kubawa pulang???

 Hanya  secuil sambal goreng kering dan nasi putih yang Teronggok dalam termos.

Sedih sekali rasanya, pengorbanan dan perjuanganku dan suami tak dihargai.

Sia sia saja aku membantunya dari kemarin, aku ingin marah tapi kuurungkan amarahku, mengingat aku menantu baru dikeluarga ini.

Bersambung.....

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Ya ampun kok sedih banget bacanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status