Part 9Keponakan suamiku minta kerjaDi tengah pembicaraanku denga Riko datanglah mas Andi suamiku."Loh..Riko kapan sampainya?" Ucap mas Andi kaget melihat Riko sudah berada didalam toko.''udah sepuluh menit yang lalu om.""Jadi gimana ko? Mau kerja sama om?""Belum kerja saja sudah nanya gaji." Ucapku kesal."Kan Riko cuma pengen tau Tante..." Ujar Riko membela diri."Jadi gini ko... Om minta kamu untuk jadi pengantar kue pesanan pelanggan, tiga kamu cuma nganter kue aja, soal gaji kamu gak usah khawatir kamu nanti om gaji sama seperti karyawan lain, untuk yang bekerja 8 jam om gaji satu juta dan uang makan sehari 20 ribu, nah kalau kamu mau bekerja lebih dari 8 jam sehari, gaji kamu lebih besar dari karyawan lain.""Tapi kerja disini ada syaratnya, masuk jam 8 pulang jam 5." Ujarku mewanti wanti agar Riko bisa datang kerja seperti yang lain."Cepet sekali Tan
Part 10Riko mulai bekerja.Pagi menyapa Mentari sudah menyinari alam.Pukul 07.00 toko sudah kubuka. Ku siapkan semua peralatan dan bahan kue, ku sapu lantai toko dan membersihkan sisa sisa adonan.Meski punya karyawan, aku tetap melakukan apa yang bisa selagi aku mampu.Toh tugas mereka juga sudah banyak.Mas Andi sudah bersiap akan belanja keperluan bahan baku kepasar."Dek..mas berangkat dulu ya..asalamualaikum..""Iya mas..waalaikum salam.."Jam 08.00 pagi karyawan satu persatu datang."Pagi buk..." Sapa Sinta karyawan penjaga toko ku."Pagi Sinta.." jawabku pada Sinta karyawan yang paling muda. Ia bertugas menjaga toko dan melayani pembeli. Ia sudah lima bulan bekerja ditoko ku. Usianya dua puluh tiga tahun.Sinta kutugaskan menjaga toko bersama Rini. Teman seusianya.Tak lama kemudian Rini pun datang, "assalamualaikum buk..." Ucapny me
Part 11Adu mulut dengan kakak iparAku menyibukkan diri dengan bekerja di dapur, membuat aneka macam kue yang akan ku pajang di etalase toko. Aku tidak mau suasana hatiku kacau karena memikirkan keponakan suamiku yang malas dan ingkar janji.Di saat aku sedang membuat adonan kue, tiba tiba Sinta memaanggilku."Buk...buk Nur...""Iya ada apa Sinta ?""Ada yang nyariin ibuk, katanya ibu si Riko."Duh ada apa lagi ini, pagi pagi udah banyak masalah di tokoku. Aku bergegas menuju kedepan menghampiri ibunya Riko yabg tak lain adalah Kaka iparku."Kak Ati. Ada apa mba?" Ucapku ketika melihat kakak ipar sudah melenggang di dalam toko."Eh...Nur. Mba mau bicara." balasnya dengan wajah memelas dibuat buat."Ada apa kak, pagi pagi udah kesini, tumben? " Ucapku ketus, aku masih belum lupa dengan apa yang telah dia perbuat terhadapku.Disaat dulu aku masih miskin, ng
Hari ini toko kue ku sedang ramai pengunjung. Dua karyawan ku Rini dan Sinta sibuk melayani pelanggan.Tiba tiba datang duo julid yang tak lain adalah kakak iparku. Entah apa tujuan mereka datang ke tokoku hari ini, bukankah kemarin mbak ati sudah ngomel ngomel disini."Permisi...saya mau pesan kue ulang tahun untuk tanggal 25 " ucap seseembak pada ku yang sedang merapikan kue di etalase toko."Oh..bisa, ayo ikut saya" aku mengajak si embak pemesan kue menuju meja kasir."Atas nama siapa ya mbak?" Tanyaku pada si embak."Dewi ekarina " sahutnya singkat."Untuk tanggal berapa kue nya dipesan?""Tanggal 25 ""Apa ada motif khusus yang mbak pesan?""Saya mau kue nya menggunakan karakter Doraemon, karena anak saya suka dengan kartun itu""Baiklah kalau begitu nanti akan kami siapkan pada tanggal yang mbak sebutkan tadi"Setelah berbincang bincang dengan mbak Dew
Ipar miskin bangkit jadi kaya.🍀🍀🍀Beberapa hari ini aku merasa tidak enak badan, kepala ku sering pusing, selera makanku berkurang, dan perut ku sering kram, bekerja pun aku jadi tak semangat."Mas.." panggilku pada suami yang sedang menyisir rambut didepan meja rias."Iya..kenapa nur?""Badan nur gak enak mas, temenin nur ke rumah sakit ya?""Kamu sakit Nur?""Iya mas..udah dua hari ini badan nur gak enak, sering pusing, perut juga kram.""Jangan jangan kamu hamil nur?" Ujar mas Andi suamiku."Ah masa sih mas.." kilahku tak percaya.
Part 16Nyinyiran kakak ipar"Kamu habis nelpon siapa mas?" Tanyaku penasaran pada mas Andi."Mas nelpon kakak, ngabari kalau kamu masuk rumah sakit, katanya nanti siang mereka kemari." Jawabnya lalu memasukkan gawai kesaku celananya."Ibuk udah dikabari belum mas?" Aku baru ingat belum mengabari ibuku kalau aku masuk rumah sakit."Belum dek, yaudah mas telpon sekarang ya.." ucapnya lalu mengambil benda pipih disaku celananya, dan menghubungi nomor ibuku.Aku hanya bisa berbaring diatas ranjang rumah sakit, perut dan rahimku masih ngilu rasanya. Ternyata di kuret sakit juga. Ya, setelah reaksi biusnya habis maka rasa sakit dan ngilu begitu terasa.Pukul sepuluh pagi, ibuku datang bersama bapak."Assalamualaikum.." ucap ibu saat memasuki ruangan tempatku dirawat."Waalaikumsalam.." sahutku dan mas Andi bersama."Gimana keadaan kamu sekarang nur?" Tanya ibu khawatir."Masih lemes bu
.Pukul dua siang, aku sudah tak bisa menahan lapar dan haus."Mas... Aku lapar, mau makan." Ucapku lemas."Iya Nur. Sebentar ya..Mas Mau keluar dulu beli Nasi" Kedua iparku masih duduk didepan ranjangku, aku heran kenapa tidak pulang saja mereka. Aku bukan tambah sembuh, jadi makin sakit kalau ada mereka. Mendengar ocehan mereka saja sudah membuat telingaku panas. "Andi.. Kamu mau kemana?" Tanya Mbak Sari pada suamiku."Mau beli nasi kak, untuk Nur.." "Kan ada dikasih nasi untuk pasien, kok beli lagi?" Pertanyaannya macam apa itu, lagi lagi kakak ipar membuatku kesal."Nur kurang suka nasi dirumah sakit kak, rasanya hambar Katanya.." sanggah mas Andi."Habis operasi jangan makan yang bukan bukan ndi, lebih bagus makan nasi rumah sakit saja. Makanan diluar belum tentu higienis." Apa lagi ini,kenapa si Ati terlalu mengatur ku, bahkan dokter saja tidak melarang pasien makan nasi di warung. "Tapi kak..Nur gak selera kalau makan nasi ruma
Aku sudah tak tahan lagiAku memaksa nasi rumah sakit masuk kedalam mulutku, meski rasanya tidak enak. Pada suapan kedua. aku sudah tidak tahan."Aku gak mau lagi mas..""Kamu harus makan yang banyak nur, kamu kehabisan banyak darah tadi." Ucap mas Andi."Aku gak selera nasi rumah sakit, kenapa kamu maksa banget sih mas? Kenapa gak kamu aja yang makan?" Aku merasa kesal padanya bahkan dia sangat paham kalau aku tidak suka nasi rumah sakit."Kamu jangan manja begitu dong nur, kasihan Andi dia udah capek jagain kamu." Kembali ipar julid ikut campur."Mbak maksud mbak apa?? Aku baru saja kehilangan anakku, seharusnya kalian menghiburku, menyemangati ku, bukannya malah membuatku semakin down begini." Emosiku yang kutahan akhirnya meledak."Membuat kamu down bagaimana sih nur? Kami datang jauh jauh nemuin kamu kok kamu malah bilang begitu sih?" Kali ini adiknya yang nyolot."Sudah berapa kali nur bilang, nu