Share

Bab 46 Gadis Kedua

"Apa ini semua karena itu? Aku tidak bisa langsung menuduh seperti itu. Lebih baik aku mulai mengamati polanya." Tommy bergumam dalam hati.

"Sudahlah, ayo cepat berikan infus vitamin seperti biasanya." Tommy meminta Adara segera melakukan tindakan.

Adara pun menurutinya tanpa bertanya apapun lagi.

Lembayung sore sudah memenuhi langit. Cahaya jingganya terkadang membentuk siluet gedung-gedung. Tommy mengakhiri hari itu dengan tubuh yang kurang baik juga pikiran yang cemas.

Ia belum mengabari Amarta lagi, hari ini rasanya ia ingin beristirahat di rumah dan tidak menemui wanita itu untuk sementara waktu.

Tommy menghentikan laju mobilnya di depan sebuah rumah mewah bergaya arsitektur khas kolonial Belanda. Halamannya yang luas dengan berbagai jenis tanaman membuat rumah itu semakin terlihat megah.

Seorang lelaki berseragam hitam segera menghampiri Tommy begitu ia keluar dari mobil.

"Akhirnya den Tommy pulang juga. Mari saya masukan ke garasi mobilnya." L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status