Share

Usaha kue

Author: Amy Sity
last update Last Updated: 2022-02-15 21:40:21

Part 4

 

Berbulan bulan sudah aku menggeluti usaha kue, yang awalnya aku menitip di satu warung kini sudah sepuluh warung.

Mas Andi juga membantuku mencari pelanggan baru, tak hanya menitip di warung saja. Kini, banyak acara syukuran dikampung memesan kue buatanku, katanya kue buatanku enak dan harganya terjangkau.

Aku sangat senang, usaha yang kurintis dari nol kini sudah menunjukkan hasil. Pundi pundi rupiah pun semakin bertambah.

Aku mulai memperkerjakan seorang pegawai yang tak lain adalah tetanggaku, buk ipah. Seorang janda yang punya tiga anak yatim

Bersama buk ipah usaha kue ku semakin lancar. Alhamdulillah, suamiku tak lagi kesusahan memikirkan pelanggan ojeknya yang semakin sedikit. 

Kini, suamiku hanya fokus mengantarkan pesanan kue saja. 

Suatu hari, mertuaku sakit aku dan suami berencana menjenguknya dirumah kakak ipar pertama.

Aku membuat kue bolu spesial untuk mertua, pukul 02.00 siang, aku dan mas Andi tiba dirumah kakak ipar pertama, kak ati.

"Assalamualaikum..." Ucapku bersama mas Andi ketika tiba di depan rumah kak ati.

"Waalaikumsalam.." ucap anak kak ati yang sulung.

"Masuk om..Tante.." ucapnya sambil membuka pintu.

"Iya..nenek mana put ?" Tanya suamiku pada putra keponakannya.

"Ada dikamar om sama mamak.."

Kamipun kekamar mertua bersama.

"Assalamualaikum Mak..." ucapku sambil menyerahkan kue buatanku pada mak mertua.

"Gak usah repot repot nur..." Ucap mertuaku seraya mengambil buah tangan yang kubawa.

"Gimana keadaan mamak, sehat? "

"Ya beginilah..sakit orang tua nur." 

"Jangan lupa minum obat ya Mak.." ucapku pada mertua yang terlihat lesu. 

"Oia nur...denger dengar kamu usaha kue ya?" Tanya kakak iparku.

"Iya kak..."

"Kue apa nur??"

"Macam macam kak..ada kue donat, bolu, bingkang, pastel juga. menurut pesanan orang kak."

"Oia..ini kue yang kamu bawa, buatanmu ya??"

"Iya kak.."

"Coba aku rasa..."

"Hhhhhmmmm...kok kemanisan ya nur??"

"Masa sih kak??"

"Mamak juga mau.." ucap mertuaku "enggak kok manisnya pas.."

"Tapi menurutku kemanisan sih..terus warnanya juga terlalu pudar, aturan kalau warnanya sedikit cerah pasti enak.."

"Hus...kamu ati, gak baik  ngomong gitu.." ucap mertua membelaku.

"Aku ngomong jujur kok Mak, kan bagus ada yang kasih kritik biar kue dia sesuai selera pelanggan". Ucap iparku menimpali.

Ada sedikit kesal juga mendengar kata kata dari iparku, tapi kutahan karena aku sedang berada didepan mertua yang sedang sakit.

"Itu yang kakak makan kue favorit pelanggan saya kok kak..banyak pelanggan saya yang suka kue itu, Alhamdulillah banyak yang minta, makanya saya bawa buat mamak.."

"Emang berapa harga satu kue ini nur?"

"Lima puluh ribu kak.."

"Apa.. kok mahal sekali sih nur,, padahal kalo buat sendiri gak habis modal segitu.."

"Kalau ditoko kue malah dijual 80.000 loh kak..." Ucapku membela diri.

"Ya wajarlah toko jual segitu, kan mereka nyewa toko, nyewa karyawan, dan lain lain.

"

"Saya juga nyewa karyawan, dan rumah tempat buat kue juga saya sewa, belum lagi bahan bahan yang semakin naik harganya, juga gas elpiji yang semakin langka karena saya pakai oven manual.."

Aku agak kesal dengan ipar satu ini, semua yang kulakukan pasti salah menurutnya. Makanya malas sekali aku berkunjung kerumahnya.

"Oohh..jadi kamu udah punya karyawan nih..banyak dong laku kue kamu."

"Alhamdulillah...bisa buat nambah penghasilan.."

"Makanya Nur..kamu belajar dari aku, aku aja usaha jualan warung kecil kecilan bisa bikin rumah..."

"Tapi kakak pinjam uang di bank kan?" Ucapku membuatnya kikuk.

Ia membuka usaha dengan meminjam uang di bank yang jumlahnya puluhan juta. 

"Emmmm...eemmm..iya...tapi kan ada uangku juga ."

Dia merasa kesal dengan kata kataku barusan, ini belum seberapa kak, kalau kau semakin membuatku kesal semakin banyak kartumu yang aku keluarkan.

Bersambung....

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dwie Setia
makin seru, balas aja terus nur
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Bagus nur jgn mau diremehkan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Aku yang dihina Miskin Jadi kaya   penyesalan Andi

    Part 45Pov AndiAku tak menyangka akan bertemu Nur disaat penampilan ku sedang kacau begini, baju yang kupakai penuh dengan nida tepung, celana kucel bekas kecap, sendal jepit, ditambah lagi rambut acak acakan sebulan belum keramas. Duh, malu sekali jumpa sama Nur tadi, berbanding terbaik dengan penampilannya. Nur telihat lebih putih, bersih, langsing, wangi, glowing, ah pokonya sempurna. Mengapa setelah bercerai dengaku Nur terlihat semakin cantik dan menawan? Aku sampai pangling bertemu dengan nya. Kalau tahu Nur akan secantik ini, tak akan ku pacari janda kembang tetangga kampung sebelah, sepuluh kali lebih cantik Nur. Iya, Nur yang sekarang tapi. Kalau Nur yang dulu mah, hitem, dekil, jelek, sebelas dua belas sama aku. Ya, aku sadar dulu saat masih miskin Nur tidak kenal yang namannya skin care apalagi pergi ke salon, boro boro, untuk beli beras saja susah. Pernah dulu aku bertanya pada Nur "dek, kamu kok

  • Aku yang dihina Miskin Jadi kaya   Bertemu Mas Andi di pasar

    Part 45Bertemu Mas Andi di pasarSepulang dari rumah Linda, aku kembali ke aktivitas biasanya ditoko membantu karyawanku membuat kue. Sebenarnya bisa saja aku duduk manis saja sebagai Bos, tapi aku tidak mau. Jiwa bisnis selalu menuntutku untuk selalu bekerja, apa saja harus aku kerjakan, selagi aku mampu dan senang mengerjakannya. Setiba di dapur toko, aku hendak membantu Rini menyiapkan Adonan kue, tapi Rini mengatakan jika persediaan bahan baku tinggal sedikit lagi. "Bu, tepung sama mentega tinggal beberapa kilo, ibu harus segera menyiapkan bahan bahan itu, pesanan masih banyak bu""Baiklah Rin, saya akan memesannya segera"Aku segera mengubungi toko bahan kue langgananku, namun ada sedikit kendala, pemilik toko sedang dirawat di rumah sakit karena Operasi ginjal, terpaksa tokonya di tutup untuk beberapa hari. Terpaksa aku harus kepasar untuk memesan bahan bahan kue ditoko lain. "Rin, saya harus ke

  • Aku yang dihina Miskin Jadi kaya   Mengantarkan Linda pulang

    Part 44Mengantarkan Linda pulang"Terima kasih Nur.. Terima kasih sudah memberikan kebebasan pada Anak saya.. "Ibunya Linda mencium tangan ku sambil menangis, aku jadi tidak enak hati, beliau jauh lebih tua dari ku tidak pantas beliau mencium tanganku. "Iya Buk, Ibu tidak usah mencium tangan saya Buk. Saya jadi tidak enak.. " Aku berusaha menarik tanganku, namun ibu ini semakin erat memegang tanganku. "Kamu baik sekali Nur, kamu sudah Maafkan Anak saya ya Nur, dan membebaskan dia, kamu memang berhati malaikat Nur, kamu orang baik Nur, semoga Allah memberikan kebahagiaan padamu Nur.. ""Amin.. " Setelah mencium tanganku, Ibu ini lalu memelukku. Ia merasa sangat bahagia karena anaknya bisa bebas, aku bisa merasakan kebahagiannya. "Ayok Nur dan Ibuk mari masuk kedalam" Aku dipersilahkan masuk kedalam rumah ibunya Linda. "Iya Buk, "Begitu Memasuki rumah Ibunya Linda, anak anak Linda yang baru ba

  • Aku yang dihina Miskin Jadi kaya   Linda bebas

    Part 43Mengantar Linda pulangAku tahu, Linda pasti tak punya uang sama sekali. Biarlah aku mengantarkan dia pulang kerumahnya, sekaligus aku mau silaturahmi dengan ibu dan anak anaknya. "Linda, ayo aku antar kamu pulang, sekalian aku mau silaturahmi sama ibu dan anak anak kami" Ucapku seraya tersenyum, aku mencoba berdamai dengan hatiku. Aku mencoba ikhlas atas apa yang dilakukan Linda, biarlah masalah ini menjadi pelajaran bagi Linda untuk ke depan agar dia tidak melakukan kesalahan itu lagi. "Tapi Nur, aku malu... Aku gak punya muka jika menumpang dimobilmu setelah apa yang sudah ku lakukan pada mu" Linda merasa keberatan dengan ajakanku, padahal aku ikhlas membantunya. "Sudahlah Linda, aku sudah memaafkanmu, aku juga sudah melupakan masalah itu, aku ikhlasin apa yang terjadi, pulanglah bersamaku. Kamu pasti butuh kendaraan untuk pulang kerumah kan? "Linda mengangguk, ia kelihatan segan bicara denganku,tida

  • Aku yang dihina Miskin Jadi kaya   Mencabut tuntutan terhadap Linda

    Part 42Menarik gugatan LindaMaka dari itu, aku memutuskan untuk mengikhlaskan saja Uang yang telah di ambil Linda, aku berencana akan mencabut tuntutan di kantor polisi. Aku belajar dari pengalaman emak mertua, dengan ikhlas hidup kita jadi mudah. Ya, setelah melaksanakan shalat istikarah aku mantap mendapatkan petunjuk, lewat Kenangan dan cerita dari Almarhum Emak mertua, Alfatihah untuk beliau, semoga beliau tenang disana. Semoga keputusan ini adalah yang terbaik, terutama bagi Anak anak Linda. Pagi Hari, aku menceritakan pada Ibu tentang keputusanku akan mencabut gugatan Linda. Ibu tak terlihat kaget, beliau malah tersenyum padaku. "Ibu tahu kau bukan orang jahat Nur, ibu dukung keputusanmu""Alhamdulillah, semoga ini yang terbaik untuk kita ya Bu""Amin.. "Aku ditemani ibu mendatangi kantor polisi untuk mencabut gugatan Terhadap Linda. Polisi nampak kaget dengan keputusanku secara tiba t

  • Aku yang dihina Miskin Jadi kaya   Mencoba ikhlas

    Part 41mengikhlaskan Uang yang telah hilangTanpa menunggu jawaban dari Ibu tersebut, aku segera bangkit lalu menuju ke ruang kerjaku. Sebenarnya aku kasihan pada ibu itu, tapi aku harus tegas padanya, walau bagaimanapun perbuatan Linda tetap salah dimata Hukum dan agama. Jika memang Linda sayang pada anak anaknya, harusnya ia berpikir seribu kali untuk melakukan kejahatan, karena resikonya adalah anak anaknya yang tak berdosa itu terlunta lunta. Dan aku sangat benci pada Suaminya, bisa bisanya laki-laki pengecut itu berhutang ratusan juta, lalu kabur begitu saja, udah buat masalah malah melimpahkan masalah itu pada istrinya, benar benar laki laki tak tahu untung. Duh, aku harus bagaimana? Aku sebenarnya kasihan pada Linda, dia itu hanya korban dari kejahatan suaminya, akun juga kasihan pada anak anaknya. Tapi aku juga tak bisa membiarkan perbuatan Linda begitu saja, ia harus bertanggung jawab atas perbuatan mencuri uangku yang j

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status