Part 4
Berbulan bulan sudah aku menggeluti usaha kue, yang awalnya aku menitip di satu warung kini sudah sepuluh warung.
Mas Andi juga membantuku mencari pelanggan baru, tak hanya menitip di warung saja. Kini, banyak acara syukuran dikampung memesan kue buatanku, katanya kue buatanku enak dan harganya terjangkau.
Aku sangat senang, usaha yang kurintis dari nol kini sudah menunjukkan hasil. Pundi pundi rupiah pun semakin bertambah.
Aku mulai memperkerjakan seorang pegawai yang tak lain adalah tetanggaku, buk ipah. Seorang janda yang punya tiga anak yatim
Bersama buk ipah usaha kue ku semakin lancar. Alhamdulillah, suamiku tak lagi kesusahan memikirkan pelanggan ojeknya yang semakin sedikit.
Kini, suamiku hanya fokus mengantarkan pesanan kue saja.
Suatu hari, mertuaku sakit aku dan suami berencana menjenguknya dirumah kakak ipar pertama.
Aku membuat kue bolu spesial untuk mertua, pukul 02.00 siang, aku dan mas Andi tiba dirumah kakak ipar pertama, kak ati.
"Assalamualaikum..." Ucapku bersama mas Andi ketika tiba di depan rumah kak ati.
"Waalaikumsalam.." ucap anak kak ati yang sulung.
"Masuk om..Tante.." ucapnya sambil membuka pintu.
"Iya..nenek mana put ?" Tanya suamiku pada putra keponakannya.
"Ada dikamar om sama mamak.."
Kamipun kekamar mertua bersama.
"Assalamualaikum Mak..." ucapku sambil menyerahkan kue buatanku pada mak mertua.
"Gak usah repot repot nur..." Ucap mertuaku seraya mengambil buah tangan yang kubawa.
"Gimana keadaan mamak, sehat? "
"Ya beginilah..sakit orang tua nur."
"Jangan lupa minum obat ya Mak.." ucapku pada mertua yang terlihat lesu.
"Oia nur...denger dengar kamu usaha kue ya?" Tanya kakak iparku.
"Iya kak..."
"Kue apa nur??"
"Macam macam kak..ada kue donat, bolu, bingkang, pastel juga. menurut pesanan orang kak."
"Oia..ini kue yang kamu bawa, buatanmu ya??"
"Iya kak.."
"Coba aku rasa..."
"Hhhhhmmmm...kok kemanisan ya nur??"
"Masa sih kak??"
"Mamak juga mau.." ucap mertuaku "enggak kok manisnya pas.."
"Tapi menurutku kemanisan sih..terus warnanya juga terlalu pudar, aturan kalau warnanya sedikit cerah pasti enak.."
"Hus...kamu ati, gak baik ngomong gitu.." ucap mertua membelaku.
"Aku ngomong jujur kok Mak, kan bagus ada yang kasih kritik biar kue dia sesuai selera pelanggan". Ucap iparku menimpali.
Ada sedikit kesal juga mendengar kata kata dari iparku, tapi kutahan karena aku sedang berada didepan mertua yang sedang sakit.
"Itu yang kakak makan kue favorit pelanggan saya kok kak..banyak pelanggan saya yang suka kue itu, Alhamdulillah banyak yang minta, makanya saya bawa buat mamak.."
"Emang berapa harga satu kue ini nur?"
"Lima puluh ribu kak.."
"Apa.. kok mahal sekali sih nur,, padahal kalo buat sendiri gak habis modal segitu.."
"Kalau ditoko kue malah dijual 80.000 loh kak..." Ucapku membela diri.
"Ya wajarlah toko jual segitu, kan mereka nyewa toko, nyewa karyawan, dan lain lain.
""Saya juga nyewa karyawan, dan rumah tempat buat kue juga saya sewa, belum lagi bahan bahan yang semakin naik harganya, juga gas elpiji yang semakin langka karena saya pakai oven manual.."
Aku agak kesal dengan ipar satu ini, semua yang kulakukan pasti salah menurutnya. Makanya malas sekali aku berkunjung kerumahnya.
"Oohh..jadi kamu udah punya karyawan nih..banyak dong laku kue kamu."
"Alhamdulillah...bisa buat nambah penghasilan.."
"Makanya Nur..kamu belajar dari aku, aku aja usaha jualan warung kecil kecilan bisa bikin rumah..."
"Tapi kakak pinjam uang di bank kan?" Ucapku membuatnya kikuk.
Ia membuka usaha dengan meminjam uang di bank yang jumlahnya puluhan juta.
"Emmmm...eemmm..iya...tapi kan ada uangku juga ."
Dia merasa kesal dengan kata kataku barusan, ini belum seberapa kak, kalau kau semakin membuatku kesal semakin banyak kartumu yang aku keluarkan.
Bersambung....
Part 5"Mas... coba kamu lihat tabunganku.. " ucapku pada mas Andi seraya menunjukkan tabungan hasil jualan kue hampir setahun."Alhamdulillah..banyak sekali dek.." ucap suamiku dengan wajah gembira ."Iya mas...Alhamdulillah..aku punya ide mas"."Ide apa..""Aku mau jualan kue di toko..""Apa...kamu mau nyewa toko?""Iya mas...tabunganku sudah cukup untuk sewa toko mas untuk modal aku mau ajukan pinjaman ke Bank""Kamu udah pikir pikir dek...jangan buru buru.""Sudah mas...ini impianku dari dulu, aku pingin jualan kue di toko sendiri..""Mas hanya bisa kasih dukungan buat kamu, apa pun yang kamu inginkan asal itu baik mas setuju.""Makasih.. mas mau dukung aku."Aku senang sekali hampir setahun usaha kue ku berjalan lancar dan hasil nya kutabung di rekening. Alhamdulillah usaha tidak akan mengkhianati hasil.Aku sejak dul
Setelah transaksi dengan pak Burhan selesai aku berencana mengajak adik adikku untuk bersih bersih toko yang baru saja aku sewa.Rencananya aku dan mas Andi akan membuat syukuran sebelum memulai usaha kue ku ditoko baru."Mas..kapan kita buat syukuran ditoko baru?" Ucapku pada mas Andi"Nanti dek..kita bersih bersih dulu tokonya terus kita beli perlengkapan dan alat alat yang kita butuhkan buat pajangan kue yang sudah siap, kalau semua udah beres baru kita buat syukuran..oke..""Oke mas..pokoknya aku percayakan semua sama kamu." Ucapku pada mas Andi dengan wajah ceria.Sejak usaha kue ku berjalan lancar, mas Andi tidak lagi menjadi tukang ojek, kini dia membantu usaha kue ku yang semakin hari semakin banyak pesanan.Aku sangat bersyukur, dibalik kesusahan dulu yang kami rasakan sedikit demi sedikit kebahagian mulai kami rasakan.Aku juga tak lupa berbagi, jika
Setelah beberapa hari aku dan adik adikku bersih bersih toko, hari ini tibalah waktu yang kami tunggu tunggu. Acara tepung tawar atau syukuran atas toko perdana kami.Acara syukuran dan pembukaan toko kue pertama kami, aku sudah mengundang beberapa saudara dan kerabat untuk menghadiri acaa kecil kecilan di toko baru.Makanan dan kue sudah tersaji rapi di atas meja, kursi, dan dekorasi juga sudah disiapkan.Pukul 09.00 pagi tamu undangan yang tak lain adalah kerabat ku mulai berdatangan satu persatu."Assalamualaikum. nur..." ucap buk Leni saudara ibuku."Waalaikum salam buk.. masuk buk " ucapku mempersilakan buk leni."Wah..hebat kamu nur udah bisa buka toko sendiri," puji buk Leni membuatku tersenyum bahagia."Masih toko orang loh buk..nur cuma sewa aja.." jawabku tidak ingin membanggakan diri.''awalnya sewa nanti lama lama pasti
Setelah memutuskan membuka usaha kue di toko. Aku dan suami tak lagi tinggal dirumah kontrakan yang dulu.Kini, kami tinggal di ruko tempat usaha kue kami.Lantai satu dijadikan tempat usaha sedangkan lantai dua kami jadikan tempat tinggal.Aku merekrut tiga orang karyawan, dua orang menjaga toko dan satu orang membantuku membuat kue di dapur toko.Mas Andi bertugas mengawasi dan menyetok bahan pembuatan kue, sesekali mas Andi menjadi kurir kue jika ada pelanggan yang meminta pesanan online.Setelah Tinggal di ruko, kehidupanku dan suami berangsur angsur membaik.Begitu pula dengan kondisi ekonomi kami, tak perlu kami memikirkan sewa kontrakan rumah setiap bulan dan harus bayar listrik prabayar yang tiba tiba berbunyi jika pulsa habis tengah malam.Kini, kehidupan baru mulai kami rintis.Usaha kue ku sedikit demi sedikit mengalami kemajuan. Karena disamping jual di toko aku juga membuka toko onli
Part 9Keponakan suamiku minta kerjaDi tengah pembicaraanku denga Riko datanglah mas Andi suamiku."Loh..Riko kapan sampainya?" Ucap mas Andi kaget melihat Riko sudah berada didalam toko.''udah sepuluh menit yang lalu om.""Jadi gimana ko? Mau kerja sama om?""Belum kerja saja sudah nanya gaji." Ucapku kesal."Kan Riko cuma pengen tau Tante..." Ujar Riko membela diri."Jadi gini ko... Om minta kamu untuk jadi pengantar kue pesanan pelanggan, tiga kamu cuma nganter kue aja, soal gaji kamu gak usah khawatir kamu nanti om gaji sama seperti karyawan lain, untuk yang bekerja 8 jam om gaji satu juta dan uang makan sehari 20 ribu, nah kalau kamu mau bekerja lebih dari 8 jam sehari, gaji kamu lebih besar dari karyawan lain.""Tapi kerja disini ada syaratnya, masuk jam 8 pulang jam 5." Ujarku mewanti wanti agar Riko bisa datang kerja seperti yang lain."Cepet sekali Tan
Part 10Riko mulai bekerja.Pagi menyapa Mentari sudah menyinari alam.Pukul 07.00 toko sudah kubuka. Ku siapkan semua peralatan dan bahan kue, ku sapu lantai toko dan membersihkan sisa sisa adonan.Meski punya karyawan, aku tetap melakukan apa yang bisa selagi aku mampu.Toh tugas mereka juga sudah banyak.Mas Andi sudah bersiap akan belanja keperluan bahan baku kepasar."Dek..mas berangkat dulu ya..asalamualaikum..""Iya mas..waalaikum salam.."Jam 08.00 pagi karyawan satu persatu datang."Pagi buk..." Sapa Sinta karyawan penjaga toko ku."Pagi Sinta.." jawabku pada Sinta karyawan yang paling muda. Ia bertugas menjaga toko dan melayani pembeli. Ia sudah lima bulan bekerja ditoko ku. Usianya dua puluh tiga tahun.Sinta kutugaskan menjaga toko bersama Rini. Teman seusianya.Tak lama kemudian Rini pun datang, "assalamualaikum buk..." Ucapny me
Part 11Adu mulut dengan kakak iparAku menyibukkan diri dengan bekerja di dapur, membuat aneka macam kue yang akan ku pajang di etalase toko. Aku tidak mau suasana hatiku kacau karena memikirkan keponakan suamiku yang malas dan ingkar janji.Di saat aku sedang membuat adonan kue, tiba tiba Sinta memaanggilku."Buk...buk Nur...""Iya ada apa Sinta ?""Ada yang nyariin ibuk, katanya ibu si Riko."Duh ada apa lagi ini, pagi pagi udah banyak masalah di tokoku. Aku bergegas menuju kedepan menghampiri ibunya Riko yabg tak lain adalah Kaka iparku."Kak Ati. Ada apa mba?" Ucapku ketika melihat kakak ipar sudah melenggang di dalam toko."Eh...Nur. Mba mau bicara." balasnya dengan wajah memelas dibuat buat."Ada apa kak, pagi pagi udah kesini, tumben? " Ucapku ketus, aku masih belum lupa dengan apa yang telah dia perbuat terhadapku.Disaat dulu aku masih miskin, ng
Hari ini toko kue ku sedang ramai pengunjung. Dua karyawan ku Rini dan Sinta sibuk melayani pelanggan.Tiba tiba datang duo julid yang tak lain adalah kakak iparku. Entah apa tujuan mereka datang ke tokoku hari ini, bukankah kemarin mbak ati sudah ngomel ngomel disini."Permisi...saya mau pesan kue ulang tahun untuk tanggal 25 " ucap seseembak pada ku yang sedang merapikan kue di etalase toko."Oh..bisa, ayo ikut saya" aku mengajak si embak pemesan kue menuju meja kasir."Atas nama siapa ya mbak?" Tanyaku pada si embak."Dewi ekarina " sahutnya singkat."Untuk tanggal berapa kue nya dipesan?""Tanggal 25 ""Apa ada motif khusus yang mbak pesan?""Saya mau kue nya menggunakan karakter Doraemon, karena anak saya suka dengan kartun itu""Baiklah kalau begitu nanti akan kami siapkan pada tanggal yang mbak sebutkan tadi"Setelah berbincang bincang dengan mbak Dew