Share

Bab 349

Penulis: Sunshine
"Gi ... gimana bisa?" Bagas terhuyung bangun. Tubuhnya bergoyang seperti baru ditabrak truk.

Matanya terbelalak, panik, dan mencari-cari sesuatu yang bisa membuatnya paham.

Rahangnya bergetar, bahkan masih kesakitan dari tamparan yang membuatnya terlempar keluar dari arena seperti boneka kain.

Satu pukulan. Padahal hanya satu.

"Ini nggak mungkin .... Nggak mungkin terjadi!"

Alvaro bergeming.

Suaranya tenang dan terdengar hampir bosan. "Kau keluar dari arena, 'kan? Jadi, itu memang mungkin."

"Nggak! Itu sama sekali nggak mungkin!" seru Bagas dengan urat di lehernya menonjol.

Ekspresinya berubah menjadi campuran kemarahan dan ketakutan. "Nggak mungkin kau bisa melancarkan pukulan itu! Pasti cuma keberuntungan! Cuma keberuntungan belaka!"

Dengan amarah putus asa, dia melompat kembali ke dalam arena

"Matilah!" seru Bagas. Dia menyerang dengan kekuatan liar dan nekat.

Setiap pukulannya liar. Setiap serangannya makin brutal dan putus asa.

Namun, Alvaro hanya menghela napas dan jelas terlihat
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 351

    Empat jam sebelumnya, Siti menerima telepon tak terduga dari Gala yang memaksanya menemaninya menonton sebuah pertarungan di Arena Partas.Siti membenci pertarungan.Dia tidak pernah tertarik pada olahraga yang penuh kekerasan dan bahkan tidak tahu arena itu ada sampai Gala meneleponnya."Maaf, Gala, tapi aku nggak suka nonton pertarungan," tolak Siti.Gala mendekat, matanya menyipit penuh ancaman."Apa kau lebih suka sesuatu yang buruk terjadi pada ibumu atau adik kecilmu?"Dalam waktu kurang dari sejam, dia sudah berada di jet pribadi Gala, melesat dari Kota Vilego menuju Kota Partas.Setibanya di sana, Gala menggiringnya ke sebuah ruangan eksklusif yang dipenuhi elite Kota Partas, dengan bangga memperkenalkan Siti sebagai tunangannya dan membual tentang pernikahan mereka yang akan segera berlangsung.Siti merasa mual mendengar pengumuman itu, apalagi saat para elite berkerumun mengelilinginya, memuji kecantikannya dan menyanjung betapa beruntungnya dia bisa menikah dengan pria seper

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 350

    Semua orang melihat Mardi menerjang ke depan. Amarah tampak membara di matanya ketika dia menyerang Alvaro.Sementara Alvaro yang juga dipenuhi kemarahan, melepaskan sebuah pukulan cepat untuk menyambutnya.Para penonton menahan napas, yakin Alvaro baru saja menandatangani vonis mati untuk dirinya sendiri.Mardi yang dijuluki si Pukulan Guntur, terkenal mampu menghancurkan tembok beton setebal sepuluh inci hanya dengan sekali pukul.Terhadap tubuh manusia biasa, mustahil ada yang bisa bertahan.Ledakan menggelegar memecah ketegangan.Sekejap kemudian, tubuh Mardi terpental jauh ke udara bagaikan boneka kain, menghantam kursi VIP dengan suara benturan yang mengerikan.Kursi-kursi itu hancur berantakan di bawah tubuhnya, membuat para tamu VIP panik berhamburan.Mardi tergeletak tak bergerak di antara puing. Matanya tampak kosong, anggota tubuhnya terpelintir secara tidak wajar.Arena mendadak tenggelam dalam keheningan yang mencekam.Tak seorang pun bisa memahami apa yang baru saja terja

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 349

    "Gi ... gimana bisa?" Bagas terhuyung bangun. Tubuhnya bergoyang seperti baru ditabrak truk.Matanya terbelalak, panik, dan mencari-cari sesuatu yang bisa membuatnya paham.Rahangnya bergetar, bahkan masih kesakitan dari tamparan yang membuatnya terlempar keluar dari arena seperti boneka kain.Satu pukulan. Padahal hanya satu."Ini nggak mungkin .... Nggak mungkin terjadi!"Alvaro bergeming.Suaranya tenang dan terdengar hampir bosan. "Kau keluar dari arena, 'kan? Jadi, itu memang mungkin.""Nggak! Itu sama sekali nggak mungkin!" seru Bagas dengan urat di lehernya menonjol.Ekspresinya berubah menjadi campuran kemarahan dan ketakutan. "Nggak mungkin kau bisa melancarkan pukulan itu! Pasti cuma keberuntungan! Cuma keberuntungan belaka!"Dengan amarah putus asa, dia melompat kembali ke dalam arena"Matilah!" seru Bagas. Dia menyerang dengan kekuatan liar dan nekat.Setiap pukulannya liar. Setiap serangannya makin brutal dan putus asa.Namun, Alvaro hanya menghela napas dan jelas terlihat

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 348

    Alvaro menyaksikan gerakan Rehan yang lambat dengan rasa jijik, lalu menjentikkan jarinya dengan tajam dan menepis tangan Rehan.Lengan Rehan terlempar mundur seperti terkena peluru. Seluruh tubuhnya tertarik ke belakang.Tubuhnya jatuh keras ke kursi-kursi di dekatnya dan menghancurkan semuanya ke segala arah.Dengan mata terbelalak penuh kepanikan, Jemima berlari menuju ayahnya. "Ayah! Apa yang terjadi?""A ... aku tergelincir." Rehan terbata-bata sambil berjuang untuk berdiri tegak.Beberapa penonton bangkit dari tempat duduk mereka dan segera mengelilingi Rehan."Pak Rehan, apa kau baik-baik saja? Apa yang terjadi di sini?"Wajah khawatir mereka jelas menunjukkan bahwa mereka mengenalinya.Sebelum Rehan bisa menjawab, Jemima menunjuk dengan penuh tuduhan ke arah Alvaro."Semuanya, dengar baik-baik! Bajingan ini coba melecehkanku. Ketika ayahku coba menghentikannya, dia malah menyerangnya!""Dasar jalang pembohong!" maki Lora dengan suara gemetar karena marah."Setiap kata yang kelu

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 347

    Berita tentang duel antara Mardi "si Pukulan Guntur" dan Alvaro si orang payah tak dikenal yang dijuluki sebagai "si Pecundang" sudah menyebar ke seluruh Kota Partas seperti api liar.Kerumunan yang haus akan darah dan tontonan berbondong-bondong memasuki kota. Mereka tertarik oleh janji hiburan yang tiada ampun.Semua orang mengenal Mardi sebagai eksekutor tanpa ampun untuk Keluarga Gunawan. Dia adalah algojo pribadi gubernur.Tidak ada yang pernah selamat setelah bertarung melawan Keluarga Gunawan.Dengan semangat ingin menyaksikan pembantaian itu sendiri, para penonton tiba di gerbang arena bahkan sebelum fajar dan menunggu dengan sabar untuk masuk.Alvaro berdiri di depan gerbang Arena Partas. Matanya terbuka lebar karena terkejut. "Aku nggak pernah menyangka akan ada kerumunan sebesar ini."Lora berdiri di sampingnya sambil menggeleng."Tempat ini biasanya cuma mengadakan pertarungan membosankan untuk sedikit menghibur kerumunan.""Tapi begitu Mardi memasuki arena, itu menjadi ton

  • Alvaro, Sang Penguasa Dunia   Bab 346

    Semua itu hanya akan terjadi jika Siti memilih cahaya daripada kegelapan.Hanya saja, keraguan terus menghantui pikiran Siti setiap kali dia melihat Alvaro.Tidak peduli betapa Siti ingin berlari ke pelukan Alvaro dan melarikan diri ke janji kehidupan baru, rasa takut selalu menghalanginya.Bagaimana jika Gala membunuh Zed?Bagaimana jika ibunya mati di tangan kejam Gala?Bagaimana jika Gala mengirim orang-orangnya untuk mengejar Alvaro?Setiap mimpi buruk menggerogoti pikirannya dan menahan Siti tetap di tempat.Kaki Siti terasa seperti tertanam di lantai saat Alvaro berbalik menuju pintu.Hatinya memintanya untuk bergerak, berteriak, dan melakukan sesuatu. Dia sudah hampir kehilangan Alvaro selamanya, tetapi ketakutan mencengkeramnya lebih kuat dan menyeretnya ke bawah seperti jangkar.Siti mengangkat tangan yang gemetar dan hendak meraih dengan putus asa. Namun ketakutannya merajalela, bahkan lebih berat dan sesak dari sebelumnya.Yang bisa Siti lakukan hanyalah berdiri terdiam dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status